Huawei sekarang menjual 72 persen dari smartphone-nya di Cina daratan, bandingkan dengan 61 persen untuk kuartal Januari hingga Maret tahun ini. "Bisnis kami telah menunjukkan ketahanan luar biasa di masa-masa sulit ini," kata juru bicara Huawei yang tidak disebutkan namanya.
Pasar penjualan ponsel pintar Huawei untuk seluruh dunia berkurang selama dua kuartal, dari 39 persen menjadi 29 persen. Sementara penjualan domestik naik 8 persen, dan pengiriman luar negeri Huawei turun 27 persen pada kuartal kedua 2020 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Itu artinya keberhasilan Huawei dapat dikaitkan dengan fakta bahwa ia telah tumbuh untuk mendominasi pasar domestik. Hal ini sebagian disebabkan oleh Cina yang bangkit dengan baik dari pandemi, dengan pabrik-pabrik dibuka kembali, pembangunan ekonomi berlanjut, dan kontrol ketat terhadap wabah baru.
Namun, Canalys menambahkan bahwa akan sulit bagi Huawei untuk mempertahankan keunggulannya dalam jangka panjang. Menurut Mo Jia yang juga dari Canalys, mitra saluran utamanya di wilayah-wilayah utama, seperti Eropa, semakin waspada terhadap perangkat Huawei, mengambil model yang lebih sedikit, dan membawa merek baru untuk mengurangi risiko.
"Kekuatan di Cina saja tidak akan cukup untuk menopang Huawei di puncak begitu ekonomi global mulai pulih," tutur Mo Jia.
Sementara, Samsung mengatakan pada Kamis, 30 Juli 2020 bahwa mereka mengharapkan permintaan smartphone meningkat pada paruh kedua tahun ini. Sedangkan untuk Huawei, perusahaan Cina itu telah merasakan panasnya sanksi Amerika yang mengganggu bisnisnya di luar negeri.
DAILY MAIL | CANALYS