TEMPO.CO, Riyadh - Arab Saudi memperluas larangan umrah ke kota-kota suci Muslim di Mekkah dan Madinah oleh orang asing yang juga mencakup warga Saudi dan warga lain di Arab Saudi karena kekhawatiran tentang virus corona baru, kantor berita negara SPA melaporkan, sebagaimana dikutip Reuters, 4 Maret 2020.
Riyadh melaporkan kasus pertama penyakit mirip flu pada hari Senin dan insiden kedua pada hari Rabu, keduanya dari warga negara yang melakukan kunjungan baru-baru ini ke Iran, yang telah melaporkan kematian terbanyak di luar Cina di mana virus itu berasal.
"Berdasarkan rekomendasi komite yang ditunjuk untuk memonitor virus corona ... telah diputuskan untuk menunda umrah bagi warga Saudi dan penduduk lain di kerajaan itu," kata SPA, mengutip sumber resmi di kementerian dalam negeri Saudi.
Umrah mengacu pada ritual ziarah yang dilakukan di kota-kota suci sepanjang tahun, dan terpisah dari haji tahunan selama seminggu, yang biasanya menarik 2 juta Muslim dari seluruh dunia. Haji dimulai tahun ini pada akhir Juli.
Keputusan terbaru akan ditinjau secara teratur dan dibatalkan ketika situasinya berubah, SPA menambahkan.
Dr. Sami Angawi, seorang ahli Saudi tentang Mekah dan Madinah serta haji, mengatakan pembatasan terakhir adalah yang paling parah dan tidak pernah terjadi sebelumnya dalam 1.400 tahun sejarah Islam.
Dia menyebut langkah itu "keputusan yang bijak dan berani ... untuk melindungi jantung dunia Muslim."
Warga Saudi dan penduduk lain di Saudi masih dapat mengunjungi Mekkah dan Madinah dan berdoa di sana, asalkan mereka tidak pergi untuk tujuan umrah, wakil menteri haji Abdulfattah Mashat mengatakan kepada TV Al Arabiya pada hari Rabu, 4 Maret 2020.
“Mekkah masih terbuka untuk pengunjung dari seluruh kerajaan. Keputusan hanya menunda kegiatan umrah,” katanya.
Arab Saudi pekan lalu menghentikan visa umrah bagi orang asing dan melarang warga Teluk mengunjungi dua kota itu karena virus corona.
REUTERS