Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lumba-lumba Bungkuk Atlantik Terancam Punah

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Diketahui pemburuan sadis tersebut telah menyumbang kematian 198 lumba-lumba putih Atlantik dan 436 paus pilot. dailymail.co.uk
Diketahui pemburuan sadis tersebut telah menyumbang kematian 198 lumba-lumba putih Atlantik dan 436 paus pilot. dailymail.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lumba-lumba bungkuk Atlantik, mamalia kecil yang hanya hidup di pantai lautan Afrika Barat, terancam punah. Si bungkuk ini memiliki panjang mencapai 2,5 meter. Tubuhnya berwarna abu-abu dan punya punuk khas tepat di bawah sirip dorsalnya. Lumba-lumba tersebut pemalu, berada dalam kelompok kecil, dan jarang menjelajah lebih dari beberapa kilometer dari pantai.

Baca: Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

Pembawaannya yang pemalu itu pula yang membuatnya bernasib buruk. Wildlife Conservation Society (WCS) dan Perhimpunan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) baru-baru ini menggeser status Sousa teuszii, nama Latin-nya, dari daftar “rentan” menjadi “terancam punah”.

Daftar “rentan” sebelumnya untuk spesies ini didasarkan pada asumsi bahwa lumba-lumba yang pemalu tersebut tinggal di habitat yang telah diketahui sebelumnya, yakni di garis pantai.

Dari penelitian terbaru itu, para periset melakukan tinjauan menyeluruh berdasarkan data yang ada. Hasilnya tak elok. Ternyata jumlah lumba-lumba ini sangat rendah dan tampaknya menurun di sebagian besar atau seluruh rentangnya. Rentang habitat si bungkuk ini diperkirakan membentang lebih dari 7.000 kilometer di sepanjang wilayah pesisir Sahara Barat ke Angola tengah.

Ternyata hasil penelitian itu menyebutkan sebagian besar populasi lumba-lumba ini juga sangat kecil dan beberapa tampaknya terisolasi. Walhasil, penurunan jumlah mereka pun tak terelakkan lagi. Itu terjadi karena perluasan ancaman yang teridentifikasi selama rentang spesies yang diketahui.

Penyebabnya apa lagi kalau bukan aktivitas manusia. Bycatch—tangkapan ikan-ikan tidak diinginkan yang tertangkap secara tidak sengaja—di bidang perikanan yang menjadi penyebab utama penurunan populasi lumba-lumba bungkuk. Perburuan dan ancaman pembangunan pesisir di habitat yang tersisa juga semakin banyak terjadi. Selain itu, penangkapan yang dilakukan di perairan pesisir dan pengembangan konstruksi lepas pantai, seperti pengembangan pelabuhan, menjadi penyebab lainnya.

"Penilaian terakhir kami menunjukkan bahwa populasi global lumba-lumba bungkuk Atlantik dewasa mungkin jumlahnya kurang dari 1.500 ekor. Habitat mereka tersebar di antara beberapa sub-populasi terisolasi, yang sebagian besar terlihat sangat kecil," kata Tim Collins dari Program Giants Samudra WCS dan Koordinator Afrika dari Kelompok Spesialis Cetacea IUCN.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para peneliti pun khawatir, jika tidak dilakukan upaya pengelolaan konservasi yang ditargetkan dan berkelanjutan, spesies tersebut akan terus menurun. Menurut peneliti, kawasan lindung laut—termasuk jaringan laut yang baru dibuat di Gabon—mendukung upaya konservasi dalam perang melawan perburuan, penangkapan ikan, dan hilangnya habitat.

Howard Rosenbaum, Direktur Program Giants Samudra WCS dan anggota Kelompok Spesialis Cetacea Species Survival IUCN, mengatakan daftar critical endangered yang baru diharapkan akan memberi perhatian dan sumber daya yang lebih besar untuk mengurangi ancaman primer dan kumulatif yang dihadapi lumba-lumba bungkuk Atlantik. "Serta strategi proaktif untuk melindungi spesies dan habitat vitalnya di bagian-bagian penting dari jangkauan," ujarnya.

