Ini Tiga Tontonan Favorit Warga Bandung: Religi, Kuis dan Berita
Reporter
Anwar Siswadi (Kontributor)
Editor
Abdul Manan
Minggu, 3 Maret 2024 07:18 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Jawa Barat (KPID Jabar) mengungkap hasil survei terbaru di Kota Bandung soal persepsi kualitas media penyiaran. Bandung dipilih sebagai kota pertama yang disurvei untuk melihat potret tontonan masyarakat urban perkotaan.
Menurut Ketua KPID Jabar Adiyana Slamet, responden lebih menyukai tiga program, yaitu religi atau keagamaan, acara kuis, dan berita. “Hasil temuan survei itu berbeda dengan pandangan umum bahwa yang disukai masyarakat adalah program sinetron, reality show, atau variety show,” ujarnya, Jumat 1 Maret 2024.
Dari 400 orang responden yang mayoritas bersuku Sunda, diketahui bahwa durasi menonton televisi kebanyakan berkisar 2-3 jam, mendengarkan radio selama 1-2 jam setiap hari. Dua acara favorit lainnya adalah olahraga dan komedi.
Survei itu dilakukan pada November 2023. Wawancara terstruktur tatap muka melibatkan sebelas orang surveyor berlatar pendidikan S1. Survey menggunakan metode Multistage Random Sampling dan Proporsional Sample pada tingkat kecamatan, menyasar 201 orang responden laki-laki atau 50,25 persen, dan 199 perempuan (49,75%).
Beberapa profil responden seperti 295 orang (73,75%) telah menikah, belum menikah 70 orang (17,5%), dan 35 orang (8,75%) berstatus duda atau janda. Mayoritas lulusan SMA (43,25%), dan tamatan SMP (21,25%). Profesi tiga teratasnya adalah wiraswasta atau pedagang (36,5%), ibu rumah tangga (28,5%), dan karyawan swasta (15,5%).
Kebanyakan stasiun televisi yang mereka tonton RCTI, SCTV dan Indosiar. Sementara kebanyakan responden yaitu 322 orang (83%) mengaku tidak pernah mendengarkan radio. Adapun media yang ditonton untuk kategori over the top (OTT) adalah YouTube.
Adiyana menambahkan, hasil survei juga menemukan bahwa kepatuhan terendah media siaran televisi dan radio adalah terkait konten berbau mistis atau horor. Skor kepatuhan terendah di OTT adalah dalam menampilkan berita dengan kaidah jurnalistik.
Survei serupa, kata Adiyana, bisa dilakukan KPID Jabar di kota atau kabupaten lain di Jawa Barat. Selain untuk melihat kebiasaan warga dalam melihat media siaran, survei ini juga bertujuan mengevaluasi kualitas program acara televisi, radio, hingga OTT berdasarkan kategori program siaran secara berkala.
ANWAR SISWADI