TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Pendidikan Indonesia atau UPI yang berpusat di Bandung menyediakan kuota sebanyak 5.055 orang bagi peserta jalur Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) 2024. Daya tampung SNBT itu hampir separuhnya dari total jumlah mahasiswa baru dari tiga jalur yang akan diterima sebanyak 11.181 orang.

Menurut Direktur Pendidikan UPI Asep Supriatna, pihaknya merujuk ketentuan Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BP3) Kementerian Pendidikan Kebudayan Riset dan Teknologi bahwa kuota minimum untuk jalur SNBT sebanyak 40 persen.

“Ketentuan seleksi melalui jalur SNBT di UPI diikuti oleh peserta yang terlebih dahulu mendaftar dan mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK),” ujarnya Kamis, 4 April 2024. Peserta hanya dibolehkan mengikuti UTBK 2024 sebanyak satu kali.

Hasil UTBK 2024 hanya berlaku untuk mengikuti SNBT dan penerimaan di perguruan tinggi negeri 2024. Menurut Asep, terdapat perbedaan ketentuan pada 2024 dengan SNPMB 2023, yaitu terkait dengan ketentuan pemilihan program studi pada jalur SNBT Tahun 2024.

Peserta jalur SNBT dibolehkan memilih maksimal empat program studi yang terdiri dari dua pilihan program akademik atau sarjana, dan dua pilihan program vokasi D3 atau D4 Sarjana Terapan.

Selain itu juga terdapat ketentuan tambahan yang mulai diberlakukan pada 2024, yaitu bagi peserta yang dinyatakan lulus melalui jalur SNBT 2024 dan telah daftar ulang di perguruan tinggi negeri yang dituju. “Mereka tidak dapat diterima pada seleksi jalur mandiri 2024 di perguruan tinggi negeri manapun,” kata Asep.

Di UPI Bandung sendiri ada kebaruan, yaitu pembukaan program studi Ilmu Hukum. Program jenjang sarjana itu bernaung di Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. “Kuotanya untuk 50 orang lewat jalur Seleksi Mandiri,” kata Ahmad Mudzakir, Kepala Divisi Rekrutmen Mahasiswa Baru di Direktorat Pendidikan UPI, Kamis 4 April 2024.

Sebelumnya diberitakan, Rektor UPI M. Solehuddin telah membuka Program Studi Ilmu Hukum Program Sarjana pada 12 Maret 2024. Pendiriannya dirintis sejak 2023 dan berproses sesuai tahapan-tahapan yang disyaratkan. Persyaratan yang harus dipenuhi seperti akreditasi minimum berdasarkan hasil ketetapan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi melalui Surat Nomor 465/BAN-PT/LL/2024.

Profil lulusan difokuskan untuk menjadi ahli di bidang hukum, penegak hukum, birokrat, dan akademisi. Adapun fokus penguatan pada kompetensi penelitian, keilmuan dan keterampilan aplikasi di bidang hukum pendidikan.

Pilihan Editor: Fakta-fakta Gerhana Matahari Total Amerika dan Cuaca Jalur Mudik Jawa Barat di Top 3 Tekno