TEMPO.CO, Jakarta - Sudah dua kali gempa dari Pacitan, Jawa Timur, menggoyang sampai Yogyakarta sepanjang tahun ini. Berdasarkan pemberitaan atas data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebelum dinihari tadi, gempa yang hampir serupa terjadi pada 12 Maret lalu.
Pada Senin dinihari 22 Juni 2020, pukul 02.33 wib, gempa sekuat 5,1 Magnitudo--di situs web BMKG disebut 5 M--menjalar dari sumber yang berlokasi di laut, 91 kilometer selatan Kota Pacitan. Kedalamannya 93 kilometer, akibat aktivitas subduksi atau penunjaman lempeng Indo-Australia ke lempeng Eurasia.
Pada Maret lalu, gempa berkekuatan 5,1 M juga mengguncang dari laut, 113 kilometer arah Barat Daya Kota Pacitan, mampu menggoyang wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Saat itu gempa dari kedalaman 53 kilometer dan terjadi sore, Pukul 15.03 WIB.
"Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu" kata Kepala Stasiun Geofisika Sleman, Agus Riyanto, menerangkan pada Kamis, 12 Maret 2020.
Sama seperti gempa hari ini, hasil analisis mekanisme sumber saat itu juga menunjukkan bahwa gempa bumi itu disebabkan sesar turun (normal fault) di zona subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempeng Eurasia.
