Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenalkan Terapi Kanker Suntik Gen, Mahasiswa UMM Juara BIOSFER

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Kredit: Humas UMM
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Kredit: Humas UMM
Iklan

TEMPO.CO, Malang - Mahasiswa UMM atau Universitas Muhammadiyah Malang dari Fakultas Kedokteran, Radya Kusuma Ardianto dan Muhammad Mufti Al Anshori, mengenalkan pengobatan (penyembuhan) kanker tanpa melakukan kemoterapi, tetapi dengan terapi gen.

Baca: Mahasiswa UMM dan Singapura Bikin Mesin Pencetak Alat Dapur

Terapi gen yang diperkenalkan kedua mahasiswa FK UMM itu berhasil memenangkan kompetisi penulisan artikel ilmiah tingkat nasional, yaitu ajang Biology Open House For Environmental Recognition (BIOSFER) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Brawijaya (UB) Malang beberapa waktu lalu.

"Di Indonesia penanganan pasien kanker saat ini hanya melalui kemoterapi saja. Sementara, metode ini membutuhkan biaya yang sangat mahal, karena tidak bisa sekali pengobatan. Sekarang pasien kanker bisa melakukan pengobatan alternatif dengan terapi gen," kata Radya Kusuma Ardianto di Malang, Jawa Timur, Rabu, 7 November 2018

Pengobatan dengan Terapi Gen, kata Radya, adalah menyuntikkan gen P53 yang merupakan "malaikat penjaga" gen kepada pasien untuk menggantikan gen P53 yang tidak berfungsi secara normal. Dengan begitu, gen P53 pengganti tersebut bisa bekerja untuk memperbaiki sel-sel yang rusak.

Untuk mengganti gen P53 ini, menurut Radya, perlu "kendaraan". "Kendaraan yang saya maksudkan adalah dengan menggunakan virus, yakni Adenovierus. Virus itu tepat sasaran karena langsung menginfeksi sel. Namun, yang kita pakai hanya bungkusnya saja dan penyakit berbahayanya sudah dihilangkan terlebih dahulu," paparnya.

Ia menilai dunia medis di Indonesia sudah relatif tertinggal, sebab di Tanah Air pengobatan semacam ini belum diterapkan, atau bisa jadi, masih dalam tahap penelitian.

Ketika di Indonesia masih Symtomatik (bergantung kepada obat), di luar negeri sudah mendalam hingga tahap molekuler atau langsung menyasar kepada akar permasalahannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ada atau tidaknya pengobatan seperti ini, berawal dari kita siap atau tidak. Awalnya kita mengajukan ide-ide seperti ini untuk menyiapkan. Ketika Indonesia sudah siap secara mental, mungkin bisa diimplementasikan meskipun ini harus menempuh waktu yang lama dan biaya yang mahal," ucapnya.

Radya menambahkan ketika seseorang terkena kanker, daya produktivitasnya menurun, sehingga tidak bisa bekerja sebagaimana manusia normal lainnya.

Dia mengatakan ketika tidak bisa mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya, maka keluarganya lah yang akan menanggung pengobatannya. Kondisi ini membuat pasien ketergantungan kepada keluarga dan obat dengan waktu yang cukup lama.

"Kita harus mulai mengobati pasien dengan sistem holistic-komprehensif, yaitu pengobatan secara menyeluruh hingga sampai pada kondisi ekonomi, produktivitas, dan kesehatan pasien. Bukan begitu sembuh langsung beres, tapi aspek-aspek lain juga harus dipikirkan," tuturnya.

Ia mengaku ide terapi gen pada pasien kanker tersebut berawal dari keprihatinan dengan mahalnya biaya kemoterapi bagi penderita kanker.

Simak artikel lainnya tentang Mahasiswa UMM di kanal Tekno Tempo.co.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

3 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

4 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

4 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

7 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

9 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

10 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

13 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

13 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

15 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

16 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.