Misi dari Crew Dragon belum selesai. Masih ada ujicoba dengan NASA terutama penerbangan berawak dan pendaratan prosedural.
Peluncuran dan berlabuhnya Demo-1 merupakan hal yang paling berisiko, menurut Elon Musk. Tetapi pemisahan, mengorbit kembali dan pendaratan air merupakan tantangan berikutnya.
Awak ISS berencana untuk menutup geladak Crew Dragon pada Kamis pukul 02.00 waktu setempat.
Crew Dragon direncanakan tiba di Samudera Atlantik dekat Pusat Antariksa Kennedy pada pukul 07.30, Kamis.
“Tujuan keseluruhan SpaceX adalah membawa pesawat luar angkasa berawak, dan mengembangkan teknologi eksplorasi-itulah tujuan awal perusahaan ini dibangun," ujar Elon Musk dalam briefing pasca-peluncuran, Sabtu.
“Sudah 17 tahun – kita belum meluncurkan siapapun – kita berharap bisa meluncurkan seseorang. Ini menjadi mimpi saya dan orang-orang di SpaceX.”
Data yang dikumpulkan Demo-1 akan digunakan untuk menganalisa dan perencanaan menerbangkan astronot pada misi eksperimental yang disebut Demo-2.
Elon Musk Pamer SpaceX Crew Dragon, Pesawat untuk Misi ke Mars
SpaceX dan NASA akan meluncurkan roket berawak tersebut pada bulan Juli 2019, dan astronot veteran Bob Behnken dan Doug Hurley akan menjajakinya.
“Ini merupakan kendaraan yang istimewa”, ujar Hurley dalam pra-briefing di Pusat Angkasa Kennedy, Jumat. Selain itu, “terlihat lebih intuitif dari pesawat ulang alik biasa”.
Ia menggambarkan pesawat lama memiliki lebih dari 2.000 tombol, tuas, dan alat kendali lainnya seperti orbiter pesawat. Sedangkan, Crew Dragon hanya 30.
‘Kami telah melakukan prosedur untuk beberapa tahun ini.” Ujar Behnken, setelah peluncuran hari Minggu. “Jadi, hal ini memberikan kami kepercayaan diri untuk ke depannya”.
Business Insider|Panji Moulana