Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Biskuneo, Biskuit Setara Satu Nasi Bungkus dari BPPT

image-gnews
Ibu-ibu mengambil makanan siap makan yang didistribusikan para relawan dipengungsian di SDN 03 Sukajaya Desa Harkat Jaya - Kec. SUkajaya Kab. Bogor. Selasa 07 Januari 2020. Hampir 6 hari SD ini menjadi tempat pengungsian warga korban banjir bandang dan longsor setelah rumah mereka berada diarea terdampak paling parah di Sukajaya. Tempo/Amston Probel
Ibu-ibu mengambil makanan siap makan yang didistribusikan para relawan dipengungsian di SDN 03 Sukajaya Desa Harkat Jaya - Kec. SUkajaya Kab. Bogor. Selasa 07 Januari 2020. Hampir 6 hari SD ini menjadi tempat pengungsian warga korban banjir bandang dan longsor setelah rumah mereka berada diarea terdampak paling parah di Sukajaya. Tempo/Amston Probel
Iklan

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) hadir di lokasi bencana banjir bandang di Bogor dan Lebak pada awal tahun ini di antaranya melalui Biskuneo. Ini adalah inovasi pangan darurat bencana yang diyakini mampu memenuhi pasokan makanan untuk para korban banjir di dua lokasi itu.

Biskuneo adalah akronim dari Biskuit ber-Nutrisi, Energi tinggi dan Orisinil Indonesia. Direktur Pusat Teknologi Argoindustri Hardaning Pranamuda menerangkan, dalam setiap 100 gram kemasan biskuit ciptaan BPPT itu terkandung gizi hingga 500 kilo kalori. 

"BiskuNeo ini makanan biskuit didalamnya terdapat cream. Apabila korban bencana memakan biskuit ini, mereka sama saja memakan satu bungkus nasi beserta lauk pauk," katanya, Senin 13 Januari 2020.

BiskuNeo, Hardaning menerangkan, memang diciptakan sebagai pangan darurat untuk korban bencana. Kajian atas biskuit itu dituturkannya dilakukan selama dua tahun mulai dari 2007 lalu berupa formulasi pangan serta pengujian efikasi dan toksisitas di laboratorium.

"Saat ini kan kalau ada bencana yang dikirim itu selalu mi instan, sedangkan di tempat bencana harus ada api, alat masak, dan lainnya," kata Hardaning. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Biskuneo, inovasi pangan dari BPPT yang dikembangkan untuk masyarakat di masa tanggap darurat bencana. Dalam setiap 100 gram biskuit ini terkandung kalori setara nasi bungkus lengkap dengan lauknya. Foto Dok BPPT

Menggunakan bahan baku lokal di atas 80 persen, seperti ubi jalar, keistimewaan dari Biskuneo bukan hanya pada kondisinya yang siap makan. Tapi juga kandungan senyawa Imunomodulator.

"Senyawa ini berfungsi membantu meningkatkan daya tahan tubuh sehingga para korban atau pengungsi terhindar dari serangan penyakit infeksi seperti ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas)," kata Hardaning. 

Sebelum didistribusikan ke korban bencana banjir bandang di Lebak dan longsor di Bogor, biskuit ini juga pernah dikirim ke korban gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

8 jam lalu

Ilustrasi longsor. shutterstock.com
Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

Curah hujan tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, sejak Kamis sore. Tiga warga tertimbun longsor di dalam rumahnya.


Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

3 hari lalu

Basarnas cari korban tenggelam banjir bandang Muratara, Musi, Sumatera Selatan. (ANTARA/ HO- Basarnas Palembang)
Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.


Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

3 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.


Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

6 hari lalu

Sejumlah warga melihat Jembatan Gondoruso di Kecamatan Pasirian yang terputus akibat banjir lahar dingin Gunung Semeru pada Jumat (19/4/2024). (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)
Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

8 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


Banjir Bandang di Musi Rawas Utara, Listrik Padam dan Enam Jembatan Rusak Berat

9 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Banjir Bandang di Musi Rawas Utara, Listrik Padam dan Enam Jembatan Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan merusak fasilitas publik. Listrik padam saat air meninggi.


Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

10 hari lalu

Tim SAR gabungan mencari korban tanah longsor yang dinyatakan hilang di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Basarnas Makassar secara resmi menutup operasi SAR bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam di dua titik di daerah itu setelah dua korban yang dinyatakan hilang berhasil ditemukan sehingga total korban meninggal dunia akibat bencana tersebut menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

10 hari lalu

Tim SAR gabungan mengangkut kantong berisi jenazah korban tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Sebanyak dua korban yang dinyatakan hilang akibat tanah longsor di daerah itu berhasil ditemukan sehingga total korban yang meninggal dunia menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

BNPB melaporkan telah menemukan 20 korban dalam bencana longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

10 hari lalu

Ilustrasi--Pengguna memeriksa informasi cuaca di situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG. (ANTARA/Zubi Mahrofi/uyu)a
BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

BMKG juga mengimbau mewaspadai Antecedent Precipitation. Hujan apa ini?


Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

11 hari lalu

Warga berada di area terdampak tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam tersebut menewaskan 18 orang yang tersebar di dua titik yakni 14 orang di Palangka, Kecamatan Makale dan empat orang di Lembang Randanbatu, Kecamatan Makale selatan, Tana Toraja sementara dua korban lainnya masih dalam pencarian. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

Longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, menelan 18 korban jiwa. Tim evakuasi membangun posko pengungsi di gereja setempat.