Studi: 60 Persen dari 500 Lebih Sumber Air Tanah di Lampung dan Bekasi Tercemar E. coli

Rabu, 7 Februari 2024 10:40 WIB

Ilustrasi Air Minum. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) bersama dengan Institute for Suistanable Futures (ISF) University of Technology Sydney (UTS) telah melakukan penelitian untuk menilai kualitas mikroba pada lebih dari 500 sumber air tanah di Kota Metro, Lampung, dan Bekasi, Jawa Barat, pada tahun 2020 hingga 2022.

Dari studi ini, ditemukan bahwa 60 persen sumber air tanah yang diteliti tersebut telah tercemar bakteri Escherichia coli (E. coli). Hal ini menunjukkan air minum kebanyakan masyarakat Indonesia masih belum aman dikonsumsi.

Ketua Program Studi Teknik Lingkungan FTUI, Cindy Rianti Priadi, mengatakan terdapat 36 juta orang di perkotaan menggunakan self-supply – mengadakan dan membiayai sendiri air minum dari air tanah— sebagai sumber air minum utama, dengan persentase 80 persen menggunakan sumur gali atau bor, dan 98 rumah tangga di kota menggunakan sistem sanitasi setempat.

Dengan adanya kondisi ini, menurut dia, perlu dilakukan pemeringkatan kota berdasarkan tingkat risiko patogen pada rumah tangga yang menggunakan air tanah. "Dari penelitian ini, didapatkan pemetaan kota mana yang paling utama harus diperhatikan dan ditindaklanjuti," kata Cindy melalui keterangan tertulis, Selasa, 6 Februari 2024.

Hasil penelitian ini dipaparkan oleh FTUI dan ISF UTS dalam kegiatan lokakarya yang dilaksanakan pada Rabu, 24 Januari 2024 di Cikini, Jakarta. Selain memaparkan hasil penelitian, turut diselenggarakan diskusi panel dengan topik akses terhadap penyediaan air, kualitas air tanah dan air permukaan, serta kebijakan berdasarkan fakta di lapangan.

Advertising
Advertising

Diskusi ini menghadirkan tiga panelis, yaitu Aisyah Nasution dari Direktorat Perumahan dan Kawasan Permukiman Bappenas, Ahmad Taufiq dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Sci Rachmat Fajar Lubis dari BRIN, dan Taat Setiawan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Aisyah Nasution mengungkapkan bahwa proyek penelitian ini dimulai tiga tahun yang lalu ketika Bappenas mendapat tugas untuk meninjau keterkaitan air tanah di Indonesia. “Di lapangan, sebagian besar masyarakat masih mengandalkan metode tradisional tanpa pipa untuk pemanfaatan air tanah. Air yang didapat dari self-supply masyarakat ini justru banyak yang telah tercemar saat kami teliti,” kata Aisyah.

Dalam acara tersebut, turut hadir Direktur Riset ISF-UTS, Prof. Juliet Willetts; 25 ahli di bidang sanitasi, air, dan kesehatan; serta para perwakilan dari World Health Organization (WHO), World Bank, Water.org, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta; Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bekasi; dan perwakilan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Dari diskusi tersebut, disimpulkan bahwa transisi ke air perpipaan diperlukan guna meningkatkan kualitas air, mencegah penurunan muka air tanah, meningkatkan kesehatan dalam jangka panjang, dan mengintegrasikan distribusi air minum.

Selain itu, perlu adanya perhatian terhadap keberlanjutan air tanah sebagai cadangan, terutama saat tata ruang sering menganggap ketersediaan air sebagai aspek yang selalu ada. Tim FTUI dan ISF UTS akan melaporkan rekomendasi kebijakan tersebut kepada pemerintah supaya transisi menuju layanan air tanah yang dikelola secara aman dapat tercapai.

Dekan FTUI Heri Hermansyah mengatakan penelitian ini menunjukkan bahwa FTUI memiliki fokus dan perhatian tinggi terhadap permasalahan air tanah yang terjadi di kota-kota di Indonesia. "Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan pengembangan peluang kolaborasi mengenai transisi penyediaan air bersih bagi rumah tangga di perkotaan antara akademisi, komunitas, dan pemerintah dapat terus berjalan sehingga keberlanjutan penyediaan air bersih di Indonesia dapat semakin inklusif," kata dia.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

14 hari lalu

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.

Baca Selengkapnya

Gagas Pengungsian Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Pertahankan Juara CIOB

15 hari lalu

Gagas Pengungsian Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Pertahankan Juara CIOB

Mahasiswa FTUI kembali memenangkan kompetisi proyek konstruksi inovatif yang diadakan CIOB. Tim UI mencetuskan shelter ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

19 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

20 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

23 hari lalu

Jurnal Internasional IJTech Milik FTUI Kembali ke Posisi Q1

IJTech milik FTUI kembali menjadi jurnal terindeks kuartil tertinggi (Q1) berdasarkan pemeringkatan SJR yang dirilis pada April 2024

Baca Selengkapnya

Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

28 hari lalu

Begini Cara Menulis Artikel Ilmiah di Jurnal Terindeks Scopus

Jurnal terindeks Scopus menjadi salah satu tujuan para peneliti di Indonesia untuk mempublikasikan artikel ilmiah atau penelitiannya, bagaimana cara menulis artikel ilmiah yang terindeks scopus?

Baca Selengkapnya

Bidang Keilmuan Fakultas Teknik UI Ini Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS World University Rangkings

28 hari lalu

Bidang Keilmuan Fakultas Teknik UI Ini Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS World University Rangkings

Empat bidang fakultas teknik UI menduduk peringkat 1 di dalam negeri versi OS WUR. Teknik Mesin dan Teknik Elektro menjadi yang terbaik pada 2024.

Baca Selengkapnya

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

36 hari lalu

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah

Baca Selengkapnya

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

42 hari lalu

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.

Baca Selengkapnya

Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

47 hari lalu

Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Studi ini mengeksplorasi hubungan antara paparan polusi cahaya pada malam hari dengan potensi risiko kesehatan otak dan stroke.

Baca Selengkapnya