TEMPO.CO, Jakarta - Menurut Comscore's Mobile Metrix Top 100 Properties, masyarakat Malaysia banyak yang sudah tidak menggunakan Google dan Facebook dalam dominasi konten seluler. Hal itu terjadi akibat strategi perusahaan media yang terintegrasi di Malaysia, Media Prima.
Baca juga: Integrasi WhatsApp, Instagram, Facebook akan Bikin Lebih Aman?
Direktur Pelaksana Grup Media Prima Datuk Kamal Khalid mengatakan, hasil bersejarah itu merupakan strategi digital perusahaan yang membuahkan hasil. "Ini juga mewakili potensi besar bagi pengiklan untuk terlibat dan menjangkau khalayak luas di seluler melalui jaringan Media Prima," ujar Datuk Kamal, seperti dilansir laman mashabel, akhir pekan lalu.
Menurut data yang dihimpun hingga Desember 2018, Media Prima menempati urutan teratas dengan 13,60 juta total pengunjung unik, melonjak 62 persen dibandingkan Desember 2017. Google Sites berada di urutan kedua dengan 12,95 juta, diikuti oleh Facebook dengan 12,92 juta.
Prestasi seperti itu menjadi bukti dari upaya transformasi Media Prima yang fokus untuk menjadi perusahaan konten dan perdagangan digital pertama di Malaysia. Jangkauan digital grup yang terus menyebar ini dikaitkan dengan penerapan strategi digital pertama untuk meningkatnya permintaan konten berita digital, yang menguntungkan New Straits Times Press (NSTP), REV Asia Holdings, dan Ripple.
Baca juga: Pelanggaran Privasi Pengguna, Facebook Akan Kena Denda Besar
NSTP telah menjadi sumber utama berita di kalangan warga Malaysia untuk web dan aplikasi seluler. Menurut Comscore, situs berita berbahasa Melayu, BH dan Harian Metro, masing-masing menempati peringkat pertama dan kedua dalam hal pengunjung unik bulanan di antara portal berita Malaysia. Keduanya mencatat total pengunjung unik masing-masing 4,78 juta dan 4,39 juta.
"Ke depan, data ini menegaskan bagaimana ponsel menjadi semakin terintegrasi ke dalam kehidupan sehari-hari kita, dan akan terus menginvestasikan lebih banyak sumber daya dalam pertumbuhan segmen ini," kata Datuk Kamal.
Evolusi Media Prima Radio Networks menjadi Ripple atau pengiriman mata uang dua pihak yang menciptakan lebih banyak peluang untuk terhubung dengan audiens. Perusahaan itu meluncurkan tujuh aset digital baru, yakni Dhia, Donna, Lunaria, TheLaki, Likely, Chapters, dan Wakeke. Tujuannya adalah untuk terhubung dengan audiens melalui sinergi media digital, siaran radio, dan perdagangan.
Hingga saat ini, komunitas digital Ripple yang besar mencakup 10 juta pengikut media sosial, rata-rata 3,2 juta pendengar digital, dan 283 juta total tampilan digital.
Baca juga: Pemilu 2019, Bawaslu Gandeng Facebook Awasi Media Sosial
Simak kabar terbaru tentang Media Prima, Facebook, dan Google hanya di kanal Tekno Tempo.co.
MASHABLE | COMSKORE