Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terungkap, Misteri Kenapa Burung Tak Punya Gigi

Reporter

Editor

Amri Mahbub

image-gnews
Sejumlah burung terbang dekat pantai laut Baltic yang membeku di Gdynia, Polandia, 3 Maret 2018. REUTERS/Matej Leskovsek
Sejumlah burung terbang dekat pantai laut Baltic yang membeku di Gdynia, Polandia, 3 Maret 2018. REUTERS/Matej Leskovsek
Iklan

TEMPO.CO, California - Menjadi misteri selama ini, kenapa burung tak punya gigi. Burung, seperti halnya pemakan semut, paus baleen dan kura-kura, tidak memiliki gigi. Namun nenek moyang semua burung yang ada di bumi ini sebenarnya punya sederet gigi seputih mutiara sekitar 116 juta tahun lalu.

Hal itu terungkap dalam sebuah studi yang dilakukan ilmuwan dari University of California. Para ilmuwan mencari sisa-sisa gen gigi yang telah bermutasi pada burung modern untuk mengetahui kapan burung mengalami "edentulisme", yaitu hilangnya gigi. Burung purba hanya meninggalkan catatan fosil yang tak lengkap, tapi analisis gen burung modern dapat membantu menjelaskan bagaimana garis keturunan burung berubah.

"DNA adalah alat yang sanggup membongkar rahasia sejarah evolusi ," kata Mark Springer, dosen biologi di University of California di Riverside, yang terlibat dalam studi itu.

Baca juga: Fosil Burung 127 Juta Tahun Ungkap Evolusi Unggas

Burung modern mempunyai paruh melengkung dan saluran pencernaan yang dapat membantu mereka menghaluskan dan mengolah makanan. Namun, menurut Springer, penemuan fosil burung Archaeopteryx di Jerman pada 1861 menunjukkan bahwa burung mewarisi gigi dari nenek moyangnya, reptil bergigi. Burung diyakini sebagai keturunan dari dinosaurus Theropoda pemakan daging, seperti Tyrannosaurus rex, yang mulutnya dipenuhi gigi-gigi tajam.

Tapi tak ada yang tahu pasti apa yang terjadi dengan gigi tersebut dalam perjalanan evolusi burung hingga saat ini. "Sejarah hilangnya gigi dalam silsilah burung modern tetap tak terkuak hingga lebih dari 150 tahun," kata Springer, seperti dikutip Live Science.

Dalam studi ini, para ilmuwan ingin tahu apakah garis keturunan burung kehilangan gigi dalam satu peristiwa tunggal, yang berarti nenek moyang bersama semua jenis burung tidak punya gigi, atau apakah edentulisme terjadi secara independen, pada garis keturunan burung yang berbeda sepanjang sejarah.

Baca juga: Terungkap, Rahasia Burung Bermigrasi: Ada Kompas Mikro di Matanya

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk mengetahuinya, mereka meneliti gen yang mengatur produksi gigi. Pada vertebrata, pembentukan gigi mencakup enam gen yang berperan dalam pembentukan email dan dentin. Para ilmuwan mencari mutasi yang dapat menonaktifkan enam gen itu pada genom 48 spesies burung. Mutasi pada dentin dan email mengindikasikan nenek moyang burung telah kehilangan kemampuan membentuk gigi.

Mereka menemukan semua spesies burung itu memiliki mutasi yang sama. "Adanya mutasi yang ditemukan pada 48 spesies burung itu menunjukkan bahwa bagian luar email yang melapisi gigi hilang sekitar 116 juta tahun lalu," ujar Springer.

Peneliti juga menemukan mutasi gen email dan dentin vertebrata lain yang tak punya gigi seperti kura-kura, armadillo, sloths, aardvarks, dan tengguling.

Baca juga: Mengejutkan, Ini Dampak Limbah Beracun pada Nyanyian Burung

Simak riset menarik lainnya tentang burung hanya di kanal Tekno Tempo.co.

LIVE SCIENCE | AMB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

5 hari lalu

Kosta Rika menyimpan 50 jenis burung kolibri, hingga disebut ibu kota kolibri dunia. Foto: Konrad Whote/Look-Foyo/Getty Images
10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

Berikut ini deretan hewan terkecil di dunia, mulai dari spesies ikan, katak, kura-kura, kelinci, tikus, hingga ular.


Lovebird jadi Parcel, Forest and Wildlife Minta Tak Ada Hantaran Berupa Satwa saat Lebaran

18 hari lalu

Penampakan hantaran alias hampers lebaran berupa sepasang burung love bird dengan kembang melingkar di sekeliling kurungan besi. Belakangan, burung dengan nama latin Agapornis Pullarius itu ramai dijual untuk bingkisan hari raya idulfitri. Aktivis pelindung bintang mengecam praktik ini. Foto: Istimewa
Lovebird jadi Parcel, Forest and Wildlife Minta Tak Ada Hantaran Berupa Satwa saat Lebaran

Forest and Wildlife, Muhammad Ali Imron, mengatakan bisa menyebabkan kematian burung, terutama ketika si penerima tidak menghendaki parcel lovebird.


Marak Lovebird Jadi Parcel Lebaran, Davina Veronica: Merampas Hak Hidup dan Kebebasan Hewan

19 hari lalu

Penampakan hantaran alias hampers lebaran berupa sepasang burung love bird dengan kembang melingkar di sekeliling kurungan besi. Belakangan, burung dengan nama latin Agapornis Pullarius itu ramai dijual untuk bingkisan hari raya idulfitri. Aktivis pelindung bintang mengecam praktik ini. Foto: Istimewa
Marak Lovebird Jadi Parcel Lebaran, Davina Veronica: Merampas Hak Hidup dan Kebebasan Hewan

Ada tren menjadikan burung seperti lovebird sebagai parcel atau kado. Davina Veronica menganggap sebagai perampasan hak hidup hewan.


