Bencana Hidrometeorologi Mengancam Saat Pemilu 2024, dari Banjir hingga Tanah Longsor

Selasa, 13 Februari 2024 16:22 WIB

Warga korban banjir mengangkut sembako menggunakan rakit melintasi jalan Pantura yang terendam banjir di Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Senin, 12 Februari 2024. Banjir yang disebabkan jebolnya tanggul Sungai Wulan itu masih merendam jalan utama Semarang-Surabaya sejak sejak lima hari yang lalu atau 8 Februari 2024, sementara arus lalu-lintas dialihkan ke jalur alternatif melalui Kabupaten Jepara dan Grobogan. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB mengatakan potensi bencana hidrometeorologi seperti kenaikan volume air dan tanggul jebol berpeluang terjadi saat Pemilu 2024 besok, Rabu, 14 Februari 2024, yang dipicu oleh fase puncak musim penghujan di Indonesia.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan bencana hidrometeorologi rentan terjadi saat fase puncak musim penghujan hingga akhir Februari 2024. Ia menilai perlu dilakukan atensi lebih lanjut soal peluang terjadinya bencana saat pemilu serentak.

"Kita masih perlu mengatasi kondisi bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi di puncak musim hujan. Ada beberapa tempat yang intensitas hujan cukup tinggi, kemudian membuat bencana ikutan menjadi besar, seperti kenaikan volume air dan tanggul jebol," kata Abdul saat Disaster Briefing: Waspada Bencana Jelang Pemungutan Suara, Selasa, 13 Februari 2024.

Pada awal bulan ini, tepatnya pada 5-11 Februari 2024, Pusat Data Operasi atau Pusdalops BNPB mencatat bahwa kejadian bencana masih didominasi oleh banjir dan cuaca ekstrem. "Dominan di Jawa dan Nusa Tenggara, dengan kejadiannya banjir, cuaca ekstrem dan tanah longsor," kata Abdul.

Kendati demikian, Abdul menegaskan bahwa potensi bencana khususnya saat pemilu serentak 2024 tidak bisa diperkirakan tanpa data atau rekam jejak kejadian bencana di suatu daerah. Butuh analisis yang cukup mendetail soal daerah mana saja yang berpeluang terjadi, sebab menurut Abdul, Indonesia masuk salah satu negara dengan dinamika cuaca yang dinamis.

Advertising
Advertising

"Indonesia terletak di kawasan geografi khatulistiwa, dari historisnya kejadian bencana seperti banjir, tanah longsor dan sejenisnya. Kalau dia terjadi tahun lalu maka tahun sekarang bisa berpeluang terjadi," ujar Abdul.

Sementara itu, Peneliti Klimatologi di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN, Erma Yulihastin menyampaikan informasi serupa, saat diwawancarai Tempo pada Rabu, 31 Januari 2024 lalu. Erma menilai cuaca ekstrem berpeluang terjadi saat Pemilu 2024.

Erma mengimbau kepada pemerintah terkait untuk melakukan mitigasi sedari dini soal potensi cuaca ekstrem di fase puncak musim penghujan. Sebab momentumnya ini berdekatan pula dengan masa pemungutan suara pemilu serentak 2024.

"Peluang bahaya dan risikonya besar, diharapkan ada mitigasinya dan upaya yang kuat dari lintas sektor," kata Erma. Ia menambahkan, kalau intensitas hujan yang berada di atas ambang batas 109 milimeter per hari, mampu menyebabkan banjir besar, khususnya di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi atau Jabodetabek.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Ketua KPU Disanksi Kebocoran Data, Begini Posisi Perkaranya

2 menit lalu

Ketua KPU Disanksi Kebocoran Data, Begini Posisi Perkaranya

DKPP memutuskan menjatuhkan sanksi berupa peringatan kepada ketua dan jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) atas gugatan DPT yang diduga bocor.

Baca Selengkapnya

Politikus PDIP Bilang Usulan Melegalkan Money Politics Pernyataan Sarkasme

3 jam lalu

Politikus PDIP Bilang Usulan Melegalkan Money Politics Pernyataan Sarkasme

Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PDIP, Hugua, meminta KPU melegalkan praktik money politics saat pemilu lewat PKPU.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

13 jam lalu

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

Riset ini berpeluang untuk membuat pemetaan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres pada pegawai.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Hujan, BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Mendukung Tanggap Darurat Bencana Sumbar

16 jam lalu

Antisipasi Hujan, BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Mendukung Tanggap Darurat Bencana Sumbar

Operasi TMC dilakukan sebagai upaya percepatan penanganan darurat bencana banjir bandang lahar dingin dan tanah longsor di Sumbar.

Baca Selengkapnya

Bawaslu Ungkap Alasan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju pada Pilkada 2024

16 jam lalu

Bawaslu Ungkap Alasan Caleg Terpilih Harus Mundur Jika Maju pada Pilkada 2024

Bawaslu menyatakan PKPU tentang pencalonan diperlukan untuk menghindari sengketa pada proses Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Gunung Ruang Turun Level, Sebanyak 9.343 Warga Masih Mengungsi

17 jam lalu

Gunung Ruang Turun Level, Sebanyak 9.343 Warga Masih Mengungsi

Terjadi penurunan tingkat aktivitas Gunung Ruang dari Level IV (Awas) menjadi Level III (Siaga).

Baca Selengkapnya

5 Tips Bangun Rumah Anti Banjir

17 jam lalu

5 Tips Bangun Rumah Anti Banjir

Banjir adalah bencana yang dapat terjadi di mana saja dan bisa datang tiba-tiba. Simak 5 tips bangun rumah anti banjir

Baca Selengkapnya

Sederet Penanganan Banjir dan Longsor Sumbar: Rekayasa Cuaca Hingga Relokasi Rumah

17 jam lalu

Sederet Penanganan Banjir dan Longsor Sumbar: Rekayasa Cuaca Hingga Relokasi Rumah

BNPB menyiapkan berbagai solusi penanganan bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor yang menerjang Sumatera Barat

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Risiko Bencana di Lembah Anai, Studi HAM Soal IKN, dan Korban Banjir Sumbar

1 hari lalu

Top 3 Tekno: Risiko Bencana di Lembah Anai, Studi HAM Soal IKN, dan Korban Banjir Sumbar

Walhi yang sempat mewanti-wanti pemerintah mengenai risiko bencana area Taman Wisata Alam di Lembah Anai menjadi artikel terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

KPU Klaim Kecurangan Pengurangan Suara PAN di Yahukimo 3 Tidak Terbukti

1 hari lalu

KPU Klaim Kecurangan Pengurangan Suara PAN di Yahukimo 3 Tidak Terbukti

Menurut KPU, dalil yang diajukan PAN soal kehilangan suara pada saat rekapitulasi tingkat kabupaten tidak didukung oleh alat bukti yang sah.

Baca Selengkapnya