Peneliti Unair: Konsumsi Junk Food Berlebihan Bisa Timbulkan Masalah Serius

Kamis, 8 Februari 2024 15:34 WIB

Ilustrasi junk food. Dok. TEMPO/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini peminat makanan jenis junk food sangat tinggi meski secara kesehatan tidak baik bagi tubuh. Junk food adalah makanan yang mengandung kalori, lemak, gula, dan garam yang tinggi.

Dosen sekaligus Peneliti Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) Siti Rahayu Nadhiroh mengatakan, makanan jenis itu disebut junk food karena tidak berperan dalam pola makan yang sehat. Malah bisa menimbulkan masalah jika dikonsumsi secara berlebihan.

Nadhiroh menjelaskan, memang muncul keraguan atas klaim bahwa konsumsi junk food berdampak serius. Hal itu terjadi karena efek banyak mengonsumsi junk food itu bersifat jangka panjang. Ketika masalah kesehatan muncul, baru orang menyadarinya.

"Dampaknya mungkin tidak dirasakan langsung. Tetapi banyak penelitian telah membuktikan efek negatif dari kebiasaan mengonsumsi junk food," kata Nadhiroh dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 8 Februari 2024.

Menurut Nadhiroh, ada beragam efek yang akan timbul saat berlebihan mengonsumsi junk food. Dampak jangka pendeknya adalah rasa lelah, kembung, dan sulit berkonsentrasi.

Advertising
Advertising

Dampak jangka panjangnya dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes, penyakit kardiovaskular, hipertensi, dan stroke. Terlalu banyak lemak jenuh dalam junk food dapat meningkatkan produksi kolesterol jahat dalam tubuh. Itu meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.

Nadhiroh juga menyoroti soal konsumsi junk food yang dapat mengganggu fungsi otak, mengurangi konsentrasi, dan merusak ingatan. "Serat yang kurang pada junk food membuat perasaan kenyang tidak bertahan lama. Hal itu menyebabkan penurunan energi dan peningkatan rasa lapar," ungkapnya.

Soal risiko kesehatan, kata Nadhiroh, ada faktor lain yang juga ikut berpengaruh, yaitu gaya hidup dan faktor genetik juga berperan. Namun ia menyatakan, kebiasaan mengonsumsi junk food banyak dipengaruhi oleh ketersediaan, paparan iklan dan kesadaran individu.

Upaya mengubah perilaku menuju pola makan sehat, perlu kolaborasi antara individu, pemerintah, akademisi, dan masyarakat. "Untuk mengurangi dampak buruk konsumsi junk food, perlu adanya pembatasan penjualan dan iklan junk food, promosi makanan sehat sesuai gizi seimbang, dan penelitian lebih lanjut terkait perubahan perilaku," katanya.

Berita terkait

Kenaikan UKT di Sejumlah Perguruan Tinggi Negeri Picu Aksi Protes Mahasiswa, Apa Itu PTNBH?

3 jam lalu

Kenaikan UKT di Sejumlah Perguruan Tinggi Negeri Picu Aksi Protes Mahasiswa, Apa Itu PTNBH?

Kebijakan sejumlah Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum dalam menaikkan biaya UKT memicu aksi protes mahasiswa. Apa itu PTNBH?

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Prakiraan Cuaca BMKG, Penyakit Ngorok Mematikan, Sekolah Bisnis Terbaik

3 hari lalu

Top 3 Tekno: Prakiraan Cuaca BMKG, Penyakit Ngorok Mematikan, Sekolah Bisnis Terbaik

Top 3 Tekno Berita Terkini pada Kamis pagi ini, 9 Mei 2024, dimulai dari artikel prakiraan cuaca BMKG kemarin.

Baca Selengkapnya

Flexing Mahasiswa KIP, Dosen Administrasi Publik Beberkan Kekurangan Puslapdik

3 hari lalu

Flexing Mahasiswa KIP, Dosen Administrasi Publik Beberkan Kekurangan Puslapdik

Viral flexing mahasiswa penerima fasilitas bantuan keuangan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) belum berarti menunjukkan bantuan yang salah sasaran

Baca Selengkapnya

Hewan Ternak Mati Akibat Penyakit Ngorok, Begini Penjelasan Dokter Hewan Unair

4 hari lalu

Hewan Ternak Mati Akibat Penyakit Ngorok, Begini Penjelasan Dokter Hewan Unair

Ratusan sapi dan kerbau yang terserang penyakit ngorok ini mati mendadak.

Baca Selengkapnya

Unair Buka 1.200 Kuota Penerima KIP Kuliah 2024

5 hari lalu

Unair Buka 1.200 Kuota Penerima KIP Kuliah 2024

Unair menerima kuota KIP Kuliah sebanyak 660 mahasiswa pada 2023.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Farmasi Unair Raih Juara Pertama Kompetisi Internasional Se-Asia Pasifik

5 hari lalu

Mahasiswa Farmasi Unair Raih Juara Pertama Kompetisi Internasional Se-Asia Pasifik

Keempat mahasiswa Unair itu diumumkan menjadi juara pertama dalam kompetisi Industrial Skills Event (ISE).

Baca Selengkapnya

Unair Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru Jalur Mandiri, Ini Besaran UKT dan IPI

5 hari lalu

Unair Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru Jalur Mandiri, Ini Besaran UKT dan IPI

Universitas Airlangga (Unair) membuka pendaftaran penerimaan mahasiswa baru 2024 jalur seleksi mandiri.

Baca Selengkapnya

Fenomena Flexing Mahasiswa KIP Kuliah di Media Sosial, Ini Kata Dosen Unair

5 hari lalu

Fenomena Flexing Mahasiswa KIP Kuliah di Media Sosial, Ini Kata Dosen Unair

Banyak yang mempertanyakan kelayakan mahasiswa tersebut sebagai penerima bantuan biaya KIP Kuliah.

Baca Selengkapnya

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

8 hari lalu

Kenaikan UKT di ITB dan Temuan Senyawa Penghambat Kanker Mengisi Top 3 Tekno Hari Ini

Kenaikan UKT bagi mahasiswa angkatan 2024 di ITB memuncaki Top 3 Tekno Tempo hari ini, Sabtu, 4 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

9 hari lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya