TEMPO.CO, Vatikan City - Paus Fransiskus melakukan panggilan terbaru dengan awak astronot di Stasiun Luar Angkasa (ISS), kemarin sore, waktu setempat. Seperti dilansir laman Associated Press, perbincangan antara tim astronot dan Paus belangsung hangat.
Paus meminta awak kapal yang terdiri dari tiga orang Amerika, dua orang Rusia, dan seorang Italia, untuk menjelaskan kesenangan paling besar dalam pekerjaan mereka.
Komandan ISS Randy Bresnik memberi tahu Paus Fransiskus bahwa kegembiraan terbesarnya yang bekerja di laboratorium yang mengorbit di luar angkasa adalah mampu "merasakan apa yang Tuhan lihat dari atas".
"Di sini tidak ada batasan, tidak ada konflik. Yang ada hanya kedamaian, seperti yang disampaikan Tuhan," kata Randy, anggota Marinir Amerika yang pernah terjun ke medan pertempuran di Irak.
Randy mengatkaan, orang harus datang ke sini untuk melihat keindahan bumi yang tak tak bisa dilukiskan dengan kata-kata. "Jiwa manusia manapun akan tersentuh," ujarnya. Dia menambahkan bahwa dengan melihat ketipisan atmosfer, hal itu membuat seseorang menyadari betapa rapuhnya keberadaan manusia di sini.
Baca: NASA Akan Mengubah DNA Astronot untuk Misi ke Mars
Dalam sambungan video, Paus Fransiskus menyampaikan beberapa pandangan tentang humanistik dan religius. "Mungkinkah alam semesta digerakkan oleh cinta?" kata Paus, yang memegang gelar master di bidang kimia dari Universitas Buenos Aires, Argentina.
Kosmonot Rusia Alexander Misurkin menanggapi Paus dengan kenangannya membaca novel Pangeran Kecil karangan St. Exupery dan terkesima oleh pemahaman anak tentang cinta. Dia mengatakan kepada Paus Fransiskus, "cinta adalah kekuatan yang memberi Anda kekuatan untuk memberikan hidup Anda untuk orang lain."
Paus Fransiskus memuji tanggapannya dan mengatakan "Sudah jelas Anda telah memahami pesan yang dijelaskan oleh St. Exupery secara puitis dan Rusia memang ada dalam darah Anda, dalam tradisi humanis dan religius Anda."
Sambungan video ini merupakan sambungan yang kedua dari Vatikan. Sebelumnya, Paus Benediktus XVI menghubungi ISS pada 2001 dan memberikan pertanyaan tentang masa depan planet ini dan risiko lingkungan yang dihadapinya.
Baca: Paus Fransiskus Tak Suka Orang Cengeng, Kenapa?
Astronot Italia Paolo Nespoli berada di atas laboratorium luar angkasa yang mengorbit dan akan siap untuk mengobrol dengan Paus Fransiskus, yang telah lama berkarir di bidang kimia sebelum menjadi imam.
Kepausan Fransiskus selama ini telah ditandai oleh kepeduliannya terhadap lingkungan, serta kepercayaannya yang kuat terhadap kompatibilitas iman dan sains. Hal ini tidak lepas setelah seorang Jesuit, Pendeta Georges Lemaitre, yang pertama kali menghipotesiskan teori Big Bang pada 1927.
Baca: Penganut Teori Bumi Datar Ini Jadi Bulan-Bulanan Astronot NASA
Simak artikel menarik lainnya tentang astronot dan kabar terbaru dari Paus Fransiskus hanya di kanal Tekno Tempo.co.
ASSOCIATED PRESS | RENDRAWATI | AMB