Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ambisi NASA Menyambangi Matahari

image-gnews
NASA meluncurkan misi menyentuh matahari dengan Parker Solar Probe pada awal Agustus. Kredit: Johns Hopkins APL/Steve Gribben/NASA/Space
NASA meluncurkan misi menyentuh matahari dengan Parker Solar Probe pada awal Agustus. Kredit: Johns Hopkins APL/Steve Gribben/NASA/Space
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) baru-baru ini berhasil meluncurkan wahana Parker Solar Probe menuju matahari. Ini jelas sebuah proyek yang ambisius: melihat matahari lebih dekat lagi.

Baca juga: Kamera NASA Tangkap Meteor Sangat Terang di Atas Alabama

Inilah instrumen pertama yang bakal menyambangi sang mentari. Sebelumnya, sejak eksplorasi antariksa dimulai enam dekade lalu, manusia sudah mengirim berbagai wahana nirawak ke sejumlah planet dan obyek lain di tata surya. Bahkan wahana nirawak New Horizons sudah melewati Pluto dan mendekati ujung tata surya. Namun hingga saat ini matahari lebih banyak dipelajari dari bumi.

Sulit untuk mengirim wahana mendekati matahari karena tingginya hawa panas dan radiasi yang dilepaskan bintang itu. Teleskop Hubble, mengorbit 570 kilometer di atas bumi dan digunakan untuk memantau bintang-bintang jauh, dirancang untuk membelakangi matahari demi melindungi lensa dan instrumennya yang sensitif. Kelak, salah satu agenda besar perjalanan wahana Parker adalah memecahkan teka-teki, yakni kenapa bagian atmosfer matahari jauh lebih panas ketimbang permukaan bintang itu.

Baca juga: Mayoritas Warga Rusia Tak Percaya NASA Mendarat di Bulan

Roket NASA Parker Solar Probe Delta IV-Heavy saat diluncurkan di Cape Canaveral, Florida, 12 Agustus 2018. Roket luar angkasa ini akan menjalani misi pertama NASA untuk menyentuh matahari. NASA/Bill Ingalls/Handout via REUTERS

Selama ini para ahli masih dilanda penasaran ihwal korona yang muncul dari bagian fotosfer. Temperatur fotosfer, bagian permukaan matahari yang tampak dari bumi, mencapai 6.000 derajat Celsius. Sedangkan korona, selubung berwarna putih yang hanya tampak saat terjadi gerhana matahari, suhunya bisa jutaan derajat Celsius lebih panas daripada fotosfer.

"Mengapa korona bisa begitu panas adalah misteri tua yang sulit dipecahkan," kata David H. Brooks, ilmuwan dari George Mason University. "Fenomena itu mirip seperti api yang melesat dari sebuah batu es."

Hasil riset tim gabungan dari University College London, Inggris, serta George Mason University dan Naval Research University, Amerika Serikat, dalam jurnal Nature Communications menunjukkan aktivitas medan magnet mempengaruhi komposisi elemen, termasuk besi, di atmosfer matahari. Kondisi ini diduga berdampak besar pada pemanasan korona.

Baca juga: Mau Lihat 18 Ribu Asteroid di Dekat Bumi? Simak Animasi NASA Ini

Selanjutnya: Komponen matahari mengalami perubahan...

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Begini Cara Nasa Lacak Asteroid Seukuran Bus yang Dekati Bumi

2 hari lalu

Ilustrasi asteroid di dekat bumi. spaceflightinsider.com
Begini Cara Nasa Lacak Asteroid Seukuran Bus yang Dekati Bumi

Asteroid 2024 TW2 sempat mendekati bumi dengan kecepatan lebh dari 60 ribu km/jam. Namun ukuran dan lintasannya dinyatakan tak berbahaya.


BMKG Jelaskan Titik Zenit Matahari dan Suhu Siang yang sampai 37 Derajat

2 hari lalu

Warga berjalan di tengah cuaca terik di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin, 24 April 2023. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan dinamika atmosfer yang tidak biasa menjadi salah satu penyebab Indonesia mengalami suhu panas dalam beberapa hari terakhir. ANTARA/Fauzan
BMKG Jelaskan Titik Zenit Matahari dan Suhu Siang yang sampai 37 Derajat

Menurut BMKG, titik zenit matahari tak signifikan menyebabkan suhu panas sepekan terakhir di sejumlah wilayah. Lalu apa?


