Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenapa Kepribadian Manusia Berbeda dan Bisa Berubah? Ini Jawabnya

image-gnews
Ilustrasi gadis introvert. Shutterstock
Ilustrasi gadis introvert. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap orang memiliki rasa suka, tidak suka dan keanehan-keanehan tertentu, yang semuanya membentuk kepribadian seseorang. Setiap orang memiliki kepribadian unik yang membuatnya hidup lebih menarik atau terkadang lebih sulit.

Namun, dari mana datangnya kepribadian, dan mengapa mereka begitu berbeda satu sama lain? Selama 25 tahun terakhir, para psikolog menemukan bahwa kepribadian menyatu di sekitar lima sifat dasar, dijuluki Big Five. Setiap orang dapat digambarkan memiliki berbagai tingkat kesesuaian, kesadaran, neurotisme, ekstroversi, dan keterbukaan.

"Kita tahu secara meyakinkan dari penelitian bahwa orang-orang tidak terorganisir menjadi tipe," kata Christopher Soto, psikolog di Colby College di Maine, dikutip Live Science, baru-baru ini. "Setiap sifat kepribadian adalah dimensi yang berkelanjutan. Kepribadian Anda bisa sangat tinggi atau sangat rendah, dan kebanyakan orang berada di antara keduanya."

Berlawanan dengan persepsi umum, orang tidak terbatas pada tipe kepribadian tertentu. Biasanya, tidak ada yang sepenuhnya ekstrovert atau introvert, total rapi atau jorok. Sementara minoritas mungkin berada di ujung ekstrem suatu sifat kebanyakan orang di suatu tempat.

Kepribadian tidak terbatas pada manusia. Penelitian menemukan bahwa hewan dari semut hingga kera semuanya memiliki kepribadian, dijelaskan juga oleh Big Five. Universalitas kepribadian menunjuk pada asal usul evolusi. 

Menurut psikolog di University of California, Berkeley, Frank Sulloway, manusia dan hewan semuanya memiliki masalah umum untuk bertahan hidup. "Masalah-masalah umum bertahan hidup dijabarkan dengan indah di Big Five, dan itulah sebabnya ada begitu banyak kesinambungan dalam kepribadian manusia dan kepribadian hewan," katanya.

Misalnya, hati nurani melibatkan perilaku seperti perencanaan dan musyawarah, yang penting di antara primata dan mamalia lain untuk menjaga keturunan, memilih pasangan, dan hidup berkelompok. Menjadi rapi dan teratur, aspek hati nurani, juga memiliki keunggulan evolusi.

Beberapa perilaku yang mungkin tampak primitif, tetapi mereka tetap merupakan manifestasi kepribadian adalah laba-laba yang merapikan jaring untuk menangkap lebih banyak mangsa, menurut penelitian yang diterbitkan pada tahun 2015 di jurnal Integrative & Comparative Biology.

Kemudian burung kutilang Darwin yang membangun sarang lebih rapi dan disamarkan dengan baik untuk menarik lebih banyak pasangan, para ilmuwan melaporkan pada 2009 di Biological Journal of Linnean Society.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dan ilmuwan melaporkan pada 2011 di jurnal Animal Behavior bahwa lebih banyak lebah higienis yang menghilangkan lebih banyak anggota koloni yang mati mengurangi risiko penyakit, menambah berat badan dan mereproduksi lebih banyak. "Kepribadian adalah ekspresi dari semua perilaku yang kita dan hewan lain tunjukkan yang memungkinkan kita berfungsi secara adaptif di dunia," kata Sulloway

Evolusi juga dapat menjelaskan mengapa kepribadian sangat bervariasi. Tergantung pada situasinya, masing-masing Big Five dapat menguntungkan. Misalnya, kata Sulloway, kesesuaian sangat bagus untuk hubungan. Tetapi jika seekor singa menyerang, akan lebih baik dengan kepribadian yang kurang menyenangkan dan lebih agresif.

Karena dunia sangat tidak dapat diprediksi, setiap aspek dari setiap sifat kepribadian dapat berguna pada waktu yang berbeda. "Tidak ada solusi tunggal untuk kepribadian dan perilaku apa yang harus Anda ungkapkan," tutur Sulloway.

Akar kepribadian evolusioner berarti sifat-sifat harus diwariskan. Jadi apakah seseorang mau mengakuinya atau tidak, sebagian besar kepribadian berasal dari orang tuanya. Bahkan, bagi manusia, sekitar setengah dari perbedaan kepribadian adalah genetik. Sisa variabilitas kepribadian berasal dari lingkungan, seperti pengalaman hidup dan urutan kelahiran.

Lingkungan tidak hanya membentuk diri sendiri, tetapi seseorang dapat, sampai batas tertentu, menyesuaikan kepribadian dengan keadaan tersebut.

Seseorang juga bisa lebih ramah di pesta dan lebih nyaman di rumah bersama keluarga. Tetapi juga bisa menjadi introvert, jika perlu fokus pada pekerjaan, atau agresif ketika bermain olahraga yang kompetitif. "Tidak ada satu sifat atau ekspresi dari suatu sifat yang akan melayani Anda dengan baik setiap jam," ujar Sulloway. Manusia, bagaimanapun, telah berevolusi untuk belajar dari lingkungannya.