Sepasang Lovebird Jadi Hampers Lebaran, Davina Veronica: Stop Burung sebagai Hadiah Kado dan Parcel

21 hari lalu

Aneka jenis burung lovebird di Jakarta Timur, 22 September 2018. Burung yang berasal dari Afrika ini menjadi primadona di kalangan pencinta hewan ini karena memiliki  warna yang bagus dan suara yang indah. Tempo/Fakhri Hermansyah
Sepasang Lovebird Jadi Hampers Lebaran, Davina Veronica: Stop Burung sebagai Hadiah Kado dan Parcel

Hampers lebaran tidak lagi hanya berupa kue-kue lebaran atau kaleng biskuit, tapi juga sepasang lovebird. Bentuk kejahatan terhadap binatang.


Spesies Burung di Indonesia Bertambah Tahun Ini, Mengubah Status Keterancaman

28 hari lalu

Burung Kacamata Morotai. ebird.org
Spesies Burung di Indonesia Bertambah Tahun Ini, Mengubah Status Keterancaman

Bagaimana jumlah spesies burung di Indonesia bisa bertambah pada tahun ini? Simak penjelasan Burung Indonesia.


Risiko Kerusakan Habitat Burung Endemik di Sulawesi dan Maluku

7 Februari 2024

Burung nuri kabare (Psittrichas fulgidus) (kanan) dan kakatua raja (Probosciger aterrimus) (kiri) bertengger di kayu saat dilepasliarkan di Hutan Adat Isyo, Kampung Rhepang Muaif, Distrik Nimbokrang, Jayapura, Papua, Sabtu 20 Agustus 2022. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua melepasliarkan 17 satwa jenis aves yaitu dua ekor nuri kabare (Psittrichas fulgidus), tiga ekor kakatua raja (Probosciger aterrimus), delapan ekor kasturi kepala hitam (Lorius lory), tiga ekor nuri bayan (Eclectus roratus), dan seekor kakatua koki (Cacatua galerita). ANTARA FOTO/Sakti Karuru
Risiko Kerusakan Habitat Burung Endemik di Sulawesi dan Maluku

Sulawesi dan Maluku termasuk lokasi penambangan nikel yang paling berpotensi mengusik habitat burung endemik.


Kala Burung Endemik Indonesia Terancam Pembukaan Tambang

30 Januari 2024

Petugas mengangkut peti berisi burung endemik Indonesia di Pusat penyelamatan dan rehabilitasi satwa liar Tasikoki, Bitung, Sulawesi Utara, Kamis 19 Oktober 2023. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara berhasil memulangkan (repatriasi) sebanyak 73 ekor burung endemik yang terdiri dari jenis kakaktua jambul kuning, kakaktua raja, kakatua Maluku dan nuri kepala hitam yang merupakan hasil tindak pidana penyelundupan satwa liar di Filipina, selanjutnya seluruh hewan endemik tersebut akan melewati proses pemeriksaan serta rehabilitasi di pusat penyelamatan dan rehabilitasi satwa liar Tasikoki di Bitung sebelum dilepaskan ke habitat asalnya. ANTARA FOTO/Adwit Pramono
Kala Burung Endemik Indonesia Terancam Pembukaan Tambang

Burung termasuk hewan endemik di Indonesia yang habitatnya berpotensi terganggu oleh pembukaan lahan tambang.


15 Hewan Punah yang Muncul Kembali

27 Desember 2023

Calon Presiden AS, Donald Trump mencoba memegang seekor burung elang botak dibantu salah satu kru saat sesi pemotretan dengan Majalah TIME, 10 Desember 2015.  Fotografer yang mengambil gambar dalam sesi pemotretan ini menyarankan Trump berpose dengan elang botak yang merupakan lambang negara Amerika Serikat. REUTERS/TIME Magazine
15 Hewan Punah yang Muncul Kembali

Hewan punah belum tentu benar-benar hilang di dunia ini. Ada yang berhasil ditemukan kembali.


4 Hewan yang Dinyatakan Punah di Tahun 2023

20 Desember 2023

Ilustrasi kelelawar raksasa berusia 19 juta tahun yang ditemukan di Selandia Baru. Kredit: Gavin Mouldey
4 Hewan yang Dinyatakan Punah di Tahun 2023

Seiring bertambahnya usia bumi, satu per satu spesies hewan mengalami kepunahan. Ini daftar hewan yang dinyatakan punah di tahun 2023.


BKSDA Melepas 28 Satwa Liar, Ada Nuri Ternate, Nuri Kalung Ungu dan Bayan Merah

8 Desember 2023

13 ekor Kasturi Ternate  di translokasi wilayah Maluku Utara, Morotai, Bau, Halmahera, Widi, Ternate, Kasiruta, Bacan, Obi, Mandiole. Mereka merupakan bagian dari 114 satwa liar yang berhasil diamankan BKSDA dan Polda Sumsel. Tempo/Parliza Hendrawan
BKSDA Melepas 28 Satwa Liar, Ada Nuri Ternate, Nuri Kalung Ungu dan Bayan Merah

BKSDA Provinsi Maluku melepaskan sebanyak 28 ekor satwa liar yang dilindungi undang-undang jenis paruh bengkok di Kawasan Hutan Desa Jikotamu.