Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

MUI Haramkan Vaksin MR, Ini Kata Ilmuwan dari Berbagai Perspektif

image-gnews
Seoarang anak mengikuti imunisasi Measles Rubella (MR) di Manado, Sulawesi Utara, Kamis, 2 Agustus 2018. ANTARA/Adwit B Pramono
Seoarang anak mengikuti imunisasi Measles Rubella (MR) di Manado, Sulawesi Utara, Kamis, 2 Agustus 2018. ANTARA/Adwit B Pramono
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) menggelar diskusi dengan tema 'Kontroversi Vaksin' untuk membahas tentang vaksin measles rubella atau vaksin MR yang diharamkan oleh Majelas Ulama Indonesia (MUI) dari berbagai perspektif ilmuwan.

Baca: Vaksin MR dan Ancaman Penyakit Bak Kutukan

Peneliti Vaksin dari PT Biofarma Neni Nurainy menjelaskan vaksin dari perspektif biomedis. Menurutnya, vaksin diperlukan untuk mencapai kekebalan secara kelompok atau global.

"Manfaatnya tidak hanya untuk individu tapi kelompok juga. Jika ada yang menyebarkan penyakit atau sakit, lalu ada yang tidak diimunisasi maka itu akan menyebar," lanjut Neni, di Kantor Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, Jumat, 21 September 2018.

Vaksin MR yang diharamkan MUI adalah vaksin yang diimpor dari India melalui Serum Institute of India (SII). Masalah vaksin rubella sebenarnya sudah berkembang di dunia sejak lama. Neni menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara yang terlambat dalam melakukan pengembangan terkait vaksin rubella. Biofarma, kata dia, baru bergerak pada 2017.

Vaksin merupakan suatu produk biologi yang sifatnya antigenik, dibuat dari virus atau bakteri yang dilemahkan, lalu selanjutnya digunakan untuk mengaktivasi sistem kekebalan dalam tubuh.

"Jika beberapa saja orang yang diimunisasi maka akan tetap menyebar, tapi dengan 95 persen orang melakukan imunisasi vaksin dipastikan tidak menyebar," tambah Neni, yang juga anggota ALMI. "Dan yang 5 persen itu tidak terserang penyakit karena sudah mendapatkan kekebalan dari teman sekitarnya, jadi kita menyelamatkan banyak orang."

MUI mengeluarkan fatwa terkait vaksin MR pada Senin, 20 Agustus 2018 yang isinya menyatakan produk vaksin untuk imunisasi itu haram karena mengandung babi. Fatwa MUI Nomor 33 Tahun 2018 tentang Penggunaan Vaksin MR Produk dari Serum Institute of India untuk Imunisasi. 

Dari perspektif Islam, Anggota AIPI Musdah Mulia menjelaskan bahwa Islam merupakan agama yang sangat fleksibel, bahkan ada kebijaksanaan hukum dalam Alquran yang menyebutkan sesuatu yang awalnya hukumnya haram bisa menjadi halal karena darurat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Misalnya memakan bangkai dan daging babi, nah apakah kebolehan karena darurat hanya berlaku pada itu saja? Kita juga harus terus berpikir, bukan hanya Islam, tapi seluruh agama menerapkan kebijakan untuk kemaslahatan bersama dan keselamatan manusia," tambah Musdah yang juga profesor di bidang pemikiran politik Islam. "Karena itu tujuan akhir dari agama itu sendiri."

Musdah melanjutkan bahwa jika memang vaksin itu tersebut hanya digunakan pada saat kondisi darurat, dia menanyakan darurat yang seperti apa. Dalam literatur keislaman, kata Musdah, dijelaskan bahwa kondisi darurat adalah kondisi di mana jiwa manusia terancam.

Neni juga menjelaskan bahwa vaksin juga sudah digunakan di 141 negara, termasuk negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Di negara-negara OKI lain, kata Neni, tidak ada yang mempermasalahkan vaksin dan perbedaan halal haram, karena vaksin yang digunakan sudah diakui lembaga kesehatan dunia (WHO).

"Vaksin itu kesuksesan kedua terbaik setelah air bersih dan sanitasi, kita kalau mau operasi itu harus cuci tangan, pakai alkohol baru boleh operasi. Kenapa alkohol tidak diharamkan sekalian di dunia medis? Cakupan vaksin itu meng-cover kemaslahatan bersama," ujar Dosen dan Peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran Ahmad Faried dari perspektif klinis.

Menurut Faried, vaksin sangat bermanfaat bagi kesehatan. Sejarah vaksin berawal pada 1700-an, pertama oleh seorang ahli bedah Edward Jenner mengamati kelompok kecil pemerah susu yang mengeluhkan tangannya karena cacar menular pada sapi (Cowpox). Jenner lalu mengambil materi rash dan memindahkannya ke lengan seorang anak tukang kebunnya yang berusia delapan tahun. Akibatnya, dia terkena cowpox, tapi segera sembuh.

"Saya menganalogikan vaksin dengan sabuk pengaman, ketika kita berpikir sebagai pengemudi yang baik dan jago, mobil kita bagus jalanan sepi. Kita tetap harus berhati-hati, tapi kita tidak tahu orang di sekitar kita, bisa jadi kita terkena dampaknya," lanjut Faried.

Sama seperti vaksin, menurut Faried, meskipun sudah melakukan imunisasi, belum tentu kita yang sudah berjaga-jaga akan terus aman. Tapi, kata dia, orang di sekeliling kita yang tidak diimunisasi vaksin bisa menularkan penyakit atau mencelakai.

Simak artikel lainnya tentang vaksin MR di kanal Tekno Tempo.co.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

23 jam lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.


Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

2 hari lalu

Petugas kesehatan menyiapkan vaksin COVID-19 AstraZeneca saat vaksinasi COVID-19 massal pelaku transportasi di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Kamis, 10 Juni 2021. Vaksinasi massal itu digelar karena pelaku transportasi publik melakukan mobilitas dan interaksi dengan masyarakat yang tinggi sehingga berisiko terpapar COVID-19. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Alasan Sosiolog Unair Sebut Penarikan Vaksin AstraZeneca Bisa Memicu Kecemasan Publik

Peneliti Unair menilai penarikan vaksin AstraZeneca dari pasar akan memicu pro dan kontra. Masyarakat bisa ragu terhadap program vaksinasi nasional.


Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

4 hari lalu

Badai matahari dikabarkan akan menghantam bumi pada akhir tahun 2023? Kenali apa itu badai matahari di artikel ini. Foto: Canva
Badai Geomagnetik Picu Gangguan Sinyal di Indonesia dan Dunia, Begini Kata Peneliti BRIN

Ilmuwan NOAA mendeteksi badai geomagnetik terbaru yang terjadi pada 11 Maret 2024 dan dampaknya diperkirakan berlanjut hingga Mei ini.


4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

6 hari lalu

Seorang calon jamaah haji mendapatkan suntikan vaksin Meningitis pada pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangsel, Pamulang, Tangsel, Selasa (4/9). ANTARA/Muhammad Iqbal
4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

Jamaah Haji 2024 wajib menerima 3 vaksin, namun khusus jamaah dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, ada penambahan vaksin polio.


Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

7 hari lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.


Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

8 hari lalu

Botol berlabel
Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.


Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

8 hari lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

Sejak Juni 2023, setiap bulan temperatur bumi terus memanas, di mana puncak terpanas terjadi pada April 2024.


Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

11 hari lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.


Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

14 hari lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

14 hari lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.