Randall Reeves, Ketua Kelompok Spesialis Cetacea Species Survival IUCN, menambahkan, mengingat ancaman kepunahan Vaquita (lumba-lumba kecil yang endemik di Teluk California di Meksiko) yang tertangkap karena banyaknya jaring ikan di sana, lumba-lumba bungkuk juga perlu menjadi perhatian. "Kecuali terjadi perubahan yang menggembirakan. Perlu juga melihat ke depan untuk mengantisipasi apa yang mungkin terjadi pada spesies seperti lumba-lumba bungkuk Atlantik ini,” katanya.

Selain studi lapangan jangka panjang mengenai lumba-lumba bungkuk Atlantik, ilmuwan WCS telah menghasilkan temuan penting mengenai lumba-lumba bungkuk lainnya yang tinggal di cekungan Atlantik, India, dan Samudra Pasifik. Investigasi ini menyimpulkan bahwa ada empat spesies lumba-lumba bungkuk, yakni lumba-lumba bungkuk Atlantik, lumba-lumba bungkuk Samudra Hindia (Sousa plumbea), lumba-lumba bungkuk Indo-Pasifik (Sousa chinensis), dan lumba-lumba bungkuk Australia (Sousa sahulensis). Empat spesies itu hidup di pesisir dan menghadapi ancaman yang sama: belitan di jaring ikan, pembangunan pesisir, pemogokan kapal, dan semakin diburu.

Baca: Lumba-lumba Vaquita Terancam Punah, Ini Cuitan Leonardo DiCaprio

Lumba-lumba bungkuk Indo-Pasifik dan Australia terdaftar dengan status “rentan”. Sedangkan nasib lumba-lumba bungkuk Samudra Hindia lebih buruk karena tercatat “terancam punah”.

SCIENCEDAILY | AFRICATIMES

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inilah 5 Hewan Paling Ramah di Dunia

12 November 2023

Seorang anak melihat kelinci saat berada di Farm House pada libur Idul Adha di Bandung, Jawa Barat, 30 Juni 2021. Warga memanfaatkan libur Idul Adha dengan berlibur ke berbagai tempat wisata. TEMPO/Fajar Januarta
Inilah 5 Hewan Paling Ramah di Dunia

Berikut adalah daftar hewan yang dikenal karena kelembutan dan bersikap ramah di dunia.


6 Pulau Terluar Indonesia yang Menarik Dikunjungi, Bisa Saksikan Kawanan Lumba-lumba

11 November 2023

Kawanan lumba-lumba muncul di samping perahu wisatawan di perairan Selat Malaka, Sabang, Aceh, Ahad, 29 Januari 2023. Kawanan lumba-lumba biasanya muncul setiap pagi di perairan Selat Malaka. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
6 Pulau Terluar Indonesia yang Menarik Dikunjungi, Bisa Saksikan Kawanan Lumba-lumba

Sejumlah Pulau Terluar di Indonesia menarik dikunjungi karena keindahan alam dan keanekaragaman hayatinya.


Hiu Kalabia hingga Pari Manta Banyak Diburu, Disebut Hanya Ada di Papua Barat Daya

31 Oktober 2023

Foto Manta terlilit tali oleh Wisatawan Papua Diving yang disebarkan kepada pihak konservasi agar diselamatkan. (Foto: Antara/Istimewa)
Hiu Kalabia hingga Pari Manta Banyak Diburu, Disebut Hanya Ada di Papua Barat Daya

Papua Barat Daya berupaya melindungi lima biota laut langka di wilayahnya, yakni penyu, duyung, lumba-lumba, hiu kalabia, dan pari manta.


