Sinar Kosmik Merusak Otak Astronot, Bisa Pikun

Reporter

Selasa, 5 Mei 2015 06:56 WIB

Astronot dan Kolonel Angkantan Udara Mike Hopkins memotret dirinya sendiri atau selfie dengan latar belakan Bumi, pada saat memperbaiki kerusakan di Stasiun Luar Angkasa Internasional, (25/12). dailymail.co.uk

TEMPO.CO , Jakarta: Puing-puing benda luar angkasa, asteroid, suplai makanan yang menipis, gangguan roket pendorong hingga kemungkinan bertemu alien perusak ada dalam daftar yang harus diawasi dalam misi astronot ke Mars.

Namun ancaman utama bagi astronot justru datang dari hal yang tak kasat mata: gelombang kosmik. Pancaran gelombang yang menyebar di pelosok jagat raya itu bisa merusak otak astronot.

Badan Antariksa Amerika Serikat berencana mengirim manusia ke asteroid pada 2025. Misi NASA berikutnya adalah mengirim manusia ke Mars pada 2030. Misi ini diperkirakan memakan waktu 30 bulan. Menurut juru bicara NASA, Stephanie Schierholz, durasi perjalanan ke Mars mencapai enam bulan. Para astronot direncanakan tinggal di Mars selama 18 bulan. Perjalanan kembali ke Bumi juga memakan waktu enam bulan.

Para peneliti menyebutkan astronot yang terpapar gelombang kosmik dalam waktu panjang bisa mengalami kerusakan kognitif. Gejala dan kondisinya mirip dengan dementia, kerusakan otak yang membuat kemampuan otak manusia menurun. Pikun adalah gejala umum dementia.

Pendapat itu didasarkan pada hasil riset yang didanai NASA. Dalam studi yang dimuat di jurnal Science Advances, tikus percobaan yang terpapar partikel berenergi besar seperti gelombang kosmik mengalami penurunan kemampuan kognitif. Struktur, sifat sel saraf otak, dan sinaps -- titik pertemuan dua sel saraf -- juga berubah.

Menurut Charles Limoli, ahli radiasi onkologi dari Universitas California di Irvine, Amerika Serikat, manusia menghadapi masalah yang sama seperti para tikus laboratorium saat terkena gelombang kosmik. "Astronot bisa mengalami kerusakan kognitif yang memicu penurunan kemampuan, kebingungan, kecemasan dan gangguan kesehatan kognitif lainnya," kata Limoli seperti ditulis Reuters,1 Mei 2015.

Gelombang kosmik adalah partikel iradiasi, sisa dari ledakan bintang yang disebut supernova. Gelombang ini bisa menembus pesawat luar angkasa dan tubuh astronot. Manusia dan Bumi terlindungi dari partikel kosmik ini karena ada lapisan magnetosfer. Di bagian dalam lapisan ini ada sabuk Van Allen, lapisan medan magnet yang menangkal radiasi dari luar angkasa.

Gen mencit dalam uji coba telah disesuaikan sehingga sarafnya bisa berpendar hijau untuk memudahkan analisis struktur otak. Para mencit itu diberikan gelombang kosmik di laboratorium NASA di New York. Enam minggu setelah terkena gelombang, para mencit kemudian dianalisis.

Selain perubahan sinaps dan saraf otak, kemampuan mencit untuk belajar dan mengingat juga menurun. Rasa ingin tahu mencit menurun dan semakin lambat dalam uji coba yang melibatkan obyek mainan. "Kerusakan sinaps adalah gejala awal Alzheimer. Ada korelasi kuat antara kerusakan sinaps dan dementia yang semakin parah," kata ahli saraf Vipan Kumar Parihar dari Universitas California.

Limoli mengatakan para astronot dalam misi ke Mars tidak bisa menghindari seluruh gelombang kosmik. Kemungkinan terbaik untuk menyelamatkan astronot adalah dengan membangun wahana yang memiliki dinding pelindung lebih kuat.

SCIENCEDAILY | THE TELEGRAPH | GABRIEL WAHYU TITIYOGA



Berita terkait

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

17 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

17 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

22 hari lalu

Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

NASA memakai kode baru untuk mencolek kembali pesawat antarbintang, Voyager 1, yang sempat hilang kontak.

Baca Selengkapnya

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

36 hari lalu

Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono klaim bahwa pembangunan IKN akan membawa manfaat bagi semua pihak.

Baca Selengkapnya

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

37 hari lalu

Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

Cerita orang-orang yang menikmati dan berburu fenomena gerhana matahari total di Amerika Utara. Tetap terpukau meski sebagian terganggu awan.

Baca Selengkapnya

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

38 hari lalu

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.

Baca Selengkapnya

6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

38 hari lalu

6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

Gerhana matahari total akan terjadi pada 8 Maret 2024

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

39 hari lalu

Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

Gerhana matahari total akan dimulai di Sinaloa Meksiko, dan kemudian bergerak menuju arah timur laut, melewati Texas, menyeberangi 15 negara bagian AS

Baca Selengkapnya

Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

39 hari lalu

Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

Gerhana matahari ini dimulai di Sinaloa, Meksiko dan bergerak arah timur laut, ke Texas, dan melintasi 15 negara bagian AS sebelum berakhir di Kanada

Baca Selengkapnya

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

39 hari lalu

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

NASA telah mengumumkan akan terjadi gerhana matahari total pada 8 April 2024. Berikut lokasinya.

Baca Selengkapnya