TEMPO.CO, Jakarta - Samsung dikabarkan melakukan beberapa perubahan untuk membuat baterai Galaxy S8 setelah kejadian yang menimpa Note 7 tahun lalu.

Dilansir laman GSM Arena, koran Korea Economic Daily melaporkan bahwa sebuah sumber mengklaim Samsung akan bekerja sama dengan perusahaan Jepang, Murata Manufacturing Company, untuk sumber sejumlah baterai.

Baca: Tawarkan Saham ke Publik, Induk Snapchat Incar Rp 40 Triliun

Perusahaan tersebut mengambil alih divisi baterai Sony pada musim panas tahun lalu.

Berdasarkan laporan tersebut, Samsung akan melakukan alih daya sekitar 2-8 persen jumlah baterai yang diperlukan untuk keseluruhan total perangkat Galaxy S8 yang dibuat.

Mayoritas baterai akan dibuat oleh Samsung SDI, divisi di Samsung yang membuat baterai untuk ponselnya sendiri.

Baca: CEO Uber Mundur, Elon Musk Bertahan di Dewan Penasihat Trump

Selain itu, Amperex Technology Ltd (ATL) asal Cina dikabarkan ditekan untuk meningkatkan produksi baterai saat penarikan pertama Galaxy Note 7. Hal ini menimbulkan dugaan perusahaan itu juga akan membuat baterai untuk S8.

Laporan tersebut juga mengklaim LG akan membuat baterai untuk Galaxy S8.

ANTARA