TEMPO.CO, Jakarta - Sepanjang 2019, dunia mobile gaming terukur mengalami perkembangan yang pesat dalam industri esport. Ditandai di antaranya dengan persaingan sengit antar pengembang untuk menyedot para pemain dan penyukanya. Jumlah hadiah terbukti bukan magnet terkuat. Inovasi dalam permainan dan tantangan yang diberikan, serta ajang kompetisi yang diciptakan, menjadi lebih diperhitungkan. Hasilnya, Clash Royale terjungkal sebagai jawara dalam dunia ini, digantikan Arena of Valor (AOV).
Berikut ini peringkat lima besar mobile gaming penguasa esport sepanjang 2019 lengkap dengan ulasannya menurut escharts.com. Indikator yang digunakan adalah jumlah jam game-game tersebut dipelototi dan dimainkan penyukanya di seluruh dunia.
#5 Clash Royale
Sepanjang tahun lalu permainan ini dipelototi penyukanya selama 5,2 juta jam dengan puncaknya adalah 133 ribu jam saat CRL World Finals 2019. Escharts menilai amat jelas kenapa permainan ini tak bisa mempertahankan diri sebagai yang paling populer seperti pada 2018. Alasannya, Clash Royale dianggap tidak cukup melakukan inovasi sementara banyak game baru bermunculan di industri yang sama. Masing-masing menawarkan konten unik yang tidak biasa untuk para penontonnya. Sebagai ilustrasi, penonton CRL World Finals drop sebesar 63 persen antara 2018 dan 2019.
#4 Mobile Legends: Bang Bang
Mobile Legends: Bang Bang dilihat dan dimainkan hampir 30 jam sepanjang tahun lalu. Puncaknya, MOBA mencetak jumlah 648 ribu jam saat MLBB Worls Championship 2019 yang berhadiah US 250 ribu dollar. Namun escharts menilai para pecandu game lebih tertarik kepada persaingan antar peserta ketimbang jumlah hadiah yang ditawarkan.
#3 Free Fire
Game ini dimainkan 38,2 juta jam di seluruh dunia sepanjang tahun lalu dengan puncaknya dua juta jam saat Free Fire World Series 2019 Rio. Para pemain asal Brasil menyokong popularitas game ini. Di negeri itu ada Free Fire Pro League. Ajang World Series 2019 Rio lalu menambahnya melambung.
#2 PUBG Mobile
Game perang ini telah dimainkan selama 55,5 juta jam sepanjang tahun lalu. Turnamennya yang paling populer yakni PBG Mobile Club Open Spring Split Global Finals tercatat menyumbang sebagai puncaknya yakni aktif selama 596 ribu jam. Sistem PUBG Mobile Esports juga menawarkan perbedaan yang dianggap escharts menarik. Pengembangnya disebut tidak membuat kualifikasi untuk pemainnya untuk kawasan regional saja, tapi juga untuk setiap negara. Sebagai tambahan, publikasi ajang-ajangnya dilakukan dalam banyak bahasa, selain fitur-fitur dalam game yang juga memberi tantangan tidak biasa. Jumlah total hadiah PUBG Moblie Cub Open tahun ini yang akan ditambah menjadi US 5 juta dollar diprediksi akan membuat popularitas mobile gaming ini terus melambung.
#1 Arena of Valor
Game ini, termasuk Garena RoV, Honor of Kings and Lien Quan, menguasai mobile esports 2019 karena dimainkan lebih dari 72,2 juta jam. Jumlah tertinggi, 764 ribu jam, didapat saat World Cup 2019. Escharts menilai perbaikan yang dilakukan pengembang sukses membuat world cup itu menyedot lebih banyak penyuka sehingga dimainkan lebih lama dibandingkan setahun sebelumnya yang 306 ribu jam. Final world cup 2019 yang mempertemukan dua tim asal Vietnam juga menjadi catatan tersendiri karena menyedot penonton atau penyuka permainan ini yang sangat besar dari negeri itu. "Selain turnamen Internasional, AOV juga memiliki beberapa pencapaian menarik, seperti menjadi Game MOBA (Multiplayer Online Battle Arena) Mobile pertama yang turut serta dalam turnamen Asian Games 2018 dan SEA Games 2019," kata Garena, penerbit game online ini, dalam keterangan tertulisnya menanggapi prestasi 2019.