Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

ITB Kukuhkan Guru Besar Ilmu Sosioteknologi Pertama

image-gnews
Kampus ITB/TEMPO/ Budi Yanto
Kampus ITB/TEMPO/ Budi Yanto
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Institut Teknologi Bandung (ITB) mengukuhkan Dicky Rezady Munaf sebagai guru besar pertama bidang sosioteknologi.

“Untuk sosioteknologi ini guru besar pertamanya Pak Dicky ini. Tapi sampai sekarang belum ada fakultasnya, masih di bawah Fakultas Seni Rupa dan Desain,” kata Ketua Forum Guru Besar ITB, Freddy Permana Zen, yang memimpin sidang pengukuhan guru besar tersebut pada Tempo, di kampus ITB, Sabtu, 14 Maret 2020.

Freddy mengatakan, ITB menilai sosioteknologi punya peran penting. Teknologi misalnya, punya efek sosial bagi masyarakat. “Sosioteknologi memberikan pertimbangan pada aspek sosialnya, ini bagus, ini nggak bagus dan lain-lain,” kata dia.

Dicky Rezady Munaf dikukuhkan sebagai guru besar dalam bidang Ilmu Sosioteknologi di Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB. Dia menyampaikan orasi ilmiahnya dengan judul Peran Sosioteknologi untuk Menjadikan Kearifan Lokal sebagai Salah Satu Pelopor Revolusi Industri 5.0 di Aula Barat, ITB, Bandung, Sabtu, 14 Maret 2020.

Dalam orasi ilmiahnya, Dicky mengatakan, Revolusi Industri 5.0 sudah di depan mata. “Dalam dekade 2020-2030, Revolusi Industri 5.0 sudah akan terjadi. Itu hipotesis kami dalam keahlian Sosioteknologi. Jadi mari kita kembangkan, bangsa kita mulai memikirkan 5.0,” kata dia, Sabtu, 14 Maret 2020.

Revolusi Industri 1.0 yang dimulai pada awal tahun 1700 dimulai dengan penemu alat tenun mekanis. “Saat itu mesin mulai menggantikan manusia. Terjadi proses mesin mempengaruhi manusia,” kata Dicky.

Selanjutnya, Revolusi Industri 2.0 terjadi di awal tahun 1900 dimulai dengan temuan alat produksi massal. Manusia mempengaruhi penggunaan mesin dengan melakukan pembagian waktu kerja. Revolusi Industri 3.0 tahun 1970, ditandai dengan penggunaan teknologi otomasi mesin, yang terjadi berbalik, mesin mempengaruhi manusia. Pada Revolusi Industri 4.0 dimulai dengan penggunaan IOT, teknologi itu membangun konektivitas yang mempengaruhi aktivitas manusia.

Dicky mengatakan, evolusi dari setiap Revolusi Industri terjadi percepatan 30 tahun. Ini yang memunculkan hipotesa Revolusi Industri 5.0 akan terjadi dalam 10 tahun ini. “Apa yang akan terjadi dengan Revolusi Industri 5.0,” kata dia. “Sifatnya mesin akan mempengaruhi manusia.”

Dicky mengatakan, Indonesia berpeluang menjadi bangsa pelopor, keluar dari stigma bangsa pengguna dengan mengandalkan kearifan lokal dengan pengembangan sosioteknologi. “Hipotesa kedua, sosioteknologi melihat bahwa pemberian nilai tambah pada kearifan lokal dapat bermakna menjadi komoditas dalam era Revolusi Industri 5.0,” kata dia.

Dia mencontohkan, permainan engrang yang mengandalkan keseimbangan bisa di usulkan menjadi cabang olahraga internasional. “Mari kita berpikir, bagaimana peran material-science untuk membuat material yang ringan, getas, tingkat peredaman yang baik, namun minimal deformasi juga. Sosioteknologi akan merekomendasikan fitur apa saja yang dibutuhkan untuk sport-science ini,” kata Dicky.

Dicky mengatakan, kearifan lokal punya potensi besar karena Indonesia kaya dengan kearifan lokal. Identifikasi kearifan lokal di Indonesia berjumlah 418 item.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cina dengan jumlah penduduk terbanyak saat ini misalnya, hanya memiliki 40 item kearifan lokal. Indonesia pun, awalnya sempat menjadi bangsa pelopor di Nusantara dengan kekayaan kearifan lokal tersebut. Situasi tersebut terdistorsi saat Belanda mulai menjamah Indonesia. Saat itu bangsa Indonesia bergeser menjadi bangsa pengguna.

“Meskipun sempat terdistorsi tahun 1959, namun sebagian kearifan lokal sangat tahan terhadap hadirnya budaya baru. Ketahanan tersebut bukan tidak bisa mengubah, tapi tersesuaikan tanpa kehilangan identitas aslinya,” kata Dicky.

Selepas orasi, Dikcy mengatakan, ITB mulai melirik pengembangan sosioteknologi awalnya untuk mengayakan mata kuliah umum. “Mata kuliah umum di lingkungan teknologi, harus diajarkan dengan cara-cara teknologi. Contoh, mata pelajaran Bahasa Indonesia diajarkan terkait dengan istilah-istilah teknologi. Ada juga teknik komunikasi. Secara umum ada, tapi teknik komunikasi untuk material teknologi mempunyai kekhasan tertentu,” kata dia.

