Apa itu Rudal Hipersonik yang Disinggung Ganjar Pranowo Saat Debat Capres 2024?

Kamis, 11 Januari 2024 08:31 WIB

Cuplikan video yang menunjukkan rudal hipersonik Kinzhal ditembakkan dari kapal penjelajah dalam sebuah latihan perang. Rusia menembakkan rudal hipersonik Kinzhal terbarunya untuk kali pertama ke Ukraina pada Sabtu, 19 Maret 2022. TV ZVEZDA

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengatakan dalam visi dan misinya terhadap pertahahan di Indonesia adalah mendorong dengan melapisi pertahanan yang berlapis. Salah satu gagasan yang ditawarkan Ganjar adalah rudal hipersonik. Apa itu rudal hipersonik?

Dikutip dari interestingengineering.com, rudal hipersonik merupakan senjata yang pada dasarnya menggabungkan kecepatan dari misil balistik dengan kemampuan manuver dari misil jelajah. Mereka dapat bergerak dengan kecepatan sekitar 5 kali kecepatan suara, sehingga sulit dilacak dibandingkan dengan rudal tradisional. Salah satu keuntungan terbesar dari rudal hipersonik modern bukan hanya kecepatannya, tetapi juga manuver tambahan pada kecepatan tinggi yang membuatnya sangat praktis sebagai senjata menyerang sekaligus bertahan.

Meskipun rudal hipersonik memiliki kecepatan sebagai keunggulan utama, tetapi rudal hipersonik juga dapat mengirimkan muatan senjata atau nuklir ke mana saja hanya dalam hitungan menit.

Dilansir dari defenceiq.com, ada dua tipe rudal hipersonik:

1. Hipersonik jelajah (hypersonic cruise missiles)

Advertising
Advertising

Jenis rudal ini mencapai sasarannya dengan bantuan mesin jet berkecepatan tinggi yang memungkinkannya bergerak dengan kecepatan ekstrem. Jenis ini bersifat non-ballistik dan merupakan kebalikan dari misil balistik antarbenua tradisional (ICBM) yang menggunakan gaya gravitasi untuk mencapai sasarannya.

2. Hipersonik glider

Jenis ini menggunakan kendaraan glider. Awalnya, misil diluncurkan ke luar angkasa dengan lintasan membentuk busur, di mana hulu ledak dilepaskan dan jatuh menuju atmosfer dengan kecepatan hipersonik. Alih-alih meninggalkan muatan pada kekuatan gravitasi – seperti yang terjadi pada misil antarbenua tradisional (ICBM) – hulu ledak terhubung ke kendaraan glider yang kembali memasuki atmosfer.

Kemudian, melalui bentuk aerodinamisnya jenis ini dapat menunggangi gelombang kejut yang dihasilkan oleh dorongan sendiri saat melampaui kecepatan suara, memberikannya kecepatan cukup untuk mengatasi sistem pertahanan misil yang ada. Kendaraan glider melaju di atmosfer antara ketinggian 40-100 km dan mencapai tujuannya dengan memanfaatkan gaya aerodinamis.

Rudal hipersonik menawarkan sejumlah keunggulan dibandingkan dengan rudal subsonik dan supersonik, terutama dalam menangani target yang memerlukan respons waktu yang cepat, contohnya adalah peluncur balistik yang dioperasikan secara online. Dalam situasi tersebut, kecepatan tambahan dari rudal hipersonik memiliki nilai yang berharga.

Dikutip dari interestingenginerring.com, saat ini Amerika Serikat, China, dan Rusia sedang mengembangkan rudal hipersonik. Dalam perjalanannya, Amerika Serikat lebih berfokus pada rudal yang bermuatan konvensional. Sementara itu, Rusia dan China mengembangkan baik muatan konvensional maupun nuklir.

ANANDA RIDHO SULISTYA | ADIL AL HASAN

Pilihan Editor: Visi Pertahanan Ganjar Pranowo: Teknologi Sakti, Rudal Hipersonik hingga Sensor Kuantum

Berita terkait

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

50 menit lalu

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

16 jam lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

17 jam lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Mengenang Banjir Yangtze 1931, Banjir Bandang di China yang Menewaskan 3,6 Juta Jiwa

17 jam lalu

Mengenang Banjir Yangtze 1931, Banjir Bandang di China yang Menewaskan 3,6 Juta Jiwa

Banjir bandang di Sungai Yangtze pada 1931 merupakan salah satu bencana alam terburuk dalam sejarah China, bahkan di dunia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

18 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

19 jam lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

20 jam lalu

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL memulai latihan militer bersama bernama Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) Indonesia 2024

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

22 jam lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

PDIP akan Libatkan Ganjar dalam Pilkada 2024, Ini Tugasnya

1 hari lalu

PDIP akan Libatkan Ganjar dalam Pilkada 2024, Ini Tugasnya

PDIP masih menjaring nama-nama potensial untuk Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

1 hari lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya