TEMPO.CO, Bandung - Tim mahasiswa dari jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) menyerahkan bilik swab Covid-19 ke Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung, Rabu 20 Mei 2020.
Bilik khusus itu mereka buat untuk petugas yang mengambil apus (swab) pasien Covid-19 secara aman. Selain itu bilik swab bisa mengurangi jumlah pemakaian alat perlindungan diri yang masih terbatas.
Tim Mahasiswa Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung membuat Swab Chamber untuk menjaga keamanan tenaga medis dalam proses mendeteksi COVID-19. (Dok.ITB)
Direktur Utama RS Hasan Sadikin Nina Susana Dewi mengatakan bilik pengambilan apus itu membantu petugas rumah sakit. “Alat ini dapat meningkatkan keamanan dan kenyamanan petugas saat memberikan pelayanan pasien Covid-19,” katanya lewat keterangan tertulis Rabu.
Ketua tim mahasiswa Teknik Mesin ITB Arya mengatakan ide awal pembuatan bilik swab, yaitu kendala alat perlindungan diri. Kebutuhannya banyak, tapi harganya mahal. “Bilik ini membatasi kontak antara petugas dengan pasien sehingga meminimalisir potensi penularan,” ujarnya.
Cara kerja bilik itu yaitu dengan menutup udara masuk dari pasien ke petugas. Tim memasang alat hepafilter untuk membuat ruangan bertekanan udara positif. Hasilnya ruangan dalam bilik tetap steril dan aman dari pencemaran virus.
Dengan bilik itu juga, kata Arya, petugas bisa nyaman bekerja tanpa perlu memakai pakaian hazmat lengkap untuk pengambilan swab. Petugas cukup memakai alat perlindungan diri level 2 atau level 1.
Biaya pembuatan bilik swab itu hampir Rp 10 juta per unit. Beberapa pihak ikut menyokong dananya. Kini mereka telah membuat 15 unit bilik swab yang akan dibagikan ke rumah sakit lain di Jawa Barat.
ANWAR SISWADI