Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tantang WHO, 239 Ilmuwan Percaya Covid-19 Menular via Udara

Reporter

image-gnews
Pemerintah Indonesia dianggap belum memenuhi sejumlah persyaratan yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam menjalankan tatanan normal baru. Berikut ini perbandingan beberapa poin pedoman yang ditentukan WHO dengan kondisi di Indonesia.
Pemerintah Indonesia dianggap belum memenuhi sejumlah persyaratan yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam menjalankan tatanan normal baru. Berikut ini perbandingan beberapa poin pedoman yang ditentukan WHO dengan kondisi di Indonesia.
Iklan

“Kami yakin 100 persen tentang ini,” kata Lidia Morawska, satu di antara pembuat surat itu. Morawska adalah professor ilmu atmosferik, teknik lingkungan, dan ilmu dan manajemen lingkungan di Queensland University of Technology, Brisbane, Australia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurutnya, banyak otoritas negara-negara saat ini fokus pada mencuci tangan, jaga jarak sosial, dan penggunaan masker untuk antisipasi cipratan air liur. Terutama dua yang pertama dianggapnya tidak cukup untuk memberi perlindungan dari microdroplet asal saluran pernapasan seorang yang berisi virus corona.

Morawska dan lainnya menganggap penularan lewat udara itulah yang bisa menyawab kasus-kasus ‘superspreading’. Contohnya, yang terjadi di antara anggota anggota paduan suara di Washington, Amerika Seriakt. Saat latihan, kelompok paduan suara itu telah mengantisipasi dengan menggunakan hand sanitizer serta tidak bersalaman atau berpelukan satu sama lain. Tapi, dari 61 orang, 53 teruji positif Covid-19 dan dua orang telah meninggal.

Morawska mengatakan kalau dia dan ilmuwan lainnya ingin memperingatkan kalau ventilasi yang efektif dan berkecukupan akan bisa mitigasi penularan. Langkah paling sederhana disebutkannya menghindari kerumunan di transportasi atau ruang publik atau membuka pintu dan jendela.

Namun WHO bergeming. Badan PBB itu menjawab isi surat dengan mengatakan kalau 239 peneliti tersebut hanya mendasarkan argumennya kepada hasil uji di laboratorium, bukan bukti langsung dari lingkungan. Benedetta Allegranzi, pakar pencegahan infeksi di WHO, mengatakan kalau benar virus bisa menular lewat udara, jumlah kasus yang terjadi saat ini pasti jauh lebih besar dan penyebarannya lebih cepat lagi. 

"Tapi kami berterima kasih atas opini dan menghargainya untuk perdebatan ini," kata dia kepada The Times.

Sejak virus corona baru itu terdeteksi di Cina pada Desember lalu, pemahaman tentang penularannya terus berkembang. Awalnya, WHO and CDC mengatakan penggunaan masker oleh masyarakat berlebihan dan hanya merugikan pekerja medis yang sangat membutuhkannya. 

Belakangan, CDC merekomendasikan penggunaan masker untuk mereka yang memiliki gejala Covid-19. Lalu pada April, setelah semakin jelas bukti orang tanpa gejala bisa menularkan virus itu, CDC menetapkan masker wajib dipakai oleh semua orang ketika protokol jaga jarak sulit dipenuhi--dan diikuti WHO. 

GIZMODO | LATIMES

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

15 jam lalu

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono  dalam konferensi pers bertajuk Menuju Eliminasi Lemak Trans di Indonesia pada 6 Mei 2024 di Jakarta/Tempo-Mitra Tarigan
WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.


Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.


Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

2 hari lalu

Presiden AS Joe Biden besama mantan presiden AS Barack Obama meninggalkan Air Force One di Bandara Internasional John F Kennedy di New York, AS 28 Maret 2024. REUTERS
Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden


Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

3 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.


WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

3 hari lalu

Warga Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.


Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?


Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia


Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Pada acara vaksinasi booster ini tersedia dosis vaksin Astra Zeneca, Sinovac, dan Pfizer di Polsek Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat 17 Juni 2022. Adanya virus omicron subvarian baru yaitu BA.4 dan BA.5 yang berpotensi membuat lonjakan kasus Covid-19. Tempo/Muhammad Syauqi Amrullah
Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.


Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Mesin robot ekstraksi vaksin Covid-19 bernama AutoVacc, yang dirancang oleh Pusat Penelitian Teknik Biomedis Universitas Chulalongkorn untuk mengekstrak dosis ekstra dari botol vaksin AstraZeneca, terlihat di Bangkok, Thailand 23 Agustus 2021. Gambar diambil 23 Agustus 2021. REUTERS/Juarawee Kittisilpa
Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.


Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Seorang petugas kesehatan memegang botol berisi vaksin Oxford/AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) di Rumah Sakit Nasional di Abuja, Nigeria, 5 Maret 2021. [REUTERS/Afolabi Sotunde]
Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?