Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ada 2 Fenomena Astronomi Besok: Asteroid, Gerhana Matahari

image-gnews
Gambar asteroid Bennu yang menunjukkan pelontaran partikel terbesar pada 6 Januari 2019. Kredit: NASA/GODDARD/UNIVERSITY OF ARIZONA/LOCKHEED MARTIN
Gambar asteroid Bennu yang menunjukkan pelontaran partikel terbesar pada 6 Januari 2019. Kredit: NASA/GODDARD/UNIVERSITY OF ARIZONA/LOCKHEED MARTIN
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dua fenomena astronomi akan terjadi besok, Kamis, 26 Desember 2019 yaitu sebuah asteroid raksasa yang meluncur mendekati Bumi dan gerhana Matahari cincin. Menurut lembaga penerbangan dan antariksa Amerika Serikat NASA, asteroid tersebut berpotensi berbahaya.

Berikut detail dua fenomena tersebut:

1. Asteroid

Sebuah asteroid raksasa akan mendekati Bumi pada 26 Desember 2019, sehari setelah Natal. Pelacak asteroid NASA di Center for Near Earth Object Studies (CNEOS) memperkirakan ukuran batuan angkasa itu antara 280 meter hingga 620 meter.

Asteroid yang dijuluki CH59 itu meluncur ke arah Bumi dengan kecepatan lebih dari 44 ribu kilometer perjam. Dengan kecepatan tinggi, asteroid itu akan mendekati Bumi pada pagi 26 Desember. Jika dilihat dari ukurannya, CH59 sebanding dengan Menara Canton Cina dan Menara Sears di Chicago, Amerika Serikat. Bandingkan dengan Monas yang setinggi 132 meter.

Namun jarak terdekat lintasan asteroid ini ke Bumi sebenarnya tidak bisa dikatakan dekat juga. Menurut NASA, titik terdekat Asteroid CH59 dengan Bumi sekitar 0,04874 unit astronomi (au).

Satu unit astronomi adalah jarak dari planet kita ke Matahari atau sekitar 149,6 juta km. Artinya Asteroid CH59 akan melintas dalam jarak 7,29 juta km dari Bumi.

Setiap benda sebesar ini berpotensi meratakan seluruh benua jika menabrak planet Bumi. Kekuatannya akan berdampak membunuh jutaan jiwa dan menimbulkan kekacauan, serta kehancuran pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya, demikian diberitakan laman Express, akhir pekan lalu.

Berdasarkan laporan Gedung Putih 2018 tentang ancaman asteroid, setiap batu ruang angkasa berukuran antara 400 meter hingga 1,6 kilometer merupakan ancaman dunia. Karena potensi bahaya dari mendekatnya asteroid ke Bumi, NASA melabelinya sebagai asteroid berbahaya (PHA) dan objek dekat Bumi (NEO).

"NEO adalah asteroid dan komet yang mendekati atau melewati orbit Bumi mengelilingi Matahari,” kata NASA. “Ketika NEO mengorbit membawa mereka ke atmosfer Bumi, benda-benda yang lebih kecil tanpa fragmen dan hancur, sementara benda yang lebih besar dapat menyebabkan kerusakan, bahkan kehancuran global."

Laporan itu juga menambahkan bahwa objek yang dekat dan lebih dari satu kilometer dapat menyebabkan kerusakan pada skala global. Objek sebesar ini dapat memicu tsunami dahsyat, gempa bumi dan efek sekunder yang akan meluas jauh melampaui area dampak.

Sekitar 66 juta tahun yang lalu, asteroid berukuran sekitar 10 kilometer diyakini telah memusnahkan dinosaurus dan dua pertiga dari semua kehidupan di Bumi. Namun, CH59 tidak cukup besar untuk mengakhiri semua kehidupan di Bumi.

