Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Data Virus Corona yang Bikin Geger Sampai ke Jakarta

image-gnews
Dokter di rumah sakit Wuhan mengungkapkan prosedur perawatan menyeluruh untuk pasien coronavirus. CCTVPLUS
Dokter di rumah sakit Wuhan mengungkapkan prosedur perawatan menyeluruh untuk pasien coronavirus. CCTVPLUS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Analisis genetika terbaru mengungkap bahwa virus corona misterius di Wuhan, Cina, diduga berasal dari ular. Penelitian yang dipimpin Wei Ji dari Universitas Peking mengumpulkan sampel virus yang menginfeksi berbagai hewan hidup asal pasar di Wuhan, pasar yang terungkap pernah dikunjungi mereka yang menjadi korban pertama infeksi virus mirip SARS itu.

Wei Ji dan rekan-rekannya membandingkan genom dari lima sampel virus corona baru dengan 217 virus yang dikumpulkan dari berbagai spesies hewan tersebut. Analisis menunjukkan, secara genetik, virus corona misterius terlihat sama dengan yang ditemukan pada kelelawar, tapi banyak juga didapati pada ular.

Jika analisis itu benar, maka terungkaplah asal muasal penyebaran virus yang kini menginfeksi 555 orang di dunia dan memicu alarm pandemik baru. Berikut fakta dan data mengenai virus corona misterius itu hingga Rabu, 22 Januari 2020:

1. 555 Jumlah Korban

Mengutip laman New Scientist, virus yang baru sebatas dikodekan 2019-nCoV itu telah menginfeksi 555 orang di dunia. Sebagian besar, yakni 444 kasus dilaporkan di Wuhan di mana 17 di antaranya meninggal. Sisanya, tersebar di Guangdong (26), Beijing (14), Shanghai (9), seluruhnya di Cina daratan. Selebihnya ditemukan juga di Thailand, Korea, Jepang, dan Amerika.

2. 5 Negara Terinfeksi

Selain Cina daratan, virus telah terkonfirmasi pula di Thailand, Korea, Jepang dan Amerika Serikat. Bisa bertambah kalau satu kasus di kantor pewakilan Huawei di Jakarta terbukti positif. Sebelumnya, Thailand telah melaporkan dua kasus virus yang dikonfirmasi, keduanya adalah wisatawan Cina dari Wuhan. Sementara, Korea Selatan pada 20 Januari melaporkan kasus baru virus yang melibatkan seorang pelancong Cina, juga dari Wuhan.

Sama dengan Thailand dan Korea, Jepang juga mengkonfirmasi satu kasus yang melibatkan warga negaranya yang baru kembali dari mengunjungi Wuhan. Sedangkan di Amerika, terdapat satu kasus yang diketahui menginfeksi seorang pelancong asal Cina di Seattle, Amerika Serikat. 

3. Perbandingan dengan SARS dan MERS 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa tanda-tanda infeksi bagi korban adalah adanya gangguan pada pernapasan seperti sesak, demam, dan batuk. Dalam kasus yang lebih parah, virus itu dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, bahkan kematian.

Beberapa ahli menuturkan, virus corona misterius itu tidak terlalu mematikan seperti Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang menewaskan ratusan orang diseluruh dunia, termasuk Cina pada awal 2000-an dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS) yang tidak menyebar luas, tapi mematikan.

Menurut data Centers for Disease Control and Prevention (CDC), pada 2002-2003, SARS membunuh 770 dari 8.000 orang yang terinfeksi. Sedangkan MERS membunuh sekitar tiga atau empat dari setiap 10 orang yang terinfeksi.

4. Keluarga Virus Corona

Virus yang kini menyebar dari Wuhan diketahui anggota ke-7 dari keluarga virus corona yang selama ini dikenal. Keluarga ini biasa menyebabkan flu. "Ada empat yang biasa dan tiga yang ganas berarti sekarang," kata Ratih Asmana Ningrum dari Pusat Penelitian Bioteknologi, LIPI.

Berdasarkan penelitian awal, virus terbaru identik hanya 80 persen dengan SARS. Meski diyakini lebih lemah daripada SARS, virus corona 2019-nCoV sama seperti 'saudaranya' yang lain, yakni bisa bermutasi dengan cepat.

BERBAGAI SUMBER

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

17 jam lalu

Ilustrasi lahan padi. TEMPO/Magang/Joseph.
Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.


Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

19 jam lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai mendampingi Presiden Jokowi bertemu Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan di Istana Kepresiden Jakarta, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.


Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

23 jam lalu

Pedagang menjajakan foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 di lapaknya di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, Sabtu, 6 April 2024. Meski proses gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2024 masih berjalan dan pelantikan presiden terpilih belum dilaksanakan, foto pasangan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden 2024-2029 sudah mulai dipasarkan. TEMPO/Martin Yogi
Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.


Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

1 hari lalu

Huawei Nova 12. gsmarena.com
Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

2 hari lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

2 hari lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

3 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

3 hari lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

3 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.