Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peneliti Kaji Antioksidan Lalat untuk Pengobatan Kurang Tidur

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Lalat buah. Kredit: Wikipedia
Lalat buah. Kredit: Wikipedia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ilmuwan menduga lalat buah memegang kunci untuk mengobati kurang tidur. Ketika serangga berukuran 0,15 inci itu kurang tidur, sebuah molekul yang disebut spesies reaktif oksidatif (ROS) mulai menumpuk di usus mereka, dan mereka semua mati setelah 20 hari - setengah usia normal mereka.

Untuk mengetahui apakah molekul itu memiliki pengaruh, beberapa lalat yang kurang tidur diberikan antioksidan untuk membersihkannya. Lalat ini ternyata hidup selama 40 hari penuh tanpa mengedipkan mata sedikitpun.

Penelitian itu diharapkan dapat menawarkan petunjuk tentang cara mengobati kurang tidur pada manusia, yang dapat menyebabkan masalah memori, penyakit jantung, obesitas dan bahkan kematian.

"Kami percaya kami telah mengidentifikasi masalah utama, yang ketika dihilangkan, memungkinkan untuk bertahan hidup tanpa tidur, setidaknya dalam lalat buah," kata penulis studi Dragana Rogulja, asisten profesor neurobiologi di sekolah kedokteran Harvard, sebagaimana dikutip Daily Mail, Kamis, 4 Juni 2020.

Dalam studi yang dipublikasikan Kamis di jurnal Cell, para ilmuwan pertama-tama harus mengidentifikasi apa dampak kurang tidur pada lalat.

Agar mereka terus berputar 24 jam sehari, lalat direkayasa secara genetis untuk menghasilkan protein peka panas yang menahan tidur, dan kemudian ditempatkan pada kondisi suhu di atas 29C (84F) untuk memastikan mereka tetap aktif.

Setelah sepuluh hari, banyak lalat mati, dan semua telah mati dalam 20 hari, sementara lalat yang diizinkan tidur seperti biasa dapat hidup.

Para ilmuwan menganalisis tubuh lalat untuk melihat jaringan apa yang menunjukkan respons terhadap jam bangun yang panjang.

Meskipun otak 0,04 inci dan jaringan lain tidak dapat dibedakan antara lalat yang kurang tidur dan tidak tidur, para ilmuwan mengungkapkan jaringan usus berbeda secara signifikan karena penumpukan ROS.

"Ketika kami melakukan percobaan pertama, Anda bisa langsung tahu di bawah mikroskop bahwa ada perbedaan yang mencolok di usus," kata ilmuwan Alexandra Vaccaro, juga dari Harvard. "Itu hampir tidak pernah terjadi dalam penelitian laboratorium."

"Kami menemukan bahwa lalat yang kurang tidur sekarat pada kecepatan yang sama,  dan ketika kami melihat tanda kerusakan sel dan kematian, satu-satunya jaringan yang benar-benar menonjol adalah usus."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk mengetahui apakah ROS menyebabkan dampak yang merusak dan kematian, para ilmuwan membuat percobaan kedua di mana lalat yang kurang tidur diberi antioksidan sebagai suplemen makanan untuk membersihkan usus mereka dari molekul yang mencurigakan.

Mereka diberi 11 suplemen yang termasuk melatonin, ditemukan dalam banyak buah-buahan, asam lipoat, yang ada dalam sayuran seperti brokoli, dan NAD, ditemukan dalam jamur.

Efeknya revolusioner. Lalat yang kurang tidur melanjutkan hidup normal, sedangkan kelompok kontrol tidak memperpanjang masa hidup mereka.

Untuk menguji lebih lanjut efek antioksidan, kelompok lalat yang terpisah diedit gen untuk memproduksi enzim antioksidan dalam usus mereka secara berlebihan yang akan memecah ROS.

Ketika kelompok ini dan kelompok kontrol dilarang tidur, para ilmuwan menemukan bahwa mereka menjalani kehidupan normal sementara lalat yang kurang tidur dengan cepat mati. "Anehnya, kami menemukan bahwa kematian dini dapat dicegah," kata Rogulja.

“Setiap pagi, kami semua berkumpul untuk melihat lalat. Yang kami lihat adalah setiap kali kami bisa menetralkan ROS di usus, kami bisa menyelamatkan lalat.”

