5 Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Menghadapi La Nina
Reporter
Karunia Putri
Editor
Dwi Arjanto
Kamis, 31 Oktober 2024 11:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah melalui kemarau panjang akibat fenomena El Nino, kini Indonesia bersiap menghadapi La Nina. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memperkirakan fenomena ini akan terjadi menjelang akhir tahun 2024.
Peningkatan curah hujan karena La Nina akan berpotensi memicu banjir, longsor, dan bencana hidrometeorologi lainnya. Terutama di daerah rawan yang memiliki sistem drainase buruk dan daya resap tanah rendah. Dalam menghadapi fenomena ini, masyarakat dan pemerintah perlu mengambil langkah antisipatif agar dampaknya bisa diminimalkan.
Mitigasi
Dilansir dari berbagai sumber, berikut langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menghadapi La Nina:
1. Update Informasi Cuaca
Langkah pertama adalah update terhadap informasi cuaca terkini. Dilansir dari laman Pusat Informasi Indonesia, masyarakat disarankan untuk memantau prakiraan cuaca secara berkala dari sumber terpercaya, seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Aplikasi cuaca dan sistem peringatan dini juga dapat menjadi andalan agar setiap warga siap dengan perubahan cuaca mendadak. Informasi yang akurat memungkinkan masyarakat untuk mengambil tindakan cepat dan menghindari potensi bahaya.
2. Mengelola Air
Selanjutnya adalah mulai belajar mengelola air. Masyarakat perlu memastikan bahwa saluran air dan drainase di lingkungan mereka bersih dan berfungsi dengan baik. Sehingga tidak terjadi penyumbatan saat hujan deras turun. Selain itu, penampungan air hujan juga bisa disiapkan untuk memastikan ketersediaan air bersih pasca banjir. Membuang sampah pada tempatnya sangat dianjurkan untuk mencegah saluran air mampet dan meminimalkan risiko banjir.
3. Atur Ulang Jadwal Panen
Bagi petani dan nelayan, disarankan untuk menyesuaikan jadwal tanam berdasarkan prakiraan cuaca dan menggunakan varietas tanaman yang tahan terhadap kondisi ekstrem, seperti banjir.
Di sektor peternakan, penyediaan stok pakan dan vaksin menjadi prioritas agar ternak tetap sehat selama musim hujan. Sementara itu, nelayan bisa mengamankan peralatan dan perahu sebelum badai melanda agar mata pencaharian mereka tidak terganggu.
4. Rencanakan Tempat Evakuasi
Selain itu, masyarakat di daerah rawan banjir atau longsor perlu menyusun rencana evakuasi. Kesiapan menghadapi situasi darurat bisa membuat perbedaan besar dalam menyelamatkan nyawa. Setiap keluarga dianjurkan menyiapkan perlengkapan darurat yang berisi makanan siap saji, obat-obatan, senter, dan kebutuhan pokok lainnya. Kerjasama dengan pemerintah lokal dan posko siaga banjir dapat meningkatkan kesiapan kolektif dalam menangani bencana.
5. Pemerintah
Pemerintah perlu melakukan penguatan infrastruktur penanggulangan bencana dan sistem peringatan dini harus menjadi prioritas, terutama di wilayah-wilayah yang rentan terkena dampak. Investasi pada teknologi pengelolaan air dan dukungan bagi sektor pertanian bisa membantu masyarakat beradaptasi dengan kondisi cuaca ekstrem.
PUSAT INFORMASI INDONESIA | FAO.ORG
Pilihan editor: Citra Satelit NASA Tampilkan Fenomena Gurun Sahara Menjadi Hijau, Apa Penyebabnya?