Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

NASA Ingin Kirim Astronot ke Kutub Selatan Bulan yang Misterius

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Kutub Selatan Bulan. Kredit: NASA/GSFC/Arizona State University
Kutub Selatan Bulan. Kredit: NASA/GSFC/Arizona State University
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika Presiden Trump terus mendorong program eksplorasi luar angkasa Amerika ke depan dengan rencana untuk membuat astronot kembali ke Bulan pada tahun 2024, NASA berusaha melakukan bagiannya.

Baca: NASA Kirim Robot Lebah ke ISS, Simak Keunikannya

Badan antariksa itu ingin mengirim astronot ke Kutub Selatan Bulan, wilayah misterius yang belum pernah dijelajahi oleh manusia.

Pada hari Senin, 15 April 2019, badan antariksa pemerintah itu mengatakan Kutub Selatan, yang penuh dengan es dan mungkin juga sumber daya lainnya, adalah target matang untuk eksplorasi.

"Kami tahu wilayah Kutub Selatan mengandung es dan mungkin kaya akan sumber daya lain berdasarkan pengamatan kami dari orbit, tetapi, jika tidak, itu adalah dunia yang sepenuhnya belum dijelajahi," Steven Clarke, wakil administrator asosiasi di Direktorat Misi Sains NASA, mengatakan dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip Fox News, 20 April 2019.

"Kutub Selatan jauh dari lokasi pendaratan Apollo yang berada di sekitar khatulistiwa, sehingga ia akan memberi kita tantangan baru dan lingkungan baru untuk dijelajahi saat kita membangun kemampuan kita untuk melakukan perjalanan lebih jauh ke luar angkasa," tambahnya.

Pada Agustus 2018, para peneliti menemukan air permukaan beku di daerah kutub Bulan, yang dapat diuraikan dan akhirnya digunakan untuk bahan bakar roket atau oksigen untuk bernapas. Para ilmuwan menambahkan, es permukaan bisa berarti ada es di tempat lain di tata surya.

Meskipun manusia tidak pernah berjalan di Kutub Selatan Bulan, itu adalah wilayah yang paling diselidiki secara menyeluruh di Bulan, setidaknya secara robotik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Orbit kutub elips Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) milik NASA paling dekat dengan Bulan selama melewati wilayah Kutub Selatan dan telah mengumpulkan informasi yang sangat tepat tentang wilayah tersebut selama orbitnya dalam dekade terakhir.

"Kami telah memetakan setiap meter persegi, bahkan bidang bayangan permanen," Noah Petro, seorang ilmuwan proyek LRO yang berbasis di Goddard Space Flight Center NASA, menambahkan dalam pernyataan itu.

Air di permukaan bulan adalah padat, karena suhu dingin di ruang angkasa, kurangnya atmosfer dan sudut rendah di mana sinar matahari mengenai permukaan Bulan di daerah kutub. Kadang-kadang, suhu di wilayah kutub dapat mencapai -414 derajat Fahrenheit, yang digambarkan NASA sebagai "beberapa suhu terendah di tata surya."

Sementara keberadaan air di Bulan bukanlah hal yang baru, (pertama kali ditemukan di Bulan pada tahun 2009 oleh tiga pesawat ruang angkasa, menurut Space.com), keberadaan es di daerah kutub bisa membuat koloni bulan menjadi mungkin. Itu akan memungkinkan para astronot memanen air tanpa harus membawanya dari Bumi.

Kehadiran air di permukaan Bulan juga telah menyebabkan beberapa peneliti berteori bahwa permukaannya dapat mendukung kehidupan miliaran tahun yang lalu.

"Catatan pengumpulan air adalah catatan yang dapat membantu kita memahami bagaimana air dan volatil lainnya telah bergerak di sekitar tata surya, jadi kami sangat tertarik untuk sampai ke lokasi ini dan mengambil sampel bahan di sana," John W. Keller, seorang ilmuwan bulan di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA, mengatakan dalam pernyataan itu.

FOX NEWS | NASA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

1 hari lalu

Penjelajahan Empat Dekade Voyager
Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

NASA memakai kode baru untuk mencolek kembali pesawat antarbintang, Voyager 1, yang sempat hilang kontak.


Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

15 hari lalu

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Bambang Susantono saat mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 18 Maret 2024. Rapat tersebut beragendakan perkenalan Kepala Otorita IKN beserta jajarannya dan pemaparan progres pembangunan IKN. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono klaim bahwa pembangunan IKN akan membawa manfaat bagi semua pihak.


Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

16 hari lalu

Gerhana matahari total terlihat di Dallas, Texas, AS, 8 April 2024. NASA/Keegan Barber
Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

Cerita orang-orang yang menikmati dan berburu fenomena gerhana matahari total di Amerika Utara. Tetap terpukau meski sebagian terganggu awan.


Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

17 hari lalu

Pesawat jet riset WB-57 milik NASA. Foto: NASA
Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.


6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

18 hari lalu

Fenomena gerhana matahari total saat terlihat dikawasan Las Grutas, provinsi Rio Negro, Argentina, 14 Desember 2020. Gerhana matahari total dapat terlihat di Amerika Selatan, khususnya di wilayah Cile dan Argentina. REUTERS/Chiwi Giambirtone
6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

Gerhana matahari total akan terjadi pada 8 Maret 2024


Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

18 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

Walaupun Indonesia tidak alami gerhana matahari total yang terjadi hari ini, tetapi ini merupakan fenomena menarik di dunia.


Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

18 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

Gerhana matahari total akan dimulai di Sinaloa Meksiko, dan kemudian bergerak menuju arah timur laut, melewati Texas, menyeberangi 15 negara bagian AS


Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

18 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

Gerhana matahari ini dimulai di Sinaloa, Meksiko dan bergerak arah timur laut, ke Texas, dan melintasi 15 negara bagian AS sebelum berakhir di Kanada


Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

19 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

NASA telah mengumumkan akan terjadi gerhana matahari total pada 8 April 2024. Berikut lokasinya.


Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

21 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.