Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

WHO Desak Semua Negara Bersiap Hadapi Kedatangan Virus Corona

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Petugas medis menggunakan pakaian pelindung saat memindahkan seorang pasien virus corona baru di bangsal terisolasi rumah sakit di Wuhan, provinsi Hubei, Cina 6 Februari 2020. Foto diambil 6 Februari 2020. China Daily via REUTERS
Petugas medis menggunakan pakaian pelindung saat memindahkan seorang pasien virus corona baru di bangsal terisolasi rumah sakit di Wuhan, provinsi Hubei, Cina 6 Februari 2020. Foto diambil 6 Februari 2020. China Daily via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), terkait adanya penderita virus corona di antara orang-orang yang tidak memiliki sejarah perjalanan ke Cina, pada hari Senin, 10 Februari 2020, memperingatkan bahwa hal itu bisa menjadi "puncak gunung es" serta mendesak semua negara untuk mempersiapkan kemungkinan kedatangan virus baru yang telah membunuh lebih dari 900 orang itu.

Tedros Adhanom Ghebreyesus memuji para dokter, perawat dan petugas kesehatan karena melakukan "yang terbaik" dengan risiko pribadi untuk mengatasi epidemi itu, dan menyebut mereka "pahlawan sejati" dari wabah yang pertama kali muncul pada bulan Desember di kota Wuhan, provinsi Hubei, Cina, di mana jutaan orang sedang diisolasi agar virus tidak menyebar.

"Sudah ada beberapa contoh tentang penyebaran 2019nCoV dari orang-orang yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke Cina. Deteksi sejumlah kecil kasus dapat mengindikasikan penularan yang lebih luas di negara lain; singkatnya, kita mungkin hanya melihat ujung dari gunung es," tweet Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO.

"Dalam keadaan darurat kesehatan masyarakat, semua negara harus meningkatkan upaya untuk mempersiapkan kemungkinan kedatangan #2019nCoV dan melakukan yang terbaik untuk mengatasinya jika tiba. Ini berarti kapasitas laboratorium untuk diagnosis cepat, pelacakan kontak, dan alat-alat lain dalam gudang kesehatan masyarakat," ujarnya.

Korban tewas di Cina dari epidemi virus corona baru melonjak menjadi 908 dan jumlah kasus yang dikonfirmasi telah meningkat lebih dari 40.000, kata pejabat kesehatan Cina pada hari Senin.

Ghebreyesus mengatakan penyebaran virus corona di luar Cina tampaknya melambat, tetapi bisa semakin cepat. Dia memperingatkan bahwa setiap pelanggaran dalam solidaritas adalah kemenangan bagi virus itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebanyak 908 orang telah meninggal karena virus corona dan 40.171 kasus infeksi yang dilaporkan di 31 daerah tingkat provinsi sejauh ini, menurut Komisi Kesehatan Nasional Cina pada hari Senin.

Pada akhir hari Minggu, 36 kasus dikonfirmasi, termasuk satu kematian, telah dilaporkan di Hong Kong, 10 kasus dikonfirmasi di Makau dan 18 di Taiwan. Di luar negeri, lebih dari 300 kasus virus corona telah dilaporkan, termasuk tiga dari Kerala.

Di luar Cina, ada lebih dari 350 infeksi dilaporkan di hampir 30 tempat dengan dua kematian, satu di Filipina dan yang lainnya di Hong Kong. Beberapa negara telah melarang kedatangan dari Cina sementara maskapai besar telah menangguhkan penerbangan ke negara itu.

Cina dan negara-negara di seluruh dunia berjuang untuk mencegah penyebaran virus corona yang menimbulkan kekacauan di Tiongkok dan luar negeri. Selain Jerman, Inggris, dan Italia, negara-negara Eropa lainnya dengan kasus virus ini termasuk Prancis, Rusia, Belgia, Swedia, Finlandia, dan Spanyol.

NDTV

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

40 menit lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

14 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

17 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

17 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

18 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

18 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.


Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

18 hari lalu

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terpampang di pintu masuk kantor pusatnya di Jenewa, 25 Januari 2015. [REUTERS / Pierre Albouy / File Foto]
Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

Kilas balik Hari Kesehatan Dunia dan terbentuknya WHO


Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

19 hari lalu

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

22 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

22 hari lalu

Warga Palestina memeriksa kerusakan di Rumah Sakit Al Shifa setelah pasukan Israel mundur dari Rumah Sakit dan daerah sekitarnya setelah operasi dua minggu, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Kota Gaza 1 April 2024. REUTERS/Dawoud Abu Alkas
Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu, 3 Apil 2024, mengungkap kehancuran di Rumah Sakit Al Shifa di Gaza