Bukan Lagi Ekskul yang Wajib Diikuti, Begini Gerakan Pramuka Bermula di Indonesia dan Dunia

Reporter

Andika Dwi

Selasa, 2 April 2024 20:44 WIB

Para peserta beristirahat saat bersiap meninggalkan lokasi perkemahan Jambore Pramuka Dunia ke-25 di Buan, Korea Selatan, 8 Agustus 2023. Kontingen dari Inggris, Amerika Serikat, dan Singapura meninggalkan lokasi perkemahan lebih awal karena cuaca ekstrem. REUTERS/Kim Hong-Ji

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Ristek Nadiem Makarim telah mencabut permendikbud yang menetapkan Pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib di sekolah. Lewat kebijakan terbaru yang diterbitkannya bulan lalu, yakni Permendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024, Nadiem menghapus segala hal tentang Pramuka yang bersifat wajib di sekolah.

Kebijakan itu memicu beragam tanggapan dari berbagai kalangan hingga Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, menegaskan kalau kementerian saat ini tidak pernah berniat menghapus Pramuka.

Dia mengatakan peraturan tersebut hanya merevisi bagian Pendidikan Kepramukaan dalam Model Blok yang mewajibkan perkemahan, menjadi tidak wajib. Lebih lanjut, menurutnya jika satuan pendidikan akan menyelenggarakan kegiatan perkemahan, maka tetap diperbolehkan. Keikutsertaan murid dalam kegiatan ekstrakurikuler-nya juga bersifat sukarela--senapas dengan Kurikulum Merdeka yang kini diterapkan.

"Sejak awal, Kemendikbudristek tidak memiliki gagasan untuk meniadakan Pramuka," kata Anindito menegaskan, dikutip dari keterangannya yang dibagikan di situs web Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan hari ini, Senin 1 April 2024.

Lantas, seperti apa sejarah gerakan Pramuka di dunia dan Indonesia? berikut penjelasannya.

Sejarah Pramuka

Advertising
Advertising

Gerakan pramuka bermula di Inggris di bawah kepemimpinan Robert Baden Powell, seorang Letnan Jenderal Inggris yang menyelenggarakan perkemahan pada 25 Juli 1907. Sebagai seorang prajurit, Baden Powell telah terbiasa menjelajahi alam sejak kecil. Setelah pengalaman perangnya, ia memutuskan untuk memimpin gerakan kepanduan, yang diawali dengan perkemahan delapan hari di Pulau Brownsea pada 1907.

Setahun setelah itu, Baden Powell menulis buku "Scouting for Boys" yang merangkum prinsip dasar kepramukaan. Gerakan kepanduan ini awalnya hanya diperuntukkan bagi laki-laki, dikenal dengan sebutan Scouting for Boys. Buku tersebut kemudian diterjemahkan ke berbagai bahasa dan menyebar ke seluruh dunia.

Pada 1910, Baden Powell pensiun dari militer dan sepenuhnya mengabdikan dirinya pada Gerakan Pramuka. Bersama adiknya, Agnes, ia membentuk Pramuka untuk perempuan yang disebut Girls Guides, atau dikenal dengan nama Girl Scouts. Kemudian, empat tahun berselang, kelompok Pramuka Siaga dibentuk dengan nama CUB (Anak Serigala), terinspirasi dari buku "The Jungle Book" karya Rudyard Kipling.

Perkembangan Gerakan Pramuka terus berlanjut, termasuk pembentukan Rover Scout untuk pemuda berusia 17 tahun pada 1918. Pada 1920 diadakan Jambore Dunia pertama di Olympia Hall, London, yang dihadiri oleh pramuka dari 27 negara. Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World) pada acara tersebut.

Tidak lama setelah dilaksanakannya Jambore, dibentuklah WOSM atau World Organization of the Scout Movement (Organisasi Gerakan Pramuka Sedunia). Pada 1968, kantor sekretariatnya pindah ke Jenewa, Swiss. Sebelumnya kantor sekretariat itu berada di London, Inggris, dan pada 1958 pindah ke Ottawa, Kanada.

Pramuka di Indonesia

Dilansir dari laman Museum Sumpah Pemuda, sejarah Pramuka di Indonesia dimulai dengan munculnya kepanduan Belanda, NPO (Netherlandesche Padvinders Organisatie), pada 1912. Pada 1916, NPO berganti nama menjadi NIPV (Netherland Indische Padvinders Vereeniging).

Pada tahun yang sama, Mangkunegara VII mendirikan JPO (Javaansche Padvinder Organisatie). Kemunculan JPO kemudian memicu pembentukan organisasi pramuka lainnya seperti HM (Hizbul Wahton) pada 1918 dan JJP (Jong Java Padvinderij) pada 1923.

Berkembangnya organisasi Pramuka di Indonesia memunculkan beberapa federasi. Namun untuk memperkuat kesatuan, dibentuklah PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia) pada masa setelah kemerdekaan. Pada 1960, pemerintah dan MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara) berusaha untuk menyatukan organisasi kepramukaan di Indonesia.