Setelah mendekati Bumi, NASA memperkirakan CH59 akan melewati sangat dekat dengan Venus pada 10 September 2020. Kemudian, asteroid akan mengunjungi Bumi lagi pada Maret 2021, Desember 2023 dan Maret 2024.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Gerhana Matahari Cincin

Gerhana matahari cincin akan terjadi pada 26 Desember 2019. Namun fenomena langit yang spesial itu tidak bisa disaksikan dari semua wilayah di Indonesia.

“Hanya sebagian Sumatera dan Kalimantan yang punya titik bagus untuk pengamatan,” kata Avivah Yamani, penggiat astronomi dari Komunitas Langit Selatan di Bandung, pada 23 Oktober 2019. "Matahari akan tertutup bulan sekitar 93-94 persen."

Sisa piringan matahari yang berpendar kemudian seolah membentuk cincin di langit. Kota-kota yang akan dilintasi gerhana matahari cincin itu adalah Siak, Sibolga, Padang Sidempuan, Duri, Tanjung Balai Karimun, Batam, Tanjung Pinang. Kemudian Singkawang, Pemangkat, Sambas, Entikong, Tanjung Selor, dan Derawan.

Mengutip laman langitselatan.com, waktu dimulainya gerhana matahari cincin di daerah yang masuk Wilayah Indonesia Barat (WIB) dari pukul 10.00-an. Puncaknya mulai pukul 12.00-an.

Sementara di Wilayah Indonesia Tengah (WITA), proses gerhana matahari cincinnya dimulai pukul 12.00-an dan masa puncaknya pukul 14.00-an. Sementara wilayah lain di Indonesia mayoritas hanya bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian seperti di seluruh Jawa hingga Nusa Tenggara, Sulawesi sampai Papua. Gerhananya berkisar 40-90 persen.

Gerhana matahari cincin kata Avivah terjadi saat bulan sedang berada di apogee atau menuju titik terjauhnya dari bBumi. Akibatnya, piringan bulan jadi lebih kecil untuk bisa menutupi seluruh piringan matahari.

Pada saat gerhana matahari cincin terjadi, wilayah yang dilintasi gerhana akan mengalami pengurangan intensitas cahaya matahari. “Sehingga suasana siang hari akan terasa seperti senja,” kata dia.

Perubahan serupa juga dialami oleh wilayah lain di Indonesia yang mengalami gerhana sebagian. Secara umum, gerhana matahari bukan fenomena yang sangat langka. Dalam setahun bisa terjadi 2 – 5 kali.

Kombinasinya bisa berupa gerhana total, cincin, dan sebagian. Istimewanya, tidak semua wilayah di Bumi bisa menikmati gerhana matahari meskipun sedang siang.

Gerhana matahari cincin 26 Desember 2019 akan dimulai dari Semenanjung Arab, berlanjut ke India, Sri Lanka, Indonesia, Singapura, Malaysia, sebagian kecil wilayah FIlipina, dan berakhir di Samudera Pasifik. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

18 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

Gerhana matahari total akan dimulai di Sinaloa Meksiko, dan kemudian bergerak menuju arah timur laut, melewati Texas, menyeberangi 15 negara bagian AS


Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

28 hari lalu

Penampakan gerhana bulan sebagian atau Parsial di langit Jakarta, Minggu, 29 Oktober 2023. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peristiwa gerhana bulan parsial terjadi saat posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra (bayangan gelap) Bumi sehingga saat puncak gerhana terjadi Bulan akan terlihat gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra Bumi. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S.
Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

Ahli Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin mengatakan informasi yang menybut Bumi akan mengalami kegelapan pada 8 April 2024 tidak benar.


Macam-macam Gerhana Matahari, Ada yang Menyerupai Cincin Bersinar

41 hari lalu

Ilustrasi gerhana matahari (Pixabay.com)
Macam-macam Gerhana Matahari, Ada yang Menyerupai Cincin Bersinar

Gerhana matahari total akan muncul di wilayah Amerika Serikat pada 8 April. Berikut adalah jenis-jenis gerhana matahari.