NASA Tunda Misi Europa Clipper ke Bulan Jupiter karena Badai Milton

3 hari lalu

Administrator NASA Bill Nelson dan pimpinan berpartisipasi dalam konferensi pers langsung pada hari Sabtu, Agustus 2018.  24 Agustus 2024, di Johnson Space Center milik badan tersebut di Houston di mana mereka memberikan informasi terkini tentang Uji Penerbangan Kru Boeing NASA. Kredit: NASA
NASA Tunda Misi Europa Clipper ke Bulan Jupiter karena Badai Milton

NASA dan SpaceX menunda peluncuran misi Europa Clipper ke Bulan Jupiter yang dijadwalkan Kamis, 10 Oktober 2024.


17 Contoh Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbarui

5 hari lalu

Petani dari Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Bukit Amanah memetik biji kopi Arabika Priangan jenis Yellow Bourbone di Gunung Puntang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis, 29 Agustus 2024. PT Pertamina Hulu Energi (PHE) memberikan bantuan dukungan pembinaan kepada LMDH Bukit Amanah yang dapat digunakan untuk mendukung pelestarian alam dengan budi daya tanaman kopi puntang. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
17 Contoh Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbarui

Berikut ini beberapa contoh sumber daya alam yang bisa diperbarui. Sumber daya ini melimpah di bumi dan bermanfaat bagi kehidupan manusia.


IHSG Ditutup Melemah Pekan Lalu, Simak Tiga Rekomendasi Saham untuk Perdagangan Minggu Ini

10 hari lalu

Pekerja tengah mengikuti pelatihan dan pengenalan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 26 Agustus 2024. Di tengah kenaikan ini, saham PT Tempo Intimedia Tbk (TMPO) termasuk dalam lima besar saham naik paling tinggi yaiyu 28,14 persen atau menjadi Rp. 214. TEMPO/Tony Hartawan
IHSG Ditutup Melemah Pekan Lalu, Simak Tiga Rekomendasi Saham untuk Perdagangan Minggu Ini

IHSG ditutup melemah pekan lalu dipengaruhi sentimen kebijakan di CIna dan aliran modal asing yang keluar. Pagi ini masih tercatat melemah


Dibayangi Kerugian Starliner, Kepala Antariksa dan Pertahanan Boeing Mundur

17 hari lalu

CEO Pertahanan, Antariksa, dan Keamanan Boeing, Ted Colbert. REUTERS
Dibayangi Kerugian Starliner, Kepala Antariksa dan Pertahanan Boeing Mundur

Bisnis antariksa Boeing telah mengalami kemunduran yang signifikan.


Matahari Sedang di Atas Khatulistiwa, Indonesia Hadapi Titik Zenit dan Efeknya

18 hari lalu

Ilustrasi cewek pakai payung saat jalan di bawah matahari terik. shutterstock.com
Matahari Sedang di Atas Khatulistiwa, Indonesia Hadapi Titik Zenit dan Efeknya

Menurut info BMKG, matahari tepat berada di garis khatulistiwa pada 22 September 2024 pukul 19.43 WIB.


Astronot NASA yang 'Terdampar' di Stasiun Antariksa: Kecewa? Sama Sekali Tidak!

25 hari lalu

Astronot NASA Suni Williams (kiri) dan Butch Wilmore, yang terbang ke Stasiun Luar Angkasa Internasional menggunakan kapsul Starliner milik Boeing pada bulan Juni 2024, membahas misi mereka selama konferensi pers dari ISS pada tanggal 13 September 2024. Dok.NASA
Astronot NASA yang 'Terdampar' di Stasiun Antariksa: Kecewa? Sama Sekali Tidak!

Astronot NASA, Sunita Williams dan Butch Wilmore, mengaku tak kecewa terhadap Boeing yang membuat mereka kini 'terdampar' di ISS.


Astronot Swasta di Misi Polaris Dawn Sukses Spacewalk, Sejarah Baru dalam Penerbangan Antariksa

27 hari lalu

Polaris Dawn SpaceX. polarisprogram.com
Astronot Swasta di Misi Polaris Dawn Sukses Spacewalk, Sejarah Baru dalam Penerbangan Antariksa

Misi Polaris Dawn SpaceX membuat rentetan catatan sejarah baru dalam dunia penerbangan antariksa.


Fakta-fakta dari Bola Api Asteroid yang Melesat di Langit Filipina

28 hari lalu

Ilustrasi asteroid. Kredit: PA/AOL
Fakta-fakta dari Bola Api Asteroid yang Melesat di Langit Filipina

Jaringan teleskop survei di Bumi kini sudah cukup baik untuk melihat kedatangan obyek semungil asteroid ini dan memberikan peringatan dini.