TEMPO.CO, Jakarta - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan pembangunan infrastruktur jaringan Palapa Ring Paket Timur akan selesai pada pertengahan 2019, meski pun sempat mengalami kendala pengerjaan di wilayah Papua.
"Kita posisi terakhir masih 95 persen," Direktur Utama BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika Anang Latif, ketika menjawab pertanyaan mengenai perkembangan proyek tersebut, saat ditemui usai uji coba frekuensi 700 MHz di Pangandaran, Jawa Barat, Selasa malam, 9 April 2019.
Pengerjaan proyek Palapa Ring Paket Timur, menurut Anang, sempat terkendala baku tembak di Kabupaten Nduga beberapa waktu lalu sehingga mereka harus menghentikan pekerjaan untuk sementara waktu karena alasan keamanan.
Pekerjaan Palapa Ring Timur juga sempat terkendala banjir bandang yang melanda Sentani Maret lalu. Menurut Anang material yang mereka perlukan untuk pembangunan sebagian hilang karena bencana tersebut sehingga mereka harus mengadakan ulang.
Semua paket Palapa Ring ditargetkan selesai pada Juni, paket Palapa Ring Barat selesai pada awal 2018, sementara Palapa Ring Tengah selesai akhir tahun 2018.
"Seluruhnya Juni, tapi, kami ada kebutuhan untuk mengoperasikan lebih cepat," kata Anang.
Palapa Ring Timur dibagi ke dalam dua sub-paket, sub-paket pertama banyak berada di wilayah pesisir Papua yang dihubungkan melalui jaringan kabel laut.
Sub-paket kedua berada di darat, antara lain wilayah pedalaman di Papua.
Menurut Kemenkominfo, Palapa Ring merupakan proyek infrastruktur telekomunikasi berupa pembangunan serat optik di seluruh Indonesia sepanjang 36.000 kilometer.
Proyek itu terdiri atas tujuh lingkar kecil serat optik (untuk wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi, dan Maluku) dan satu backhaul untuk menghubungkan semuanya.
Pembangunan jaringan serat optik nasional, yang akan menjangkau 440 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.
Proyek Palapa Ring ini akan mengintegrasikan jaringan yang sudah ada (existing network) dengan jaringan baru (new network) pada wilayah timur Indonesia (Palapa Ring-Timur). Palapa Ring-Timur akan dibangun sejauh 4.450 KM yang terdiri dari sub marine cable sejauh 3.850 km dan land cable sepanjang 600 KM dengan landing point sejumlah lima belas titik pada 21 kota/kabupaten.
Jaringan tersebut berkapasitas 100 GB (Upgradeable 160 GB) dengan mengusung konsep ring, dua pair (empat core). Strategi pembangunan proyek Palapa Ring ini adalah dengan membentuk suatu konsorsium dimana anggota konsorsium terdiri dari penyelenggara telekomunikasi di tanah air.
Jaringan Palapa Ring ini akan menjadi tumpuan semua penyelenggara telekomunikasi dan pengguna jasa telekomunikasi di Indonesia dan terintegrasi dengan jaringan yang telah ada milik penyelenggara telekomunikasi.