Berakhir Hari Ini, Bagaimana Kelanjutan Operasi Hujan Buatan BMKG Isi Air Waduk?

Senin, 10 Juni 2024 09:38 WIB

Jajaran TNI AU saat melakukan kegiatan penerbangan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Lanud Husein Sastranegara, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa 4 Juni 2024. ANTARA/HO-Pemkot Bandung

TEMPO.CO, Jakarta - Operasi modifikasi cuaca yang dilakukan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG dijadwalkan rampung hari ini, Senin, 10 Juni 2024. Operasi hujan buatan ini sudah berlangsung sejak Kamis, 30 Mei 2024, dengan sasaran mengisi 35 waduk yang ada di Pulau Jawa, mengantisipasi dampak kekeringan puncak kemarau.

BMKG menyatakan di awal operasi lalu bahwa musim kemarau dengan kondisi hari tanpa hujan sudah terjadi di sebagian wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Operasi direncanakan berlanjut ke pulau lain pada tahun depan.

"Pulau Jawa menjadi pilot project Operasi Modifikasi Cuaca pada tahun ini," kata Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, menerangkan saat dihubungi Tempo pada Jumat, 7 Juni 2024. Alasan lain, ditambahkannya, "Karena keterbatasan ketersediaan armada pesawat TNI yang digunakan untuk operasi."

Seto menyampaikan modifikasi cuaca untuk mendatangkan lebih banyak hujan sebagai upaya mengatasi efek El Nino beberapa bulan terakhir. Sejumlah air di waduk atau bendungan strategis yang dikelola Kementerian Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), menurut dia, terdampak fenomena dari Samudera Pasifik ini.

Karenanya, Seto menjelaskan, Operasi Modifikasi Cuaca dilakukan supaya ketersediaan air untuk mengaliri irigasi saat masa tanam pertanian periode kedua di Jawa bisa terpenuhi. Operasi melibatkan empat posko yang tersebar di Jakarta, Bandung, Solo, dan Surabaya.

Advertising
Advertising

Hasilnya, Seto mengklaim, secara umum terjadi peningkatan intensitas curah hujan di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. "Tiga provinsi ini menjadi target operasi OMC saat ini," ucap Seto memaparkan. Sedangkan untuk level peningkatan air waduk pasca-operasi, Seto mengatakan masih dalam tahap perhitungan.

Waduk menjadi sarana yang paling penting untuk mengisi lahan pertanian warga di Pulau Jawa. Salah satu yang terbesar adalah Bengawan Solo yang mengisi sebagian besar irigasi di kawasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Seto menyebut daerah aliran Sungai Bengawan Solo menjadi prioritas saat operasi digelar. Menyusul beberapa sungai besar lainnya seperti di Citarum, Cimanuk, dan Cisanggarung. Selanjutnya Sungai Serayu, Pemali - Juana, dan Brantas.

Ihwal modifikasi cuaca akan diperpanjang atau tidaknya, Handoko menyatakan masih menunggu hasil evaluasi hingga hari terakhir operasi hari ini. Seluruh keputusan akan didapatkan setelah adanya pertimbangan potensi cuaca selanjutnya dan meninjau hasil penambahan air atau kapasitas tampungan di waduk.

Lebih lanjut, dia menuturkan kalau hambatan selama OMC masih seputar ketersediaan awan-awan potensial hujan yang sedikit. "Sebab sudah memasuki akhir masa transisi hujan dan musim kemarau," kata dia.

Efektivitas Hujan Buatan Berbiaya Mahal Dipertanyakan

Terpisah, Ketua Tim Variabilitas Perubahan Iklim dan Awal Musim di Badan Riset dan Inovasi Nasioal atau BRIN, Erma Yulihastin, mengatakan operasi modifikasi cuaca untuk pengisian waduk harus disesuaikan dengan kebutuhan setiap lokasi. Dia menunjuk masih ada potensi kemarau basah atau potensi hujan di tengah musim kering.

