TEMPO.CO, Jakarta - Facebook sepertinya pihak yang paling tahu tentang kita, mulai dari tempat berlibur hingga acara yang kita tonton. Hal itu terjadi karena kita sebagai pengguna memilih untuk membagikan semua kegiatan kita kepada Facebook.
Memang tampaknya tidak berbahaya, tapi semua informasi itu saat ini berada di tangan beberapa miliarder dan hanya ada sedikit pengawasan tentang bagaimana mereka menggunakannya.
"Ini adalah model kapitalisme pengawasan yang didorong oleh perusahaan ini, sehingga mereka terus memanipulasi Anda. Mungkin tidak menyeramkan saat ini, tapi jika mereka memiliki tujuan di masa depan mereka sudah mengetahui semua informasi ini," ujar sutradara film Creepy Line, Matthew Taylor kepada Foxbusiness, baru-baru ini.
Creepy Line adalah film dokumenter Amerika yang mengeksplorasi pengaruh Google dan Facebook terhadap opini publik, serta kekuatan perusahaan yang tidak diatur atau dikendalikan oleh undang-undang.
"Saat ini, itu tidak menyeramkan, tapi misalnya, mereka mengumpulkan data tentang Anda dan suatu hari Anda ingin asuransi mobil. Kemudian mereka ingin melihat berapa banyak gula yang Anda minum dan jika itu akan menyebabkan insulin Anda melonjak, mereka mungkin mengubah harga untuk Anda," kata Taylor.
Taylor menyebutkan bagaimana hubungan abstrak antara posting yang tampaknya dangkal dan hal-hal penting Sebuah artikel Wired baru-baru ini menyatakan bahwa Facebook tahu lebih banyak tentang orang dibandingkan badan intelegen Amerika atau CIA, dan Taylor menyetujui hal itu.
CIA, kata Taylor, tidak mencari aktivitas harianmu, mereka hanya mencari ancaman. Menurut Taylor, bahkan Facebook lebih tahu dibandingkan badan keamanan Amerika, NSA atau pun CIA, karena masyarakat menggunakam Facebook sepanjang waktu.
"Anak-anak Anda menggunakannya. Anda menggunakannya untuk melakukan segala macam hal, dan mereka mengumpulkan semua informasi ini dan mereka memasukkannya ke dalam file. Jika Anda bukan ancaman, CIA tidak memandang Anda," tutur Taylor.
Sebuah film dokumenter Netflix berjudul "The Great Hack", yang akan dirilis, berisi skandal privasi Cambridge Analytica. Taylor mengatakan meskipun film dokumenter itu bagus, dia tidak tahu mengapa itu keluar sekarang, bukan 2013, ketika kampanye Obama menggunakan data Facebook dengan cara yang sama.
"Hal-hal ini telah terjadi selama enam atau tujuh tahun terakhir," kata Taylor. "Cambridge Analytica adalah salah satu dari banyak perusahaan yang masih melakukan kegiatan ini."
Jadi, apakah ada jenis regulasi yang dapat menghentikan Facebook di jalurnya? Menurut Taylor, mungkin ada, tapi dengan denda saja tidak akan cukup.
FOXBUSINESS | WIRED