Frekuensi Cuaca Ekstrem Meningkat, Kepala BMKG: Belum Semua Negara Mendapat Akses Peringatan Dini

Jumat, 8 Maret 2024 00:40 WIB

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menghadiri 2nd Stakeholders Consultation Meeting, the 10th World Water Forum di Bali, Kamis, 12 Oktober 2023. (BMKG)

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, menegaskan kembali pentingnya peringatan dini di tengah peningkatan frekuensi kejadian cuaca ekstrem. Sistem deteksi dianggap penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana alam. Namun, belum semua negara memiliki kemampuan deteksi bencana.

“Masih banyak ketimpangan, bahkan injustice atau ketidakadilan di mana tidak semua mendapatkan akses yang equal terhadap early warning for all tersebut,” katanya di Bali pada Rabu, 6 Maret 2024.

Hal itu disampaikan Dwikorita di hadapan 139 delegasi dari 94 negara dalam acara Third Session of the Commission for Weather, Climate, Hydrological, Marine, and Related Enviromental Service and Applications ke-3 (SERCOM 3) di kawasan Nusa Nua, Bali. Indonesia sedang menjadi tuan rumah untuk forum tentang cuaca, iklim, air, dan berbagai aspek lingkungan yang berlangsung pada 4-9 Maret 2024. Dwikorita sendiri merupakan perwakilan tetap Indonesia untuk Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) serta Anggota Badan Eksekutif Organisasi Meteorologi Dunia (WMO).

Menurut Dwikorita, sistem peringatan dan tindakan dini merupakan alat penting untuk mengurangi risiko bencana, juga untuk mendukung adaptasi iklim. Sistem peringatan dini berisi data dan informasi seputar iklim dan kondisi atmosfer. Biasanya ada juga rencana tanggapan untuk meminimalkan dampak bencana iklim.

Sayangnya, kata dia, banyak penduduk dunia yang belum memiliki sistem tersebut, sehingga sangat rentan menjadi korban. Padahal, intensitas kejadian cuaca ekstrem terus meningkat di seluruh penjuru Bumi, sehingga keberadaan sistem peringatan dini kian urgen.

Advertising
Advertising

“Bumi dan seluruh penduduknya menghadapi bahaya dari dampak besar perubahan iklim,” tutur dia.

Dia menyebut sebuah sistem peringatan dini bisa dinyatakan berhasil bila dapat diakses banyak populasi. Kesenjangan antara pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam merespon peringatan dini pun seharusnya semakin kecil.

Selain soal peringatan dini, SERCOM 3 di Bali juga mengangkat isu ketidakadilan iklim, terutama dalam konteks gender. Dwikorita menuturkan, perempuan dan komunitas yang terpinggirkan sering kali menanggung beban terbesar akibat perubahan iklim.

“Seluruh negara harus berupaya mencapai solusi inklusif yang menjamin kesetaraan dan keadilan dalam aksi iklim bersama,” katanya.

Dwikorita berharap SERCOM 3, termasuk Gender Conference di dalamnya, dapat menjadi forum yang produktif untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan solusi terkait perubahan iklim dan kesetaraan gender. Tak semata menginspirasi solusi inovatif dan mendorong kolaborasi, agenda itu ditargetkan bisa mengikat komitmen global terhadap pembangunan berkelanjutan.

Pilihan Editor: Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Berita terkait

Top 3 Tekno: Antara Banyuwangi dan Gunung Marapi, Respons Pemkab dan Aksi BMKG

6 jam lalu

Top 3 Tekno: Antara Banyuwangi dan Gunung Marapi, Respons Pemkab dan Aksi BMKG

Top 3 Tekno Berita Terkini didominasi artikel mengenai aktivitas peledakan di tambang emas yang menggetarkan kawasan pantai Pulau Merah, Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini Cuaca BMKG, Wilayah Provinsi Mana Bakal Diguyur Hujan Lebat Hari Ini?

7 jam lalu

Peringatan Dini Cuaca BMKG, Wilayah Provinsi Mana Bakal Diguyur Hujan Lebat Hari Ini?

Peringatan dini cuaca BMKG yang diperbarui pada Kamis siang lalu menyebut Sumatera Barat dan Kalimantan Timur ada di antaranya. Simak selengkapnya.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Hujan, Suhu Udara, Kelembapan Udara

9 jam lalu

Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Hujan, Suhu Udara, Kelembapan Udara

Prediksi cuaca dari BMKG menyebutkan Jakarta pagi ini cerah berlanjut cerah berawan sepanjang siang dan malam nanti. Bagaimana dengan Bodetabek?

Baca Selengkapnya

Cegah Banjir Lahar Lebih Besar, BMKG Modifikasi Cuaca Sumbar per Hari Ini

23 jam lalu

Cegah Banjir Lahar Lebih Besar, BMKG Modifikasi Cuaca Sumbar per Hari Ini

BMKG akan menyemai awan hujan sebelum memasuki wilayah bencana banjir lahar Marapi. Volume endapan erupsi di puncak Marapi masih 1,3 juta meter kubik

Baca Selengkapnya

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

1 hari lalu

Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

Banjir bandang dari Gunung Singgalang menghantam Galudua, Koto Tuo Ampek Koto, Kabupaten Agam, Sumbar. Apa arti galodo bagi suku Minangkabau?

Baca Selengkapnya

Aktivitas Tambang Emas Ganggu Wisata Pulau Merah Banyuwangi di Top 3 Tekno

1 hari lalu

Aktivitas Tambang Emas Ganggu Wisata Pulau Merah Banyuwangi di Top 3 Tekno

Top 3 Tekno Kamis pagi ini, 16 Mei 2024, dipuncaki artikel dari perusakan lingkungan oleh aktivitas tambang emas di Tumpang Pitu, Banyuwangi.

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

1 hari lalu

Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

Warga Cianjur kembali merasakan gempa pada Rabu malam, 15 Mei 2024, pada pukul 20.06 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika atau BMKG mencatat kekuatan gempanya bermagnitudo 3,0.

Baca Selengkapnya

Ada Sirkulasi Siklonik, BMKG: Sumbar Masih Harus Waspada Hujan Lebat Hari Ini

1 hari lalu

Ada Sirkulasi Siklonik, BMKG: Sumbar Masih Harus Waspada Hujan Lebat Hari Ini

Di antara wilayah yang mendapat peringatan dini cuaca BMKG hari ini adalah Sumatera Barat yang baru dilanda bencana banjir lahar dan banjir lahar.

Baca Selengkapnya

Peringatan Dini Cuaca BMKG di Jabodetabek Hari Ini, Simak Potensi Hujan Kapan dan di Mana Saja

1 hari lalu

Peringatan Dini Cuaca BMKG di Jabodetabek Hari Ini, Simak Potensi Hujan Kapan dan di Mana Saja

BMKG memberikan peringatan dini cuaca untuk sejumlah wilayah di Jakarta dan sekitarannya (Jabodetabek) pada hari ini, Kamis 16 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 5,4 di Kepulauan Seribu, Dampak Pergerakan Intraslab Lempeng Indo-Australia

TEMPO, Jakarta- Pada Rabu 15 Mei 2024 pukul 16.42.56 WIB wilayah Kepulauan Seribu, diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,4

Baca Selengkapnya