Dicky Rezady Munaf lulusan Tenik Sipil, ITB, meraih gelar Doktor di bidang Material Teoritis di University of Pitssburgh, Amerika. Pernah mengenyam pendidikan Lemhanas tahun 1999 dengan predikat Lulusan Terbaik Wibawa Seroja Nugraha. Mengawali mengajar di Teknik Sipil, saat ini menjadi anggota senat Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB. Sempat didapuk menjadi anggota Dewan Riset Nasional hingga Satgas Illegal Fishing 115, bertugas di Bakorkamla, serta saat ini menjabat Deputi Kepala di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.

Dicky memegang sejumlah paten yang sebagian besar berkaitan dengan rekayasa material beton. Bersama koleganya, Hasan Besari, sempat mengerjakan proyek NASA untuk pengembangan material membangun habitat di bulan.

“Hunian itu harus dibuat dengan material yang ada di bulan. Nggak mungkin membuat baja di bulan. Yang paling mungkin beton karena di sana ada batuan dan besi, tinggal mencari air. Air terkondensasi itu bisa dibawa dari bumi, kemudian dicampur dengan pasir, dan batuan yang ada di bulan. Kita teliti waktu itu, tekniknya bagaimana,” kata dia.

Pada tahun 1995, penelitiannya bersama Hasan Besari tersebut dituangkan dalam ACI 125, American Concrete Institute Committee. “Itu yang dipilih NASA tahun 1995 di Alburquerque, New Mexiceo, untuk digunakan pengembangan konstruksi di Bulan dan Mars,” kata Dicky.

Bersamaan dengan pengukuhan Dicky, ITB juga mengukuhkan Emir Mauludi Husni sebagai guru besar bidang Ilmu Computing Network on Spacecraft. Emir menyampaikan orasi ilmiah dengan judul Delay Tollerant Network untuk Menjembatani Digital Divide di Indonesia.

AHMAD FIKRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

5 jam lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pemaparan saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 7 November 2023. Rapat tersebut membahas isu faktual Penanganan korban Gangguan Ginjal Akut (GGAPA), penanganan penyakit menular di Indonesia seperti dengue, tuberkulosis, monkey pox, hepatitis, dan penanganan penyakit tidak menular seperti kesehatan jiwa, diabetes, dan kanker, serta penanganan beberapa kasus malpraktik di rumah sakit. TEMPO/M Taufan Rengganis
Budi Gunadi Sadikin Terpilih sebagai Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Pemilihan Budi Gunadi Sadikin itu berlangsung secara musyawarah untuk mufakat dalam rapat pleno perdana MWA ITB di Gedung Kemenristekdikti.


Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

2 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
Guru Besar UGM Anjurkan Daun Pegagan untuk Terapi Daya Ingat, Begini Cara Kerjanya

Tanaman liar pegagan dianggap bisa membantu terapi daya ingat. Senyawa aktifnya memulihkan fungsi hipokampus, bagian krusial pada otak.


Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

3 hari lalu

Ilustrasi kampus ITB.Instagram
Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian perkiraan biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri ITB tahun akademik 2024


Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

4 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.


Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

5 hari lalu

Aktivis perempuan termasuk dosen dan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menggelar aksi Kampus Menggugat dalam peringatan Hari Kartini di Balairung UGM Yogyakarta Minggu 21 April 2024. Dok.istimewa
Gelar Kampus Menggugat di Hari Kartini, Guru Besar UGM: Kita Bagian Kerusakan Demokrasi di Era Jokowi

Kegiatan Kampus Menggugat ini menyorot kondisi demokrasi di penghujung kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang merupakan alumnus UGM.


Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

6 hari lalu

Aktivitas pelayanan nasabah Taspen di Jakarta, Kamis 31 Agustus 2023. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (TASPEN) Persero membukukan nilai investasi lebih tinggi sekitar 20% dari hasil investasi rata-rata industri sejenis dalam beberapa tahun terakhir. Tempo/Tony Hartawan
Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.


Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

6 hari lalu

Dekan Universitas Nasional Kumba Digdowiseiso. Foto : UNAS
Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

Unas membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) dugaan pencatutan nama dalam publikasi jurnal internasional yang diduga melibatkan Kumba Digdowiseiso.


Kata KIKA soal Pengunduran Diri Kumba Digdowiseiso yang Tak Disertai Pencabutan Gelar Guru Besar

6 hari lalu

Satria Unggul Wicaksana Dosen UM Surabaya. um-surabaya.ac.id
Kata KIKA soal Pengunduran Diri Kumba Digdowiseiso yang Tak Disertai Pencabutan Gelar Guru Besar

Koordinator KIKA, Satria Unggul, mengatakan bahwa keputusan yang jadi pilihan Kumba Digdowiseiso harus dihormati.


ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

6 hari lalu

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar bursa kerja selama dua hari 19-20 April 2024 di gedung Sasana Budaya Ganesha.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

8 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa