Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Soal Pemindahan Chattra Candi Borobudur, Begini Kata Arkeolog UI

image-gnews
Candi Borobudur dan kawasan sekitarnya terlihat dari Punthuk Setumbu, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, 30 November 2017. Punthuk Setumbu merupakan salah satu objek wisata di Jawa Tengah, tempat menyaksikan kawasan Candi Borobudur dengan latar belakang matahari terbit. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Candi Borobudur dan kawasan sekitarnya terlihat dari Punthuk Setumbu, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, 30 November 2017. Punthuk Setumbu merupakan salah satu objek wisata di Jawa Tengah, tempat menyaksikan kawasan Candi Borobudur dengan latar belakang matahari terbit. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Guru besar bidang Arkeologi Universitas Indonesia (UI), Agus Aris Munandar, menjelaskan, untuk memindahkan chattra di ujung Yasthi Stupa induk Candi Borobudur, perlu ada kajian terlebih dahulu. "Untuk menguatkan itu dan enggak ada data tentang kehadiran deretan chattra di ujung Yasthi Stupa induk pada Candi Borobudur," kata Agus, saat dihubungi melalui pesan pendek, akhir pekan lalu.

Candi Borobudur dibangun saat zaman Dinasti Syailendra pada abad ke-9. Menurut bukti-bukti sejarah, Borobudur ditinggalkan pada abad ke-14 seiring dengan melemahnya pengaruh kerajaan Hindu dan Buddha di Jawa serta mulai masuknya pengaruh Islam. Dunia mulai menyadari keberadaan bangunan ini sejak ditemukan pada 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang saat itu menjabat Gubernur Jenderal Inggris atas Jawa.

"Tapi, kalau mau dikembalikan ke Borobudur, harus dikaji ulang. Dulu sih Belanda menyatakan enggak ada data kalau ada deretan chattra di puncak stupa, tapi siapa tahu sekarang ada data baru," ujar Agus.

Baca: Ratusan Replika Kupu-kupu Hiasi Candi Borobudur

Agus juga menjelaskan bahwa chattra itu rontok setelah disambar petir. Para arkeolog Belanda kemudian menambahkan chattra tersebut. "Mereka tidak memasangkannya kembali, karena masih bersifat hipotesis. Jika sekarang ada perdebatan, memang perlu ada kajian baru tentang deretan chattra di ujung Yasthi Stupa induk Borobudur. Ayo buka kajian," katanya.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyatakan pemindahan atau pemasangan kembali chattra Candi Borobudur ke puncak stupa Borobudur tidak masalah. "Kami tidak mempermasalahkan, tinggal diangkat secara teknis, segera ditindaklanjuti," katanya, setelah menghadiri Borobudur Cultural Feast 2017, di halaman parkir Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Desember lalu.

Selama ini, chattra, yang merupakan bagian puncak Candi Borobudur, tersimpan di Museum Karmawibangga, di kompleks Taman Wisata Candi Borobudur. Dia meminta pemasangan kembali chattra itu dikonsultasikan dengan pihak-pihak yang memahami betul benda istimewa itu.

Baca: Hari Ini, 44 Tahun Lalu Candi Borobudur Dipugar

Muhadjir berpesan pemasangan dilakukan dengan hati-hati, mengingat nilai-nilai keagamaan yang terkait dengan chattra itu ada ritusnya, ada ritualnya, serta ada makna di baliknya. "Jangan sampai nanti disalahpahami berbagai pihak. Niat baik belum tentu hasilnya baik kalau tidak dilakukan secara baik juga," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia meminta pemasangannya diatur secara baik, sebagai bagian tidak terpisahkan dari inti Candi Borobudur. "Memang banyak pihak, terutama tokoh-tokoh agama Buddha, bukan hanya Indonesia, melainkan juga tokoh agama internasional, meminta supaya chattra itu dikembalikan, semakin cepat semakin baik," ucap Muhadjir.

Arkeolog yang juga mantan Kepala Balai Konservasi Borobudur, Marsis Sutopo, mengatakan, di beberapa negara, seperti India dan Myanmar, masih banyak bentuk chattra. Dia menjelaskan, saat Candi Borobudur dipugar Van Erp pada 1907-1911, ditemukan sisa-sisa batu yang diyakini bagian dari chattra. Kemudian batuan itu oleh Van Erp direkonstruksi dan dipasang. Namun, karena ragu-ragu, batuan itu dibongkar lagi, kemudian diletakkan di museum.

Baca: Pemerintah Resmikan Badan Otoritas Pariwisata Borobudur

Marsis menuturkan, untuk mengembalikan chattra, perlu dilakukan kajian lebih mendalam, tidak bisa asal pasang atau asal rekonstruksi. Selain itu, menurut dia, Candi Borobudur adalah warisan dunia sehingga ada hal yang perlu dijaga, seperti integritas dan keasliannya. "Kalau mau pasang chattra kembali, harus dilakukan penelitian yang lebih mendalam. Jangan sampai salah pasang atau salah rekonstruksi," katanya.

Menurut dia, perlu diperhatikan cara pemasangannya. Kalau hal itu memenuhi prinsip pemugaran, secara teknisnya juga harus terpenuhi supaya nanti aman bagi pengunjung.

Baca: Lebaran, Borobudur Targetkan 316.792 Pengunjung

Simak artikel menarik lainnya tentang Candi Borobudur hanya di kanal Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

1 hari lalu

Panitia membantu peserta difabel selama pelaksanaan UTBK SNBT hari kedua di Universitas Indonesia (UI). Pelaksanaan tes bagi peserta penyandang tunanetra dilaksanakan pada sesi ke-3 di Lab 1105 Fasilkom, Gedung Lama, Kampus UI Depok. Dok. Istimewa
Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.


Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

2 hari lalu

David L Tobing. ANTARA/Puspa Perwitasari
Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?


Gagas Pengungsian Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Pertahankan Juara CIOB

2 hari lalu

Warga korban bencana beraktivitas di Hunian Sementara (Huntara) Shelter Talise, Palu, Sulawesi Tengah, Senin 23 September 2019. Menjelang setahun bencana Sulteng, jumlah pengungsi yang telah menempati Huntara baik yang dibangun Kementerian PUPR maupun BUMN dan lembaga sosial non pemerintah lainnya berdasarkan data Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Bencana Sulteng sebanyak 19.183 Kepala Keluarga (KK) dari sekitar 53.172 KK yang terdampak bencana. ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Gagas Pengungsian Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Pertahankan Juara CIOB

Mahasiswa FTUI kembali memenangkan kompetisi proyek konstruksi inovatif yang diadakan CIOB. Tim UI mencetuskan shelter ramah lingkungan.


Pusat UTBK UI Siapkan 57 Ruang dan 2.111 Komputer untuk 52.148 Peserta Ujian

4 hari lalu

Sejumlah peserta bersiap mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) saat seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin, 8 Mei 2023. Pusat UTBK Universitas Indonesia (UI) menyiapkan lokasi ujian SNBT 2023 untuk 53.293 peserta, lokasi ini terbagi dua, Kampus UI Depok dan Kampus UI Salemba, Jakarta Pusat. ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Pusat UTBK UI Siapkan 57 Ruang dan 2.111 Komputer untuk 52.148 Peserta Ujian

Terdapat 52.148 peserta UTBK 2024 yang akan melaksanakan ujian di Pusat UTBK UI.


UI Cetak Sejarah dalam Kompetisi Pemrograman ICPC 2023, Peringkat Setara Stanford dan KAIST

4 hari lalu

Universitas Indonesia (UI) mengukir prestasi pada kontes pemrograman International Collegiate Programming Contest (ICPC) 2023 World Finals yang diselenggarakan pada 14-19 April 2024 di Luxor, Mesir. (UI)
UI Cetak Sejarah dalam Kompetisi Pemrograman ICPC 2023, Peringkat Setara Stanford dan KAIST

Peringkat UI menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara bersama Nanyang Technological University (NTU).


UI Open Days 2024 Dihadiri Ribuan Pengunjung, Ada Tur Kampus dengan Bus Kuning

4 hari lalu

Kegiatan Open Days UI untuk program Pendidikan D3 hingga S3 di Balairung UI Depok. Foto/Antara/Istimewa
UI Open Days 2024 Dihadiri Ribuan Pengunjung, Ada Tur Kampus dengan Bus Kuning

UI berupaya memberikan penguatan dalam perjalanan para siswa SMA/SMK/sederajat untuk menyongsong masa depan.


Pelaksanaan UTBK di UI, Simak Lokasi dan Aturannya

4 hari lalu

Gedung Rektorat Universitas Indonesia (UI). (ANTARA/Feru Lantara)
Pelaksanaan UTBK di UI, Simak Lokasi dan Aturannya

Universitas Indonesia (UI) menjadi salah satu lokasi pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) untuk SNBT 2024


Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

11 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.


Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

12 hari lalu

Ilustrasi Kehamilan. TEMPO/Aditia Noviansyah
Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.


Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

12 hari lalu

Presiden Joko Widodo beradu panco dengan anaknya Kaesang Pangarep. youtube.com
Pemilu Rawan Politik Uang Kaesang Usulkan Sistem Pemilu Proporsional Tertutup, Ini Bedanya dengan Proporsional Terbuka

Ketua Umum PSI yang juga putra Jokowi, Kaesang Pangarep usulkan pemilu selanjutnya dengan sistem proporsional tertutup karena marak politik uang.