Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

6 Obat Eksperimen Sembuhkan Pasien Corona, Choloroquine Termasuk

image-gnews
Paket alat mandi dan obat-obat yang merupakan fasilitas karantina untuk pasien terinfeksi virus corona di Singapura, 28 Februari 2020.  REUTERS/Feline Lim
Paket alat mandi dan obat-obat yang merupakan fasilitas karantina untuk pasien terinfeksi virus corona di Singapura, 28 Februari 2020. REUTERS/Feline Lim
Iklan

3. Lopinavir/ritonavir (HIV)

Lopinavir/ritonavir, dipasarkan sebagai Kaletra dan Aluvia, adalah obat anti-HIV. Obat ini telah menunjukkan harapan sebagai cara untuk mengatasi virus corona, kata para ilmuwan, karena mampu mengikat bagian luar virus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kelas obat ini disebut protease inhibitor, yang pada dasarnya menempel pada enzim virus yang sangat penting untuk reproduksi virus. Dengan melakukan ini obat memblokir proses yang biasanya digunakan virus untuk mengkloning dirinya sendiri dan menyebarkan infeksi lebih lanjut.

Dalam uji klinis yang diajukan Asan Medical Center di AS, para ilmuwan mengatakan: "Penelitian in vitro (laboratorium) mengungkapkan bahwa lopinavir/ritonavir (memiliki) aktivitas anti virus terhadap sindrom pernafasan akut yang diakibatkan SARS- CoV-2."


4. Favipiravir (Flu)

Favipiravir adalah bahan aktif obat flu, disebut Avigan, yang dijual di Jepang. Dokter-dokter di Cina mengklaim obat itu 'jelas efektif' pada pasien virus corona setelah mereka memberikannya kepada 80 orang di kota Wuhan dan Shenzen.

Menurut para dokter, favipiravir mempercepat pemulihan pasien, mengurangi kerusakan paru-paru dan tidak menyebabkan efek samping yang jelas.  Menurut media lokal, pasien yang diberi obat itu di Shenzhen memiliki hasil negatif untuk virus corona rata-rata empat hari setelah didiagnosis.

Waktu tersebut lebih cepat dibandingkan dengan 11 hari untuk mereka yang tidak diobati dengan Favipiravir. Obat ini adalah obat anti virus yang menetralkan enzim vital yang digunakan virus untuk bereproduksi. Ini disebut inhibitor RNA polimerase. Ini diproduksi oleh perusahaan Jepang Fujifilm Toyama Chemical tapi tidak digunakan oleh NHS. 


5. Remdesivir (Ebola)

Remdesivir adalah anti virus yang bekerja pada dasarnya dengan cara yang sama seperti favipiravir, melumpuhkan enzim RNA polimerase, menghentikan virus dari reproduksi. Obat ini dikembangkan sekitar 10 tahun yang lalu oleh perusahaan farmasi Gilead Sciences dengan tujuan mencar obat Ebola.

Dokter di AS mencobanya pada tiga pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit, hasilnya beragam. Bahan antivirus itu sekarang sedang diuji coba pada pasien virus corona di Cina dan di Universitas Nebraska, AS. Sedang Institut Virologi Wuhan, dalam jurnal ilmiah Nature bulan lalu mengatakan mengungkapkan temuan bahwa remdesivir sangat efektif dalam pengendalian infeksi 2019-nCoV.


6. Sarilumab (Rheumatoid arthritis)

Sarilumab, obat rheumatoid arthritis yang dipasarkan sebagai Kevzara dan tersedia untuk diresepkan di NHS, akan diuji coba pada pasien di AS. Perusahaan farmasi Sanofi dan Regeneron berencana memberikan obat kepada orang-orang dengan virus corona untuk melihat apakah itu dapat membantu menenangkan respons kekebalan mereka.

Obat ini bekerja dengan menghalangi sistem kekebalan tubuh yang dapat menyebabkan peradangan, atau pembengkakan, yang terlalu aktif pada orang dengan rheumatoid arthritis. Peradangan adalah respon alami tubuh terhadap infeksi, pada pasien dengan virus corona, ia dapat keluar dari kontrol, membuat gejala secara signifikan lebih buruk, bahkan memicu beberapa kegagalan organ.

Regeneron mengklaim obat itu dapat memberikan dukungan sementara dengan mengurangi keparahan gejala pasien untuk membantu rumah sakit mengatasinya. Sedang John Reed, dari Sanofi, mengatakan, "Kami berharap untuk segera memulai uji coba di luar AS dalam beberapa minggu mendatang, termasuk daerah yang paling terkena dampak pandemi seperti Italia."

DAILY MAIL | CNN | FINANCIAL TIMES

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 jam lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.


Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?


Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia


Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.


Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?


Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, menghadirkan anggota DPRD Labuhan Batu, Yusrial Suprianto Pasaribu dan pihak swasta Wahyu Ramdhani Siregar, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 26 Januari 2024. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahnan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap dua orang tersangka baru Yusrial Suprianto Pasaribu dan Wahyu Ramdhani Siregar terkait Operasi Tangkap Tangan KPK terhadap empat tersangka Bupati Labuhan Batu, Erik A. Ritonga, anggota DPRD Labuhan Batu, Rudi Syahputra Ritonga, dua orang pihak swasta Efendy Sahputra dan Fazar Syahputra, dalam dugaan tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji terkait proyek pengadaan barang dan jasa dari APBD Tahun 2013 dan Tahun 2014 sebesar Rp.1,4 triliun di lingkungan Pemerintah Kabupatan Labuhan Batu. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.


Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Seorang pria yang mengenakan masker berjalan melewati ilustrasi virus di luar pusat sains regional di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Oldham, Inggris, 3 Agustus 2020. [REUTERS/Phil Noble]
Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 hari lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

12 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.