5 Hewan dengan Daya Ingat Kuat, Ada Gajah dan Lumba-lumba

18 Agustus 2023

Seekor gajah berusia 29 tahun bernama Sak Surin, gajah Thailand jantan yang sakit, berjalan setelah mandi di Kebun Binatang Dehiwala di Kolombo, Sri Lanka 20 Juni 2023. Gajah tersebut menderita abses dan kaki depan kaku yang membuatnya sulit untuk berjalan dan berdiri. REUTERS/Dinuka Liyanawatte
5 Hewan dengan Daya Ingat Kuat, Ada Gajah dan Lumba-lumba

Sama seperti manusia, hewan juga memiliki beragam tingkat daya ingat. Berikut lima hewan dengan daya ingat kuat.


Intel Inggris: Rusia Latih Lumba-lumba Tempur di Krimea dalam Perang Ukraina

23 Juni 2023

Beberapa lumba-lumba jenis hidung botol berenang di lepas Pantai Lovina, Buleleng, Bali, (14/4). Mamalia laut itu biasa mencari makan di pagi hari di dekat Pantai Lovina. TEMPO/Johannes P. Christo
Intel Inggris: Rusia Latih Lumba-lumba Tempur di Krimea dalam Perang Ukraina

Mata-mata militer Inggris mengatakan Rusia tampaknya melatih lumba-lumba tempur di Semenanjung Krimea yang dianeksasi untuk melawan Ukraina


8 Tips Menghindari Serangan Ikan Hiu Saat Berenang

14 Juni 2023

Kapten kapal Juan Oliphant, memberikan tanda pada sejumlah turis yang akan menyelam bersama dengan hiu pasir saat mengikuti tur di Haleiwa, Hawaii, 16 Februari 2015. Tur berenang bersama dengan hiu tanpa kandang makin populer dikalangan turis. REUTERS/Hugh Gentry
8 Tips Menghindari Serangan Ikan Hiu Saat Berenang

ikuti langkah-langkah berikut ini untuk menghindari risiko serangan ikan hiu saat berenang


Mengenal Lumba-Lumba Vaquita yang Terancam Punah

11 Februari 2023

Vaquita, lumba-lumba kecil dari Teluk Meksiko. (naturalhistorymag.com)
Mengenal Lumba-Lumba Vaquita yang Terancam Punah

Salah satu hewan laut yang terancam punah keberadaannya adalah Lumba-Lumba Vaquita dari Meksiko yang bahkan jumlahnya hanya sekitar 10 ekor di dunia.


Bukan Hanya Buaya, 3 Hewan Laut ini Membantu Manusia saat Kepayahan

23 Januari 2023

Warga memegang seekor lumba-lumba gigi kasar (steno bredanensis) yang terdampar di tambak ikan di Desa Marannu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Jumat, 30 April 2021. Menurut warga, jarak laut dan tambak ikan tempat lumba-lumba itu terdampar, cukup jauh yakni sekitar 5 kilometer. ANTARA/Abriawan Abhe
Bukan Hanya Buaya, 3 Hewan Laut ini Membantu Manusia saat Kepayahan

Selain buaya, tiga binatang liar ini pernah membantu manusia saat kepayahan.


Ingin Tahu Bagaimana Katak, Kuda dan Gajah Tidur? Ini 7 Hewan dengan Kebiasaan Tidur yang Unik

7 Januari 2023

Katak kaca (Wikipedia)
Ingin Tahu Bagaimana Katak, Kuda dan Gajah Tidur? Ini 7 Hewan dengan Kebiasaan Tidur yang Unik

Pernahkah Anda berpikir bagaimana gajah atau katak tidur? Berikut adalah cara tidur beberapa hewan dengan cara unik yang tak terbayangkan.


Menilik Potensi Wisata Pulau Berhala

8 Desember 2022

Menilik Potensi Wisata Pulau Berhala

Pulau Berhala merupakan areal peneluran penyu. Wisatawan juga dapat melihat lumba-lumba.