TEMPO.CO, Jakarta - Data dari Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi Cina (CAICT) menunjukkan secara total penjualan ponsel di Cina 6,34 juta pada bulan Februari 2020.
Data tersebut menyebutkan pengiriman turun 54,7 persen dari 14 juta pada bulan yang sama tahun lalu dikarenakan mewabahnya virus corona COVID-19.
Mengutip laman Reuters, Senin, 9 Maret 2020, total itu juga merupakan level terendah untuk bulan Februari sejak setidaknya 2012, ketika CAICT mulai menerbitkan data.
Sementara di Cina, Apple menjual kurang dari setengah juta smartphone pada Februari, data pemerintah menunjukkan pada hari Senin kemarin. Cina membatasi perjalanan dan meminta penduduk untuk menghindari tempat-tempat umum pada akhir Januari, dan sebagian besar tetap diberlakukan sepanjang Februari.
Pengiriman perangkat Apple merosot menjadi 494 ribu, dari 1,27 juta pada Februari 2019. Pada Januari, pengirimannya tetap stabil, angkanya lebih dari 2 juta.
Perusahaan riset IDC dan Canalys sebelumnya meramalkan bahwa pengiriman smartphone secara keseluruhan akan turun sekitar 40 persen pada kuartal pertama karena wabah virus menekan permintaan dan membawa masalah rantai pasokan.
Toko-toko bermerek Apple di Cina ditutup selama setidaknya dua pekan pada Februari karena kekhawatiran atas wabah virus corona meningkat. CEO Apple Tim Cook, menulis surat kepada investor pada bulan itu, isinya memperingatkan bahwa mereka tidak akan memenuhi pedoman pendapatan awal untuk kuartal saat ini karena masalah permintaan.
Tak hanya Apple, merek-merek Android, yang termasuk perangkat yang dibuat oleh Huawei dan Xiaomi, menyumbang sebagian besar penurunan. Mereka secara kolektif melihat pengiriman menurun dari 12,72 juta unit pada Februari 2019 menjadi 5,85 juta pada bulan yang sama tahun ini.
REUTERS | CAICT