Tidak jelas mengapa ROS memicu perubahan lalat buah, tetapi konsentrasi ROS tampaknya merayap pada hewan lain ketika mereka kurang tidur.

Tes pada tikus juga menunjukkan mereka mengalami peningkatan kadar ROS di usus kecil dan besar mereka setelah kehilangan beberapa jam tidur. Lalat buah dianggap sebanding dengan manusia karena mereka memiliki banyak gen serupa.

Peran tidur dalam siklus hidup telah lama membingungkan para ilmuwan, meskipun itu dilakukan oleh hampir setiap hewan yang dikenal. Penelitian sebelumnya tentang kurang tidur telah difokuskan pada otak tanpa hasil konklusif, tetapi hasil ini menunjukkan para ilmuwan mungkin telah mencari di tempat yang salah.

DAILY MAIL | CELL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

2 hari lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

2 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Semua kebiasaan ini bukan menjadi hal menakutkan karena bisa diubah dengan pola hidup sehat.


Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

5 hari lalu

Lalat buah. Kredit: Wikipedia
Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.


Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

41 hari lalu

Ilustrasi tidur. Pixabay
Penelitian Menunjukkan: Banyak Penyakit yang Bisa Timbul karena Kurang Tidur

Kekurangan waktu tidur akan menyebabkan tubuh seseorang mengalami beberapa masalah. Apa saja?


Praktisi Kesehatan Ungkap Dampak Kurang Tidur dan Cara Mengatasi selama Ramadan

41 hari lalu

Ilustrasi Sahur. Shutterstock
Praktisi Kesehatan Ungkap Dampak Kurang Tidur dan Cara Mengatasi selama Ramadan

Selama Ramadan waktu tidur malam umumnya berkurang sebab harus bangun lebih awal untuk sahur sehingga penting untuk mengatur jadwal tidur.


Cara Menghindari Berat Badan Naik Setelah Menikah

21 Februari 2024

Ilustrasi obesitas/pria gendut. Shutterstock.com
Cara Menghindari Berat Badan Naik Setelah Menikah

Setelah menikah biasanya pasangan mengalami berat badan naik. Cara menghindari kenaikan berat badan setelah menikah agar tidak menjurus ke obesitas?


Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

15 Februari 2024

Petugas menyiapkan alat Radioterapi Linear Accelerator, (LINAC) Elekta Versa HD di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta, Jumat 6 Januari 2023. Pada HUT Ke-51 RSPP, rumah sakit tersebut meresmikan fasilitas Radioterapi Linac untuk penanganan penyakit kanker dengan komplikasi yang lebih sedikit sehingga memungkinkan pasien pulih lebih cepat. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Vladimir Putin Bocorkan Ilmuwan Rusia sedang Membuat Vaksin untuk Obati Kanker

Vladimir Putin mengkonfirmasi ilmuwan bidang medis di Rusia sedang berusaha membuat vaksin untuk melawan penyakit kanker.


Apa Itu Sivitas Akademika yang Terus Lakukan Kritik terhadap Jokowi?

10 Februari 2024

Sejumlah civitas akademika dan guru besar dari berbagai fakultas UGM membacakan Petisi Bulaksumur menyesalkan berbagai penyimpangan pemerintahan Jokowi, di Balairung UGM, Yogyakarta, Rab, 31 Januari 2024. EIBEN HEIZER/TEMPO
Apa Itu Sivitas Akademika yang Terus Lakukan Kritik terhadap Jokowi?

Sivitas akademika dari puluhan universitas terus melakukan kritik terhadap Jokowi, menjelang Pemilu 2024. Apakah itu sivitas akademika?


Anak Suka Minuman Energi, Waspadai Dampaknya pada Kesehatan Mental

2 Februari 2024

Ilustrasi minuman energi (Pixabay.com)
Anak Suka Minuman Energi, Waspadai Dampaknya pada Kesehatan Mental

Peneliti menemukan lebih banyak masalah kesehatan mental dan fisik terkait anak-anak dan orang muda yang mengonsumsi minuman energi.


Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

25 Januari 2024

Ilustrasi asteroid. youtube.com
Para Ilmuwan Temukan Asteroid Dekat Bumi Beberapa Jam Sebelum Meledak di Atas Berlin

Asteroid ini bisa dilihat masyarakat di sekitar Berlin, Jerman, dengan bentuk seperti pancaran sinar bola api.