Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Trenggiling Dicurigai Sebar Virus Corona Mematikan, Ini Dasarnya

Reporter

image-gnews
Pasar Makanan Laut Huanan Wuhan, tempat asal-usul virus corona, diduga menjual hewan liar termasuk anak serigala, musang, dan bahkan koala.[Mirror.co.uk]
Pasar Makanan Laut Huanan Wuhan, tempat asal-usul virus corona, diduga menjual hewan liar termasuk anak serigala, musang, dan bahkan koala.[Mirror.co.uk]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab tentang virus corona baru asal Wuhan, Cina, yang kini mendapat nama COVID-19. Misalnya, dari mana virus itu berasal dan bagaimana virus itu menyebar.

Asal muasal virus itu, misalnya. Para ilmuwan di Cina saat ini memiliki dugaan baru bahwa trenggiling--mamalia pemakan semut--yang menjadi hewan perantara virus itu melompat ke manusia. Ini berbeda dengan dugaan atau temuan sebelumnya bahwa sampel virus corona misterius yang menginfeksi manusia memiliki rekombinan gen antara kelelawar dan ular.

Virus corona bisa menyebar di antara manusia biasanya setelah terjadi kontak si manusia dengan hewan yang membawa virus itu. Selama ini diketahui bahwa hewan yang menjadi inang alami dari virus-virus corona adalah kelelawar.

Masalahnya, bangsa kelelawar dirasa tidak mungkin menularkan virusnya itu ke manusia secara langsung. Itulah dalam beberapa kasus infeksi virus corona, seperti SARS dan MERS, ada hewan perantara lain yang menjembatani virus hinggap ke manusia. Dalam wabah SARS, hewan itu telah diketahui adalah musang, sedang unta menolong jenis virus dari keluarga yang sama menyebarkan MERS.

Pada 7 Februari 2020, dua ilmuwan dari South China Agricultural University di Guangzhou, Shen Yongyi dan Xiao Lihua, mengumumkan dalam sebuah konferensi pers kalau mereka mengidentifikasi hewan perantara dalam kasus virus corona Wuhan--kini COVID-19--itu kemungkinan adalah trenggiling. "Trenggiling ditemukan sebagai perantara yang potensial dari virus corona di Cina Selatan," bunyi pernyataan keduanya.

Para ilmuwan sebelumnya menunjukkan kalau virus corona baru paling mirip dengan virus yang ada di kelelawar. Kesamaan genetiknya sebesar 88 persen yang membimbing kepada keyakinan bahwa mamalia nokturnal inilah yang membawa virus-virus mematikan itu.

Tapi temuan Shen Yongyi dan Xiao Lihua mendapati kemiripan yang jauh lebih tinggi dengan virus di trenggiling. Mereka menggunakan teknik sekuensing genom untuk membandingkan DNA virus corona baru pada manusia dengan yang ada di trenggiling dan menemukan kecocokan 99 persen. "Temuan terbaru ini bisa sangat membantu pencegahan dan pengendalian sumber virus," bunyi pernyataan South China Agricultural University.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Edward Holmes, ahli virus dari University of Sydney, Australia, menyebutnya sebagai observasi yang sangat menarik sekalipun hasil penelitian duo peneliti dari Guangzhou itu belum dibeberkan secara penuh. "Walaupun kita harus lihat lagi lebih detil, ini masuk akal kalau kini ada data yang muncul bahwa trenggiling membawa virus yang sangat mirip dengan 2019-nCoV," katanya kepada jurnal Nature.

Bea Cukai Dumai gagalkan penyelundupan 95 ekor Trenggiling.

David Robertson, virolog komputasi di University of Glasgow, Inggris, berpendapat senada. Sebelum ada konferensi pers dari Guangzhou, dia mengungkap kalau trenggiling juga kandidat hewan perantara COVID-19. Virus corona bahkan pernah ditemukan berada di balik kematian sejumlah Trenggiling malaya (Manis javanica) di Guangdong dalam sebuah studi yang dipublikasi tahun lalu.

Trenggiling adalah mamalia bersisik pemakan serangga dalam tanah semacam rayap dan semut. Di Cina, hewan ini sebenarnya dilindungi karena sudah berstatus terancam punah. Bila ditemukan memperjual belikannya bisa diancam penjara sepuluh tahun. Tapi, faktanya, perdagangan ilegalnya cukup ramai. Para peneliti melukiskannya, "Mamalia paling banyak diburu dan diperdagangkan di dunia."

Dalam pengobatan tradisional Cina, kulit trenggiling digunakan sebagai obat radang sendi, sakit mentruasi, dan perawatan kulit. Seperti yang diyakini terjadi pula di pasar tradisional di Wuhan, lokasi awal wabah virus corona, masyarakatnya juga menjual daging trenggiling dan menganggapnya sangat lezat. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

17 jam lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

4 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

4 hari lalu

Kosta Rika menyimpan 50 jenis burung kolibri, hingga disebut ibu kota kolibri dunia. Foto: Konrad Whote/Look-Foyo/Getty Images
10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

Berikut ini deretan hewan terkecil di dunia, mulai dari spesies ikan, katak, kura-kura, kelinci, tikus, hingga ular.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

7 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

7 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

14 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.


Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

15 hari lalu

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi didampingi Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno(kanan) dan Dirjen Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal (kiri) menyampaikan keterangan pers usai rapat koordinasi di Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV, Badung, Bali, Minggu, 31 Desember 2023. Kementerian Perhubungan bersama berbagai pihak terkait melakukan evaluasi usai kemacetan parah pada Jumat malam (29/12) serta menyiapkan sejumlah rencana dan skema untuk mengantisipasi kemacetan khususnya selama masa libur tahun baru di jalan akses sekitar Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.


Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

18 hari lalu

Sejumlah calon penumpang pesawat antre untuk lapor diri di Terminal 3 Bandara Sekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu 19 April 2023. PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Soekarno Hatta memprediksi puncak arus mudik lewat bandara Soetta terjadi mulai H-3 atau Rabu (19/4) dengan pergerakan pesawat yang terjadwal mencapai 1.138 penerbangan dengan total penumpang 164.575 hingga H-1 atau Jumat (21/4). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.


Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

18 hari lalu

Aktivitas pekerja di pabrik obat PT Indofarma (persero) Cibitung, Bekasi, Selasa (10/04). PT Indofarma akan melakukan investasi sebesar Rp 100 milliar untuk mengembangkan produksi generik dan herbal dan memenuhi kebutuhan bahan baku yang saat ini 90% masih Impor. TEMPO/Dasril Roszandi
Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual


Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

20 hari lalu

Sejumlah pemudik menunggu jadwal keberangkatan kereta dari Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat, 5 April 2024. Sebanyak 17.994 orang meninggalkan Kota Jakarta melalui Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, untuk mudik ke kampung halaman ke berbagai daerah pada H-5 Lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

Jumlah kasus flu Singapura bisa bertambah lagi seiring momentum Idul Fitri dan mudik Lebaran yang membuat intensitas pertemuan di masyarakat meninggi.