Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tiru Greta Thunberg, Anak Muda Yogya Kampanye Perubahan Iklim

image-gnews
Para anak muda bersama Jaringan Masyarakat Peduli Iklim (Jampiklim) Yogya menyuarakan bahaya perubahan iklim. Kredit: TEMPO/Shinta Maharani
Para anak muda bersama Jaringan Masyarakat Peduli Iklim (Jampiklim) Yogya menyuarakan bahaya perubahan iklim. Kredit: TEMPO/Shinta Maharani
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Setidaknya 100 kalangan muda berkumpul untuk menyuarakan bahaya perubahan iklim di Titik Nol Yogyakarta, Jumat, 20 September 2019. Kalangan muda ini membentangkan beragam poster yang memprotes kerusakan lingkungan dan mengajak orang peduli.

Poster bertuliskan planet bumi di atas profit atau uang, bumi mung siji ojo dipateni (bumi hanya satu, jangan dibunuh). Mereka juga mengumpulkan donasi untuk darurat kabut asap dan kebakaran hutan dan lahan di Riau. Di sana juga dipasang panel surya milik Wahana Lingkungan Hidup yang menyokong energi untuk pengeras suara dan pentas musik.

Mereka terinspirasi dari Greta Thunberg, remaja aktivis lingkungan yang bersama ribuan murid sekolah lainnya berkampanye di depan gedung parlemen Swedia. Greta dan ribuan anak muda berkampanye secara global dengan cara mogok sekolah terhadap lambannya penanganan perubahan iklim.

"Keberanian Greta menginspirasi. Anak muda harus turun ke jalan, jangan cuma sibuk bermedia sosial," kata Puri Permata Sari, mahasiswi Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta.

Puri, 24 tahun dan kawannya, Retno Widowati merupakan peserta aksi protes perubahan iklim di Titik Nol. Gerakan ini digagas Jaringan Masyarakat Peduli Iklim (Jampiklim) Daerah Istimewa Yogyakarta. Jaringan ini beranggotakan aktivis lingkungan, aktivis isu-isu sosial politik, seniman, dan jurnalis.

Pemogokan iklim global yang dikenal dengan Climate Strike telah menular di banyak negara. Hari ini di sejumlah negara di antaranya Amerika Serikat, anak-anak muda membanjiri jalanan untuk memprotes lambannya penanganan krisis iklim. Awal dari gerakan ini selama seminggu untuk melatih perhatian internasional tentang darurat iklim.

Di Indonesia, Climate Strike belum populer seperti di negara-negara lain. Anak-anak muda Yogyakarta memulainya hari ini dan puncaknya pada 27 September mendatang. Mereka di antaranya berasal dari sejumlah sekolah menengah pertama di Yogyakarta, kampus, dan bocah-bocah home schooling.

Meisy, siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 datang bersama kawan-kawannya untuk menyuarakan keprihatinannya terhadap dunia yang semakin rusak. Dia bicara tentang pencemaran lingkungan karena sampah plastik. "Kami ingin dunia yang lebih baik. Ayo kita tunda kehancuran bumi dengan cara lebih peduli lingkungan," kata dia.

Sebelum menggelar aksi pemanasan untuk menuju puncak aksi yang lebih besar pada tanggal 27 September, sejumlah siswa sekolah telah mengikuti diskusi tentang perubahan iklim di Universitas Islam Negeri Yogyakarta. Noviana, pegiat Lembaga Kajian Islam dan Sosial mengumpulkan siswa siswi dari berbagai sekolah di Yogyakarta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Koordinator Jaringan Masyarakat yang peduli Iklim di DIY atau Jampiklim Himawan
Kurniadi mengatakan Jampiklim mengajak masyarakat untuk melakukan aksi bersama mendorong pemerintah mendengarkan para ilmuwan dan akademisi yang menyatakan darurat iklim. Juga membuat peraturan tentang pembatasan penggunaan plastik sekali pakai, dan regulasi tentang perencanaan pembangunan ramah lingkungan.

