TEMPO.CO, Jakarta - Akhir pekan ini dihebohkan dengan isu viral soal Path tutup. Media sosial yang didominasi dengan warna merah ini dikabarkan akan tutup.
Baca juga: Path Ikuti Jejak Instagram Hadirkan Fitur Baru Mirip Snapchat
Informasi tersebut pertama kali tersebar di media sosial Twitter. Yang pertama menyebarkan informasi tersebut ialah akun Twitter @wowadit. Dalam cuitannya dia menulis Path akan berhenti beroperasi disertai dengan screenshot Path.
nice to know you, Path pic.twitter.com/nyqRXVk8cL
— eat-sleep-dive-repeat (@wowadit) September 14, 2018
"Kami sangat menyesal menginformasikan kalau Path akan segera berhenti beroperasi. Silakan kunjungi situs ini untuk detail terkait restore/refund," demikian yang tertulis dalam gambar yang diunggah @wowadit.
Namun, belum ada konfirmasi yang jelas dari Path. Informasi tersebut bisa saja sebuah pengumuman Path akan berganti tampilan atau memang benar-benar akan ditutup.
Baca juga: Lagu Bengawan Solo Mendadak Viral di Korea Selatan, Ini Pemicunya
Path pertama kali diluncurkan pada 2010 di San Frasisco, Amerika Serikat. Adalah Dave Morin, Shawn Fanning, dan Dustin Mierau, yang mendirikan perusahaan tersebut. Mulanya, media sosial ini sangat bersifat ekslusif karena Anda hanya diizinkan berteman dengan 150 orang saja. Belakangan Path menambah jumlah pertemanan menjadi 500.
Di Indonesia, pada 2014, Path sempat membuat heboh karena disebut mendapat kucuran dana seri C dari Bakrie Global Group. Selain itu juga ada investor lain, seperti Greylock, Kleiner Perkins, Index Ventures, Insight Venture Partners. Total investasi sekitar US$ 25 juta (sekitar Rp 305 miliar). Meski mendapatkan pendaan besar, setahun kemudian perusahaan ini dijual ke DaumKakako.
Baca juga: Viral Pemerasan Modus Narkoba, Begini Cerita yang Tersebar
Simak kabar viral terbaru tentang Path Tutup hanya di kanal Tekno Tempo.co.