Ketika Dua Ekor Elang Bondol di NTB Ikut Merdeka Usai Upacara HUT ke-79 RI

Minggu, 18 Agustus 2024 17:59 WIB

Jayengrane dan Anjani, dua ekor Elang Bondol, dilepasliarkan pada momentum HUT ke-79 RI. Keduanya dilepaskan dari Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, NTB, Sabtu, 17 Agustus 2024(Dok. BKSDA NTB)

TEMPO.CO, Sembalun - Dua ekor elang bondol (Halistur Indus), masing-masing bernama Jayengrana (6 tahun) dan Anjani (5,5 tahun) ikut menikmati kebebasan di tengah momentum HUT ke-79 RI pada Sabtu, 17 Agustus 2024. Kedua elang itu dilepasliarkan ke alam setelah sebelumnya dirawat di Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) NTB, Budhy Kurniawan, mengatakan dua elang bondol dilepaskan di area penyangga kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani. "Dua ekor elang bondol tersebut merupakan hasil penyerahan sukarela dari masyarakat kepada BKSDA NTB," kata Budhy di sela kegiatan tersebut.

Menurut dia, elang bondol merupakan salah satu jenis satwa yang dilindungi oleh Undang Undang. Hewan ini tidak boleh dipelihara, kecuali untuk keperluan tertentu oleh lembaga formal, itu juga harus dengan izin dari pejabat berwenang. Sebelum dilepas ke alam, elang bondol dititipkan di Taman Satwa Lombok Wildlife Park di Kabupaten Lombok Utara.

"Kesehatannya juga telah dipastikan oleh dokter hewan," ucap Budhy.

Jenis elang yang masuk dalam kelompok burung pemangsa (raptor) tersebar di Pulau Lombok maupun Pulau Sumbawa. Burung ini memangsa hewan-hewan kecil seperti tikus, katak, kadal, burung kecil, ikan, ular, dan sebagainya.

Advertising
Advertising

Elang bondol bisa ditemukan di tepian pantai hingga ketinggian 1.200 meter dari permukaan laut. Habitatnya di sekitar danau, pantai, hutan sekunder, perladangan, perbukitan dan lahan terbuka. "Semoga elang bondol yang dilepasliarkan bisa bertahan hidup dan bisa berkembangbiak di habitat alam,” tutur Budhy.

Pelepasliaran kedua elang bondol itu disaksikan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya. Siti sekaligus menjadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan RI di lapangan Desa Sembalun Bumbung. Pelepasliaran Jayendrana dan Anjani disimbolkan dengan penarikan tali tambang untuk membuka kandangnya.

Pilihan Editor: Dua Senjata Anti Drone Pindad Menampang di IKN, Diklaim Sebagai Varian Pertama di Dunia

Berita terkait

Kejati Bali Ajukan Penangguhan Penahanan Warga yang Pelihara Landak Jawa

9 hari lalu

Kejati Bali Ajukan Penangguhan Penahanan Warga yang Pelihara Landak Jawa

I Nyoman Sukena menjadi terdakwa karena memelihara 4 ekor landak jawa yang termasuk satwa dilindungi

Baca Selengkapnya

Warga Pinggir Hutan Gunung Salak Resah, Jumlah Ternak Diserang Hewan Buas Meningkat

9 hari lalu

Warga Pinggir Hutan Gunung Salak Resah, Jumlah Ternak Diserang Hewan Buas Meningkat

Selain khawatir atas hewan ternaknya, warga kampung di perbatasan hutan Gunung Salak juga cemas keselamatan anggota keluarganya.

Baca Selengkapnya

BKSDA Selidiki Kasus Penjualan Satwa Koleksi Lembaga Konservasi di Madiun

13 hari lalu

BKSDA Selidiki Kasus Penjualan Satwa Koleksi Lembaga Konservasi di Madiun

Dalam investigasinya, BKSDA menemukan ada enam satwa di lembaga konservasi di Madiun yang diduga dijual.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Soekarno-Hatta dan BKSDA Gagalkan Penyelundupan Primata Langka Sumatera ke Dubai

20 hari lalu

Bea Cukai Soekarno-Hatta dan BKSDA Gagalkan Penyelundupan Primata Langka Sumatera ke Dubai

Bea Cukai Soekarno-Hatta , BKSDA Jakarta dan Balai Karantina menggagalkan upaya penyelundupan primata langka ke Dubai.

Baca Selengkapnya

Jerat Babi Akhiri Hidup Harimau Sumatera di Sungai Pua Sumbar

46 hari lalu

Jerat Babi Akhiri Hidup Harimau Sumatera di Sungai Pua Sumbar

Harimau sumatera itu tergeletak dengan seutas kawat gas sepeda motor yang digunakan warga untuk menjerat babi hutan.

Baca Selengkapnya

Deforestasi di Suaka Margasatwa Rawa Singkil, KLHK Sebut Perambahan Hutan Sejak 2019

50 hari lalu

Deforestasi di Suaka Margasatwa Rawa Singkil, KLHK Sebut Perambahan Hutan Sejak 2019

Menurut KLHK, tekanan terhadap Suaka Margasatwa Rawa Singkil besar dari warga desa sekitar karena tidak ada buffer zone. Berbeda dari temuan aktivis.

Baca Selengkapnya

BKSDA Sumbar Catat Peningkatan Konflik Harimau Sumatera dalam 3 Tahun Terakhir

52 hari lalu

BKSDA Sumbar Catat Peningkatan Konflik Harimau Sumatera dalam 3 Tahun Terakhir

Salah satu faktor seringnya terjadi konflik harimau sumatera akibat berkurangnya pakannya.

Baca Selengkapnya

Harimau Cacat Mati oleh Jerat Babi, Dokter Hewan: Batang Tenggorok Pecah

55 hari lalu

Harimau Cacat Mati oleh Jerat Babi, Dokter Hewan: Batang Tenggorok Pecah

Harimau sumatera betina yang satu kakinya buntung ini juga didapati memiliki kelainan pada organ paru dan hati.

Baca Selengkapnya

Harimau Sumatera Masuk Jerat Babi dan Mati, Luput Dijebak Pakai Kandang

55 hari lalu

Harimau Sumatera Masuk Jerat Babi dan Mati, Luput Dijebak Pakai Kandang

Seekor harimau yang satu kakinya buntung ditemukan mati dengan leher terjerat di Nagari Sungai Pua, Kecamatan Palembayan, Agam, Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya

BKSDA dan Perusahaan Tambang Gelar Pertemuan Pasca-video Viral Anoa, Ini yang Disepakati

17 Juli 2024

BKSDA dan Perusahaan Tambang Gelar Pertemuan Pasca-video Viral Anoa, Ini yang Disepakati

Sudah tiga kali pertemuan dilakukan antara BKSDA Sulawesi Tenggara dan PT Sulawesi Cahaya Mineral sejak video kemunculan anoa viral di medsos.

Baca Selengkapnya