TEMPO.CO, Jakarta - Komet Neowise atau dengan nama resmi C/2020 F3 pertama kali terlihat oleh teleskop ruang angkasa Neowise pada 27 Maret dan akan mencapai titik terdekatnya dengan Bumi pada 23 Juli. Komet itu akan terlihat di Inggris, tepatnya di langit bagian timur laut pada pukul 02.30 BST.
Mengutip laman Daily Mail, 7 Juli 2020, komet ini tidak akan menjadi komet yang sangat cerah dibandingkan dengan komet Hale-Bopp yang banyak terlihat pada tahun 1997. Namun, komet Neowise itu akan terlihat spektakuler dengan teropong, meskipun bisa dilihat dengan mata telanjang.
Benda luar angkasa itu mencapai titik terdekatnya dengan Matahari pada 3 Juli, ketika jaraknya hampir sama dengan Merkurius. Selama jarak terdekatnya dengan Bumi, komet itu akan berada sekitar 64 juta mil jauhnya, atau sekitar 400 kali lebih jauh dari Bulan.
"Sejauh ini, komet itu selamat dari pemanasan Matahari, dan sekarang menjadi lebih dekat ke Bumi ketika memulai perjalanan panjangnya kembali ke tata surya luar," kata lembaga antariksa Amerika Serikat NASA.
Saat semakin dekat ke Bumi selama beberapa minggu ke depan, diharapkan akan lebih terlihat, dengan ekornya yang lebih panjang dan cerah, serta mudah dikenali. Komet sudah terlihat di sebagian besar belahan bumi utara pada malam hari.
Untuk kesempatan terbaik melihatnya, siapapun harus menemukan area yang relatif jernih dengan polusi cahaya rendah dan hindari bangunan atau pohon menghalangi pandangan. Saat ini komet berada tepat di kiri bawah bintang terang Capella di rasi bintang Auriga, serta bergerak ke arah barat.
Menurut CometWatch, komet Neowise telah mencerahkan hingga besarnya bisa dilihat dengan mata telanjang. C/2020 F3 sekarang menjadi salah satu yang harus diperhatikan karena perlahan-lahan menuju ke utara dari senja melalui rasi bintang Auriga, Lynx dan Ursa Major hingga Juli, idealnya untuk pengamatan belahan bumi utara.
Waktu yang paling baik untuk melihat adalah sekitar pukul 02.30 BST, tapi akan terlihat sebelum dan sampai matahari terbenam, bahkan setelah matahari terbit kembali. Ekornya memiliki fitur pembeda utama dari sebuah komet. Hal ini disebabkan oleh es yang berubah menjadi gas saat mencapai tata surya bagian dalam dari jangkauan sabuk Kuiper.
Komet terbuat dari es, gas, dan batu, serta sering digambarkan sebagai gunung es ruang angkasa raksasa, yang cenderung berasal dari tata surya luar dan bergerak dalam orbit panjang. Jenis utama lain dari batuan antariksa, asteroid, cenderung terbuat dari logam atau batuan dan bisa berasal dari mana saja dalam sistem tata surya, termasuk pengelompokan besar asteroid yang terletak di antara Mars dan Jupiter.
"Komet pada dasarnya adalah asteroid yang berat di es," kata seorang pakar NASA. Sementara, menurut para astronom ini adalah komet 'mata telanjang' nyata yang paling terang dan pertama terlihat di belahan bumi utara dalam sekitar tujuh tahun.
DAILY MAIL | SPACE| NASA