4. Chicxulub-Meksiko
Kepunahan massal yang paling dikenal adalah berakhirnya masa dinosaurus, peristiwa kepunahan Cretaceous atau Cretaceous-Tersier akhir. Satu-satunya yang selamat di antara dinosaurus adalah burung.
Saat ini, tersangka utama di balik bencana ini adalah dampak kosmik dari asteroid atau komet, ide yang pertama diusulkan oleh fisikawan Luis Alvarez dan putranya ahli geologi Walter Alvarez. Para ilmuwan kemudian menemukan bahwa tanda-tanda tabrakan ini tampak jelas di dekat kota Chicxulub di Meksiko dalam bentuk kawah raksasa yang lebarnya lebih dari 180 kilometer.
Ledakan itu, kemungkinan disebabkan oleh objek sekitar 10 kilometer, akan melepaskan energi sebanyak 100 triliun ton TNT, lebih dari satu miliar kali lebih besar daripada bom atom yang menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki. Penelitian memperkirakan Chicxulub terjadi sekitar 300.000 tahun sebelum atau 180.000 tahun setelah kepunahan massal Cretaceous akhir.
5. Tunguska-Siberia
Hutan botak di Tunguska, Siberia, yang diduga akibat terkena hantaman meteor. (wikipedia.org)
Pada 1908, sejumlah kurang lebih 80 juta pohon ditumbangkan di atas area seluas 800 mil persegi yang tersembunyi jauh di dalam hutan Siberia. Hal itu terjadi ketika sebuah meteor yang tingginya mencapai 190 meter menabrak Bumi.
Jika objek yang menyebabkan kehancuran ini menghantam daerah berpenduduk, kemungkinan bisa menewaskan ratusan ribu orang dan menghancurkan sebuah kota hingga rata dengan tanah.
6. Chelyabinsk-Rusia
Meteor di Chelyabinsk (AP/Chelyabinsk.ru)
Penduduk Chelyabinsk, Rusia dikejutkan oleh bola api raksasa yang melesat dan meledak di langit pada 2013. Ledakan dahsyat oleh meteorit kecil tersebut melukai ratusan orang. Puluhan video yang merekam jejak meteor ini begitu cepat muncul di dunia maya. Para ilmuwan menganalisis hasil saksi mata dengan kajian sains.
Perhitungan awal NASA menyatakan bahwa meteor Rusia adalah terbesar sejak peristiwa Tunguska pada 1908 yang sempat meratakan ratusan hektar hutan di Siberia. Meteoroid ini diperkirakan berdiameter 15 meter sebelum memasuki atmosfer bumi. Tentu jauh lebih kecil dibandingkan Tunguska yang memiliki diameter 40 meter.
LIVESCIENCE | TELEGRAPH | METRO | GEOLOGY