Menurut analisis Erma, potensi hujan dan cuaca basah ada di kawasan utara Gunung Semeru, sebelah barat Gunung Salak, serta wilayah Magelang-Boyolali-Temanggung. Beberapa lokasi tersebut dianggap tidak akan terpengaruh oleh musim kemarau.

Lalu, potensi La Nina dengan intensitas lemah sangat berpeluang terjadi pada Oktober hingga Desember 2024. La Nina mampu meningkatkan curah hujan di berbagai wilayah di Indonesia.

“Jadi harus diperhatikan dengan seksama modifikasi cuaca ini,” ucap Erma sambil menambahkan, “Sebab biaya yang harus dikeluarkan itu cukup besar untuk sekali operasi."

Pilihan Editor: Cara Ganti Font Nama di WhatsApp dan PPDB Jakarta yang Mulai Pilih Sekolah di Top 3 Tekno

Berita terkait

BMKG: Waspada Potensi Gelombang Tinggi 4 Meter di Perairan Mentawai Hingga Sumba

3 jam lalu

BMKG: Waspada Potensi Gelombang Tinggi 4 Meter di Perairan Mentawai Hingga Sumba

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Fenomena Bulan Baru, Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Beberapa Wilayah Pesisir Indonesia

5 jam lalu

Fenomena Bulan Baru, Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Beberapa Wilayah Pesisir Indonesia

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan potensi banjir rob ini berbeda waktu di tiap wilayah.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Ringan Hingga Lebat Mendominasi, Waspadai Gelombang Tinggi dan Banjir Rob

5 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Ringan Hingga Lebat Mendominasi, Waspadai Gelombang Tinggi dan Banjir Rob

Potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan sepanjang daerah yang dilewati konvergensi.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Seluruh Jakarta Cerah dan Berawan Sepanjang Kamis, Kecuali Jaksel Hujan Ringan Siang

7 jam lalu

BMKG Prakirakan Seluruh Jakarta Cerah dan Berawan Sepanjang Kamis, Kecuali Jaksel Hujan Ringan Siang

Pada siang hari, empat wilayah Jakarta diprediksi cerah berawan, sedangkan Jakarta Timur berawan dan Jakarta Selatan mengalami hujan ringan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Riset Efek Daun Kratom Setara Morfin, Profil dan Cara Kerja Brain Cipher, Kunci PDNS Diberikan

7 jam lalu

Top 3 Tekno: Riset Efek Daun Kratom Setara Morfin, Profil dan Cara Kerja Brain Cipher, Kunci PDNS Diberikan

Topik tentang riset peneliti BRIN mengungkap daun kratom menghasilkan efek pereda nyeri setara morfin menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Riset Peneliti BRIN, Efek Pereda Nyeri dari Daun Kratom Hampir Setara Morfin

1 hari lalu

Riset Peneliti BRIN, Efek Pereda Nyeri dari Daun Kratom Hampir Setara Morfin

Efek analgesik alkaloid kratom hampir sama dengan efek analgesik yang ditimbulkan morfin.

Baca Selengkapnya

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter di Perairan Bengkulu Hingga NTB

1 hari lalu

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter di Perairan Bengkulu Hingga NTB

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Ringan dan Cerah Berawan Mendominasi, Waspada Gelombang Tinggi dan Banjir Rob

1 hari lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Ringan dan Cerah Berawan Mendominasi, Waspada Gelombang Tinggi dan Banjir Rob

Potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi atau konfluensi.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Bandung Raya Umumnya Berawan dan Berpotensi Hujan

1 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Bandung Raya Umumnya Berawan dan Berpotensi Hujan

Musim kemarau ditandai oleh masuknya angin timuran atau monsun Australia serta masih adanya pertumbuhan awan rendah (cumulus).

Baca Selengkapnya

Krisis Pangan Mendekat, Kepala BMKG Minta Petani Milenial Melek Cuaca dan Iklim

1 hari lalu

Krisis Pangan Mendekat, Kepala BMKG Minta Petani Milenial Melek Cuaca dan Iklim

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati meminta petani di era modern memiliki pemahaman lebih soal cuaca dan iklim. Butuh persiapan menghadapi krisis pangan.

Baca Selengkapnya