Guru Besar UGM Ungkap Pentingnya Perencanaan Mitigasi untuk Daerah Rawan Gempa

Reporter

Tempo.co

Senin, 15 Januari 2024 10:04 WIB

Salah satu rumah warga yang rusak berat akibat gempa magnitudo 4,8 di Kampung Cipameungpeuk, Kecamatan Sumedang Selatan, Sumedang, Jawa Barat, Kaler, Sumedang, Jawa Barat, 3 Januari 2024. Dampak gempa juga merusak 14 unit fasilitas pendidikan, 7 rumah ibadah, dan 2 sarana umum. Jumlah pengungsi sementara sudah mencapai 548 orang. TEMPO/Prima Mulia'

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mencatat aktivitas gempa bumi menunjukkann tren peningkatan dalam beberapa tahun terkahir. Data memperlihatkan adanya pola peningkatan aktivitas gempa sejak 2013 dengan rata-rata 10.000 kali dalam setahun.

Guru Besar Geologi Universitas Gadjah Mada atau UGM Wahyu Wilopo mengatakan kondisi tersebut dikarenakan posisi Indonesia yang berada di kawasan Ring of Fire atau cincin api Pasifik dan pertemuan tiga lempeng tektonik dunia. “Sebagian besar wilayah Indonesia merupakan derah rawan gempa bumi,” kata dia dikutip dari laman UGM, Senin, 15 Januari 2024.

Karena itu, Wahyu menilai mitigasi bencana menjadi hal yang patut diperhatikan dan dikuatkan untuk meminimalkan dampak bencana. Mitigasi awal yang harus dilakukan adalah penyusunan tata ruang berbasis informasi multi bahaya khususnya gempa bumi.

Menurut Wahyu, ada empat prinsip pendekatan perencanaan di daerah rawan gempa bumi. Pertama, mengumpulkan informasi bahaya patahan aktif yang akurat. Kedua, rencanakan untuk menghindari bahaya zona patahan sebelum pengembangan dan pembagian ruang.

Ketiga, mengambil pendekatan berbasis risiko di wilayah yang sudah dikembangkan atau ditempati. Keempat, komunikasikan risiko di kawasan terbangun pada zona patahan.

Advertising
Advertising

“Untuk daerah yang telah dihuni perlu adanya penguatan gedung, peningkatan ketangguhan, dan kesiapsiagaan masyarakat,” kata Wahyu.

Selain itu, dalam melakukan mitigasi bencana, Wahyu mengatakan perlu adanya kerja sama erat antara pemerintah, masyarakat, swasta, akademisi dan media massa. Hal tersebut ditujukan untuk mewujudkan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana.

Gempa Sumedang menjadi gempa besar yang cukup merusak pada awal tahun ini. Gempa yang diawali pada 31 Desember 2023 itu diikuti sejumlah gempa susulan dengan kekuatan bervariasi. Magnituodo paling besar sekitar M 4,8. Gempa itu menyebabkan ratusan bangunan rusak dan ribuan orang harus mengungsi.

Pilihan Editor: Mengenal 5 Jenis Gempa Termasuk Penyebabnya, Apa yang Bisa Memicu Tsunami?

Berita terkait

Top 3 Tekno: Antara Banyuwangi dan Gunung Marapi, Respons Pemkab dan Aksi BMKG

28 detik lalu

Top 3 Tekno: Antara Banyuwangi dan Gunung Marapi, Respons Pemkab dan Aksi BMKG

Top 3 Tekno Berita Terkini didominasi artikel mengenai aktivitas peledakan di tambang emas yang menggetarkan kawasan pantai Pulau Merah, Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

15 menit lalu

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini Cuaca BMKG, Wilayah Provinsi Mana Bakal Diguyur Hujan Lebat Hari Ini?

1 jam lalu

Peringatan Dini Cuaca BMKG, Wilayah Provinsi Mana Bakal Diguyur Hujan Lebat Hari Ini?

Peringatan dini cuaca BMKG yang diperbarui pada Kamis siang lalu menyebut Sumatera Barat dan Kalimantan Timur ada di antaranya. Simak selengkapnya.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Hujan, Suhu Udara, Kelembapan Udara

2 jam lalu

Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Hujan, Suhu Udara, Kelembapan Udara

Prediksi cuaca dari BMKG menyebutkan Jakarta pagi ini cerah berlanjut cerah berawan sepanjang siang dan malam nanti. Bagaimana dengan Bodetabek?

Baca Selengkapnya

Cegah Banjir Lahar Lebih Besar, BMKG Modifikasi Cuaca Sumbar per Hari Ini

17 jam lalu

Cegah Banjir Lahar Lebih Besar, BMKG Modifikasi Cuaca Sumbar per Hari Ini

BMKG akan menyemai awan hujan sebelum memasuki wilayah bencana banjir lahar Marapi. Volume endapan erupsi di puncak Marapi masih 1,3 juta meter kubik

Baca Selengkapnya

Ledakan di Tambang Emas Bikin Wisatawan Pulau Merah Berhamburan, Begini Respons Pemkab Banyuwangi

22 jam lalu

Ledakan di Tambang Emas Bikin Wisatawan Pulau Merah Berhamburan, Begini Respons Pemkab Banyuwangi

Peledakan di lokasi tambang emas dikabarkan menimbulkan getaran hingga lokasi wisata Pulau Merah, Rabu siang, 15 Mei 2024. Ada bau menyengat.

Baca Selengkapnya

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

22 jam lalu

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

Banjir bandang dari Gunung Singgalang menghantam Galudua, Koto Tuo Ampek Koto, Kabupaten Agam, Sumbar. Apa arti galodo bagi suku Minangkabau?

Baca Selengkapnya

Aktivitas Tambang Emas Ganggu Wisata Pulau Merah Banyuwangi di Top 3 Tekno

23 jam lalu

Aktivitas Tambang Emas Ganggu Wisata Pulau Merah Banyuwangi di Top 3 Tekno

Top 3 Tekno Kamis pagi ini, 16 Mei 2024, dipuncaki artikel dari perusakan lingkungan oleh aktivitas tambang emas di Tumpang Pitu, Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

1 hari lalu

Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

Warga Cianjur kembali merasakan gempa pada Rabu malam, 15 Mei 2024, pada pukul 20.06 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika atau BMKG mencatat kekuatan gempanya bermagnitudo 3,0.

Baca Selengkapnya

Ada Sirkulasi Siklonik, BMKG: Sumbar Masih Harus Waspada Hujan Lebat Hari Ini

1 hari lalu

Ada Sirkulasi Siklonik, BMKG: Sumbar Masih Harus Waspada Hujan Lebat Hari Ini

Di antara wilayah yang mendapat peringatan dini cuaca BMKG hari ini adalah Sumatera Barat yang baru dilanda bencana banjir lahar dan banjir lahar.

Baca Selengkapnya