Cuaca Panas, BMKG Catat Suhu Maksimum Harian di Bandung Hampir 35 Derajat

Kamis, 31 Oktober 2024 07:33 WIB

Petugas Stasiun Klimatologi BMKG Kelas II Tangerang Selatan mengamati suhu udara dengan Sangkar Meteorologi di Taman Alat Stasiun Klimatologi BMKG Pondok Betung, Tangerang Selatan, Banten, Selasa, 10 Mei 2022. Selama periode 1-7 Mei 2022, suhu maksimum tertinggi mencapai 36,1 derajat celcius terjadi di wilayah Tangerang (Banten) dan Kalimarau (Kalimantan Utara). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

TEMPO.CO, Bandung - Cuaca panas di wilayah Bandung Raya ditandai dengan tren suhu maksimum harian yang menanjak. Menurut data Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG), suhu udara maksimum harian pada Oktober ini lebih panas daripada September lalu.

Dalam sepekan terakhir, suhu maksimum di Bandung Raya pada 23 Oktober tercatat sebesar 33,2 derajat Celsius. Kemudian 24 Oktober dicatat 33 derajat, pada 25 Oktober sebesar 32,6 derajat, pada 26 Oktober suhu maksimumnya 33 derajat. Lalu pada 27 dan 28 Oktober memiliki suhu maksimum harian masing-masing 31,4 dan 32,6 derajat.

“Suhu maksimum tertinggi di Oktober 2024 yaitu 34,5 derajat Celsius pada tanggal 29 Oktober,” kata Teguh Rahayu, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung, lewat keterangan tertulis, Rabu 30 Oktober 2024. Adapun suhu minimum atau terdinginnya selama sepekan terakhir ini di Bandung berkisar antara 20,6 dan 22,0 derajat Celsius.

Secara umum, menurutnya, fenomena cuaca panas tersebut terjadi karena dipicu oleh beberapa kondisi dinamika atmosfer. Saat ini, kata Teguh, kondisi cuaca di sebagian besar wilayah Indonesia terutama di Jawa hingga Nusa Tenggara didominasi oleh kondisi cuaca yang cerah dan tingkat pertumbuhan awan sangat minim terutama pada siang hari.

Kondisi itu menyebabkan penyinaran matahari pada siang hari ke permukaan bumi tidak mengalami hambatan signifikan oleh awan di atmosfer. “Sehingga suhu pada siang hari di luar ruangan terasa sangat terik,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Teguh menambahkan, saat ini sebagian besar wilayah Indonesia terutama di selatan ekuator masih mengalami musim kemarau. Sebagian daerah lainnya akan mulai memasuki periode peralihan musim pada periode Oktober-November ini. “Sehingga kondisi cuaca cerah masih cukup mendominasi pada siang hari,” kata dia.

Pada akhir Oktober ini, posisi semu matahari menunjukkan pergerakan ke arah selatan ekuator. Akibatnya sebagian wilayah Indonesia di selatan ekuator termasuk wilayah Jawa mendapatkan pengaruh dampak penyinaran matahari yang relatif lebih intens dibandingkan wilayah lainnya. “Pemanasan sinar matahari cukup optimal terjadi pada pagi menjelang siang dan pada siang hari,” ujarnya.

Selain fenomena astronomis, ada beberapa faktor lain yang meningkatkan suhu pada Oktober 2024, seperti kecepatan angin, tutupan awan, dan tingkat kelembapan udara yang memiliki dampak lebih besar.

Pilihan Editor: Adik Prabowo Klaim Indonesia Bisa Dapat Rp 190 Triliun dari Perdagangan Karbon

Berita terkait

Peringatan Dini Cuaca BMKG di Jawa Barat 1 November: Potensi Hujan Petir di Bandung Raya hingga Tasikmalaya

2 jam lalu

Peringatan Dini Cuaca BMKG di Jawa Barat 1 November: Potensi Hujan Petir di Bandung Raya hingga Tasikmalaya

Sebagian besar wilayah Jawa Barat pada Jumat pagi, 1 November 2024, diprakirakan dalam kondisi berawan tebal.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Menghadapi La Nina

3 jam lalu

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Menghadapi La Nina

Hadapi fase La Nina, masyarakat disarankan untuk memantau prakiraan cuaca secara berkala dari sumber terpercaya, seperti BMKG.

Baca Selengkapnya

Cerita Bank Sampah Produksi BBM dan Adik Prabowo Diutus ke COP29 di Top 3 Tekno

5 jam lalu

Cerita Bank Sampah Produksi BBM dan Adik Prabowo Diutus ke COP29 di Top 3 Tekno

Selain cerita bank sampah bikin BBM solar dan adikPrabowo jadi utusan khusus ke COP29 itu, ada juga status siaga bencana Jabar hadapi musim hujan.

Baca Selengkapnya

Mengenal La Nina, Fenomena Cuaca yang Akan Melanda Indonesia

6 jam lalu

Mengenal La Nina, Fenomena Cuaca yang Akan Melanda Indonesia

BMKG memprediksi La Nina mulai melanda Indonesia pada Oktober 2024 hingga Maret 2025.

Baca Selengkapnya

Prediksi Cuaca BMKG: Jabodetabek Hujan Sore-Malam Nanti tapi Tidak Merata

7 jam lalu

Prediksi Cuaca BMKG: Jabodetabek Hujan Sore-Malam Nanti tapi Tidak Merata

Berikut prediksi cuaca di Jabodetabek untuk hari ini, Kamis 31 Oktober 2024, menurut BMKG.

Baca Selengkapnya

Gempa dari Laut di Pangandaran Getarkan Garut Tengah Malam, Ini Data BMKG

7 jam lalu

Gempa dari Laut di Pangandaran Getarkan Garut Tengah Malam, Ini Data BMKG

BMKG mencatat gempa tektonik telah terjadi dengan Magnitudo 4,3 tepatnya pada Rabu malam, 30 Oktober 2024, pukul 23.32 WIB.

Baca Selengkapnya

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di Beberapa Perairan Indonesia

18 jam lalu

BMKG: Waspada Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di Beberapa Perairan Indonesia

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa perairan Indonesia pada 30 - 31 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Hari Ini Dominan Berawan Tebal, Mungkinkan Turun Hujan?

1 hari lalu

Cuaca Jakarta dan Sekitarnya Hari Ini Dominan Berawan Tebal, Mungkinkan Turun Hujan?

Berikut prediksi cuaca Jakarta dan sekitarnya hari ini menurut BMKG lengkap dengan potensi hujan dan suhu maksimum hariannya.

Baca Selengkapnya

Atap Gedung Pusat Kebudayaan di Bandung Ambruk, 3 Orang Luka 5 Lukisan Robek

1 hari lalu

Atap Gedung Pusat Kebudayaan di Bandung Ambruk, 3 Orang Luka 5 Lukisan Robek

Atap Gedung Pusat Kebudayaan di Jalan Naripan, Kota Bandung, seketika runtuh. Kurator Galeri Pusat Kebudayaan Isa Perkasa mengatakan, peristiwa pada Senin sore, 28 Oktober 2024 sekitar pukul 17.30 WIB

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Panas Tembus 38 Derajat, Ini Penjelasan BMKG

1 hari lalu

Suhu Udara Panas Tembus 38 Derajat, Ini Penjelasan BMKG

BMKG mengingatkan masyarakat di sejumlah daerah agar mewaspadai dan mengantisipasi dampak suhu udara panas maksimum harian yang mencapai 38,4 derajat.

Baca Selengkapnya