Pada 9 Maret 1961, Presiden Soekarno mengumpulkan tokoh-tokoh Pramuka Indonesia dan membentuk panitia pembentukan Gerakan Pramuka yang terdiri dari Sultan Hamengkubuwono XI, Prof. Prijono. Dr. A. Aziz Saleh, serta Achmadi. Hasilnya adalah dikeluarkannya lampiran Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka, yang menandai Hari Permulaan Tahun Kerja.

Pada 30 Juli 1961, di Istora Senayan, tokoh-tokoh kepanduan Indonesia menyatakan bergabung dengan Gerakan Pramuka, yang dikenal sebagai Hari Ikrar Gerakan Pramuka. Pada 14 Agustus 1961, dilakukan MAPINAS (Majelis Pimpinan Nasional) yang menandai hari lahir Pramuka di Indonesia di mana Presiden Soekarno menyerahkan panji-panji Pramuka kepada tokoh-tokoh Pramuka.

Pada 26 Oktober 2010, Dewan Perwakilan Rakyat mengesahkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, yang mengizinkan organisasi profesi untuk menyelenggarakan kegiatan kepramukaan selain Pramuka.

RIZKI DEWI AYU DARI BERBAGAI SUMBER

Pilihan Editor: Kasus Ledakan Gudang Peluru TNI, Simak Bagaimana Amunisi Kedaluwarsa Bisa Mengundang Bencana

Berita terkait

UIN Sebut UKT Naik Akibat Inflasi, Kemendikbudristek: Itu Keliru

1 hari lalu

UIN Sebut UKT Naik Akibat Inflasi, Kemendikbudristek: Itu Keliru

Kemendikbudristek merespons soal UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang menyatakan, kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dipengaruhi oleh inflasi

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Bilang Kampus Dibebaskan Tentukan Kelompok UKT, Kecuali Kelompok 1 dan 2

1 hari lalu

Kemendikbudristek Bilang Kampus Dibebaskan Tentukan Kelompok UKT, Kecuali Kelompok 1 dan 2

Bila sudah memenuhi kedua kelompok itu, perguruan tinggi diberi kebebasan menentukan jumlah kelompok dan tarif tiap kelompok UKT.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Akui Masih Ada Kasus UKT yang Tak Sesuai dengan Ekonomi Mahasiswa

1 hari lalu

Kemendikbud Akui Masih Ada Kasus UKT yang Tak Sesuai dengan Ekonomi Mahasiswa

Kemendikbud mengakui, masih terdapat kasus adanya ketidaksesuaian antara UKT yang harus dibayarkan dengan kemampuan ekonomi mahasiswa

Baca Selengkapnya

Soal Mahasiswa dengan Orang Tua PNS Pasti Dapat UKT Tinggi, Ini Penjelasan Kemendikbudristek

1 hari lalu

Soal Mahasiswa dengan Orang Tua PNS Pasti Dapat UKT Tinggi, Ini Penjelasan Kemendikbudristek

Kemendikbudristek merespons isu soal isu mahasiswa dengan orang tua yang bekerja sebagai PNS dipukul rata mendapat UKT tertinggi.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Tanggapi Demo Mahasiswa Protes UKT Naik: Sebagian Besar Kampus Aman-Aman Saja

1 hari lalu

Kemendikbud Tanggapi Demo Mahasiswa Protes UKT Naik: Sebagian Besar Kampus Aman-Aman Saja

Kemendikbud mengklaim, aksi protes mengenai kenaikan UKT tidak terjadi pada seluruh PTN di Indonesia, namun hanya sebagian kecil.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Akui Keterbatasan Bantuan Operasional PTN

1 hari lalu

Kemendikbudristek Akui Keterbatasan Bantuan Operasional PTN

Masyarakat dilibatkan karena pemerintah memiliki keterbatasan memberikan Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek: UKT Secara Pinsip Tidak Alami Kenaikan, Hanya Penambahan Kelompok

1 hari lalu

Kemendikbudristek: UKT Secara Pinsip Tidak Alami Kenaikan, Hanya Penambahan Kelompok

Sejak 2016, Kemendikbudristek tidak pernah mengeluarkan surat edaran untuk menaikkan atau melakukan penyesuaian UKT di Perguruan Tinggi.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Duga Kumba Digdowiseiso Minta Namanya Dimasukan di Artikel Mahasiswa

1 hari lalu

Kemendikbudristek Duga Kumba Digdowiseiso Minta Namanya Dimasukan di Artikel Mahasiswa

Kemendikbudristek saat ini membentuk Tim Integritas Akademik untuk mengusut dugaan kasus pelanggaran akademik Kumba Digdowiseiso.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek: Kumba Digdowiseiso Masih Jadi Dosen di Unas

1 hari lalu

Kemendikbudristek: Kumba Digdowiseiso Masih Jadi Dosen di Unas

Kemendikbudristek menyebut Kumba Digdowiseiso masih berstatus sebagai dosen di Unas. Dia masih melakukan aktivitas seperti biasa.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek: BKT 2024 Perguruan Tinggi Alami Kenaikan Dibandingkan 2020

2 hari lalu

Kemendikbudristek: BKT 2024 Perguruan Tinggi Alami Kenaikan Dibandingkan 2020

Kemendikbudristek sebut biaya kuliah tunggal di perguruan tinggi negeri pada 2024 ini mengalami kenaikan dibanding pada 2020.

Baca Selengkapnya