LIVE SCIENCE | BIOLOGICAL JOURNAL OF LINNEAN SOCIETY | INTEGRATIVE & COMPARATIVE BIOLOGY


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Kepribadian Kucing yang Perlu Anda Ketahui

10 hari lalu

ilustrasi kucing bengal (pixabay.com)
5 Kepribadian Kucing yang Perlu Anda Ketahui

Penting untuk memahami dan mengenali berbagai macam kepribadian kucing peliharaan Anda.


Ide Kencan dengan Pasangan Introvert, Tenang dan Penuh Keakraban

16 hari lalu

Ilustrasi pasangan kencan. Foto: Unsplash.com/Nathan Dumlao
Ide Kencan dengan Pasangan Introvert, Tenang dan Penuh Keakraban

Tak seperti orang ekstrovert yang bisa kencan di mana pun, pasangan introvert lebih suka tempat yang tenang dan jauh dari keramaian. Berikut idenya.


Sindrom Anak Sulung Viral di TikTok, Baikkah Dampaknya atau Sebaliknya?

26 hari lalu

Ilustrasi saudara kandung. Foto: Freepik.com/drobotbean
Sindrom Anak Sulung Viral di TikTok, Baikkah Dampaknya atau Sebaliknya?

Beberapa ciri terkait sindrom anak sulung adalah perfeksionis, tanggung jawab besar, berperan sebagai pemimpin. Berdampak positif atau sebaliknya?


Ciri Pasangan Sensitif, Sulit Diubah tapi Bisa Dihadapi

28 hari lalu

Ilustrasi pria menangis. shutterstock.com
Ciri Pasangan Sensitif, Sulit Diubah tapi Bisa Dihadapi

Berikut delapan hal yang harus diketahui bila punya pasangan yang sensiitf agar hubungan dapat berjalan dengan baik.


Begini Dua Mahasiswi Ini Bandingkan Kelas dan Skema IUP di QUT dan Unair

44 hari lalu

Queensland University of Technology, Australia. Gotoaustralia.com.au
Begini Dua Mahasiswi Ini Bandingkan Kelas dan Skema IUP di QUT dan Unair

Keduanya adalah mahasiswa International Undergraduate Program (IUP) Psikologi Universitas Airlangga (Unair).


Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Polisi Kesulitan Gali Motif Lantaran Keterangan Pelaku Berubah-ubah

47 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Polisi Kesulitan Gali Motif Lantaran Keterangan Pelaku Berubah-ubah

Polisi menyebut ibu bunuh anak di perumahan Bekasi mengalami halusinasi.


Polres Tangerang Selatan Bakal Periksa Psikologi Korban Perundungan Geng Binus School

20 Februari 2024

SMA Binus Serpong di Jalan Lengkong Karya No 58, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Senin 19 Februari 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Polres Tangerang Selatan Bakal Periksa Psikologi Korban Perundungan Geng Binus School

Polres Tangerang Selatan berencana melakukan pemeriksaan psikologi terhadap korban perundungan siswa Binus School Serpong.


Tamara Tyasmara Pastikan Hadiri Pemeriksaan Lanjutan di Polda Metro Jaya Hari Ini

19 Februari 2024

Tamara Tyasmara didampingi tim kuasa hukumnya datang ke Gedung SDM Polri pada Kamis, 15 Februari 2024 untuk menjalani pemeriksaan psikologis. TEMPO/Desty Luthfiani.
Tamara Tyasmara Pastikan Hadiri Pemeriksaan Lanjutan di Polda Metro Jaya Hari Ini

Tamara Tyasmara akan didampingi oleh kuasa hukumnya, Sandy Arifin, pada pemeriksaan lanjutan di Polda Metro Jaya hari ini.


Kasus Dante Tewas Ditenggelamkan di Kolam Renang, Apsifor Sebut Bakal Periksa Lagi Tamara Tyasmara

16 Februari 2024

Tamara Tyasmara saat dikunjungi teman-temannya. Foto: Instagram.
Kasus Dante Tewas Ditenggelamkan di Kolam Renang, Apsifor Sebut Bakal Periksa Lagi Tamara Tyasmara

Tamara Tyasmara mengatakan bakal kooperatif jika ada panggilan lagi oleh kepolisian secara resmi.


Tamara Tyasmara Sudah 2 Tahun Pacaran dengan Yudha Arfandi Tersangka Pembunuh Dante

16 Februari 2024

Tamara Tyasmara didampingi tim kuasa hukumnya datang ke Gedung SDM Polri pada Kamis, 15 Februari 2024 untuk menjalani pemeriksaan psikologis. TEMPO/Desty Luthfiani.
Tamara Tyasmara Sudah 2 Tahun Pacaran dengan Yudha Arfandi Tersangka Pembunuh Dante

Tamara Tyasmara mengaku berpacaran dengan Yudha Arfandi sejak 2022.