Petugas melayani para pembeli iPhone 4S saat peluncuran telepon selular produksi Apple tersebut di di mall Gandaria City, Jakarta, Jumat (27/1). TEMPO/Yosep Arkian
TEMPO.CO , Phnom Penh - Di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-20 di Phnom Penh, ada hal mengejutkan. Bukan soal Myanmar atau Laut Cina Selatan, tetapi iPhone. Di Kamboja, demam iPhone dan ponsel mahal seperti BlackBerry Torch telah menular hingga ke lapisan bawah. Di negeri berpenduduk 14 juta orang ini, sopir angkot dan office boy pun keranjingan ponsel pintar itu
Dibandingkan negara-negara ASEAN lainya, Kamboja memang sering dipandang sebelah mata. "Saya kaget, di kantor saya office boy pun pakai iPhone," kata Frans Siregar seperti dilaporkan wartawan Tempo, Burhan Sholihin, dari Phnom Penh. Frans adalah warga negara Indonesia yang sudah tiga tahun bekerja di Kamboja. Frans bekerja di sebuah perusahaan properti asal Indonesia. Grup itu memang sedang membangun proyek rumah mewah di Kamboja.
Hal sama diakui oleh Ikram, wartawan Indonesia yang menjadi pemandu dalam KTT ASEAN ke-20. "Sopir angkutan saya di Phnom Penh juga pakai iPhone," ujarnya.
Frans menuturkan, harga gadget di Kamboja memang lebih murah dibanding di Jakarta. Ponsel iPhone 4S terbaru 16 Gigabita, misalnya, harganya di Kamboja sekitar US$ 580 atau Rp 5,4 juta. Bandingkan dengan di Jakarta yang harganya di atas Rp 7,5 juta. Meskipun memakai mata uang Riel, warga Kamboja juga terbiasa melakukan transaksi dengan menggunakan dolar Amerika.
Harga BlackBerry Torch juga sami mawon murahnya. Di Jakarta, Torch terbaru harganya di atas Rp 5 juta. Di Phnom Penh, harganya bisa di bawah Rp 4 juta. "Mungkin karena harganya pakai dolar dan dekat Cina jadi lebih murah," Frans menambahkan.
Kamboja sebenarnya tergolong ketinggalan dalam soal perkembangan teknologi selular dan Internet. Negeri ini pendapatan per kapitanya cuma US$ 2.189. Bandingkan dengan Indonesia yang US$ 3.979. Jumlah pemakai ponsel di Kamboja ada 57,7 orang per 100 orang. Adapun pengguna Internet 1,3 orang per 100 orang. Bandingkan dengan Indonesia yang ada 91,7 orang pemakai ponsel per 100 orang. Adapun pemakai Internet Indonesia ada 9,7 orang per 100 orang.