Di Yogyakarta, proyek pembangunan terus menerus dilakukan tanpa  mempertimbangkan kelestarian lingkungan. Contohnya adalah proyek Bandara di Kabupaten Kulon Progo yang menyisakan dampak efek gas rumah kaca dan persoalan sosial. Dampaknya adalah kesehatan akibat dari pencemaran air dan udara yang timbul baik dari tambang dan pembangkit listrik, perampasan lahan dan mata pencaharian, hilangnya situs-situs budaya. "Sampah plastik juga menjadi masalah besar untuk Indonesia dan global," kata dia.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan bahwa 90 persen bencana yang terjadi pada tahun 2018 adalah bencana hidrometeorologi atau bencana yang dipengaruhi oleh faktor cuaca.

Situasi itu menggambarkan dampak perubahan iklim yang berimbas pada kesehatan, pertanian, perekonomian. Situasi tersebut membutuhkan aksi dan ketegasan. Aksi cepat diperlukan untuk menahan kenaikan suhu global di bawah 1,5 derajat Celcius, ini muncul dalam Perjanjian Paris 2015 yang ditandatangani oleh hampir 200 negara anggota PBB.

Para ilmuwan mengatakan dunia harus menghilangkan karbon sebelum 2050.
Salah satu persoalan dasar yang perlu terus didorong oleh masyarakat adalah terkait
kebijakan energi global yang masih didominasi dan mengandalkan pada sumber-sumber energi fosil, batubara, gas, minyak. Indonesia kecanduan energi fosil. Ini ditandai dengan proyek pembangkit listrik tenaga fosil seperti batubara dan gas. Proyek itu di antaranya PLTU Batang (2 x 1000 MW) maupun PLTGU (2 x 880 MW), PLTU dan PLTGU Indramayu 2 (1000 MW), Cirebon 2 (1000 MW), Riau (275 MW), Semarang (779 MW).

Kebijakan energi tersebut mengakibatkan serangkaian masalah karena menyumbang emisi CO2 hingga 40 persen, menimbulkan persoalan lingkungan. "PLTU batubara misalnya, diidentifikasi menyumbang lebih dari sepertiga emisi terkait energi saat ini hingga tahun 2040," kata Himawan.

SHINTA MAHARANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

24 menit lalu

Cinta Laura/Foto: Instagram/Cinta Laura
Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

Cinta Laura menjelaskan strategi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya konservasi dan manajemen sumber daya air yang berkelanjutan.


Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

10 jam lalu

Upaya Pengelolaan dan Pengurangan Sampah di Daerah

Masalah sampah bisa menjadi bencana jika penanganannya tidak komprehensif dan berkelanjutan.


Anies Minta Anak Muda Tak Putus Asa dengan Proses Politik

3 hari lalu

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menemui Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, usai mengikuti pembacaan putusan sengketa pemilu di Mahkamah Konstitusi, pada Senin sore, 22 April 2024. Pertemuan itu berlangsung di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat. Tempo/Yohanes Maharso Joharsoyo
Anies Minta Anak Muda Tak Putus Asa dengan Proses Politik

Anies Baswedan menyampaikan terima kasih kepada anak-anak muda yang telah memberi warna baru pada pilpres kali ini.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

4 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

7 hari lalu

Ilustrasi badai taifun yang muncul di Samudera Pasifik. (friendsofnasa.org)
Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

8 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

8 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab


Yogyakarta Padat saat Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Lebih Banyak daripada yang Masuk

9 hari lalu

Kendaraan antre memasuki kawasan Jalan Malioboro Yogyakarta, Jumat 12 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Yogyakarta Padat saat Libur Lebaran, Jumlah Kendaraan Keluar Lebih Banyak daripada yang Masuk

Pemudik maupun wisatawan yang masuk ke Yogyakarta dengan kendaraan pribadi tak sedikit yang melewati jalur alternatif.


Kasus Nuthuk dan Pungli di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Diklaim Nihil

9 hari lalu

Tempat khusus parkir Ngabean Yogyakarta yang menjadi lokasi parkir bus untuk wisatawan Malioboro pada Kamis, 29 Oktober 2020. TEMPO | Pribadi Wicaksono
Kasus Nuthuk dan Pungli di Yogyakarta Selama Libur Lebaran Diklaim Nihil

Pemerintah Kota Yogyakarta mengantisipasi aksi nuthuk harga dengan membuka kanal aduan melalui media sosial.


Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

13 hari lalu

Anomali suhu udara permukaan untuk Maret 2024. Copernicus Climate Change Service/ECMWF
Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.