4 Peristiwa Gerhana yang Akan Terjadi di 2024, Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan

41 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
4 Peristiwa Gerhana yang Akan Terjadi di 2024, Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan

Gerhana matahari selalu menjadi fenomena menarik karena jarang terjadi. Pada 2024, ada 4 gerhana yang akan terjadi.


Heboh Gerhana Matahari Total 8 April 2024, Bisakah Dilihat dari Indonesia?

42 hari lalu

Pengunjung memantau Gerhana Matahari Hibrida memakai kacamata pelindung di Taman Ismail Marzuki Jakarta, Kamis 20 April 2023. Gerhana Matahari Hibrida memiliki dua macam gerhana berbeda yaitu cincin dan total yang terjadi dalam satu waktu fenomena. TEMPO/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Heboh Gerhana Matahari Total 8 April 2024, Bisakah Dilihat dari Indonesia?

Pada 8 April 2024, diprediksi akan terjadi gerhana matahari total. Apakah fenomena ini dapat disaksikan dari wilayah Indonesia?


Gerhana Matahari Total Pada 8 April 2024 Dinanti Warga Amerika Serikat, Berikut Fakta Gerhana 20 Tahun Sekali Ini

43 hari lalu

Fenomena gerhana matahari total saat terlihat dikawasan Las Grutas, provinsi Rio Negro, Argentina, 14 Desember 2020. Gerhana matahari total dapat terlihat di Amerika Selatan, khususnya di wilayah Cile dan Argentina. REUTERS/Chiwi Giambirtone
Gerhana Matahari Total Pada 8 April 2024 Dinanti Warga Amerika Serikat, Berikut Fakta Gerhana 20 Tahun Sekali Ini

Gerhana matahari total yang terjadi di Amerika Serikat pada 8 April 2024 menurut NASA akan terjadi 20 tahun lagi kemudian.


Ilmuwan Temukan 5 Asteroid Paling Bahaya Bagi Bumi, Bisa Memusnahkan Manusia

25 Januari 2024

Sebuah asteroid kecil melewati atmosfer Bumi terlihat di Surrey, Inggris 13 Februari 2023. Asteroid kecil berukuran 1 meter, yang saat ini ditunjuk sebagai Sar2667, meledak setelah memasuki atmosfer bumi. Twitter/@KadeFlowers/via REUTERS
Ilmuwan Temukan 5 Asteroid Paling Bahaya Bagi Bumi, Bisa Memusnahkan Manusia

Para ilmuwan dan pakar tata surya mendeteksi lima asteroid yang paling berbahaya bagi bumi dan memusnahkan manusia.


Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

25 Januari 2024

Ilustrasi asteroid. youtube.com
Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

Asteroid ini bisa dilihat masyarakat di sekitar Berlin, Jerman, dengan bentuk seperti pancaran sinar bola api.


Wahana NASA Temukan Dua Asteroid Kecil Mengorbit Asteroid Dinkinesh

10 November 2023

Asteroid Dinkinesh selebar setengah mil di sebelah kiri dan biner kontak yang menarik di sebelah kanan. Kredit: NASA/Goddard/SwRI/Johns Hopkins APL
Wahana NASA Temukan Dua Asteroid Kecil Mengorbit Asteroid Dinkinesh

Target pertama misi Lucy kini diketahui adalah tiga asteroid.


NASA Temukan Asteroid Dinky dengan Bulannya dekat Jupiter

5 November 2023

Satelit dari asteroid Dinkinesh terlihat oleh Lucy Long Range Reconnaissance Imager (L'LORRI), saat pesawat ruang angkasa Lucy milik NASA melintasi biner asteroid ini. Gambar diambil pada 1 November 2023 dari jarak sekitar 270 mil. Kredit: NASA/Goddard/SwRI/Johns Hopkins APL/NOAO
NASA Temukan Asteroid Dinky dengan Bulannya dekat Jupiter

NASA telah merilis serangkaian gambar yang menunjukkan asteroid Dinky dan bulan semunya.