TEMPO.CO, Jakarta - Realme C12 harga Rp 1.899.000 yang baru saja dirilis realme menambah pilihan smartphone entry level di pasar Indonesia. Beberapa berasal dari sesama merek realme.
Setidaknya ada tiga dari lini seri C dari realme yang memiliki rentang harga dan spesifikasi mirip-mirip. Ketiganya adalah realme C12, C11 serta C15 yang juga baru dirilis Juli lalu.
Namun, realme yakin tidak ada tumpang-tindih antara C11, C12 dan C15 tersebut. "Konsumen bisa memilih sesuai kebutuhan dan budget," kata Manajer Humas realme Indonesia, Krisva Angnieszca, saat jumpa pers online pada hari peluncuran Realme C12, Jumat 14 Agustus 2020.
Ponsel entry level Realme C12 yang resmi dirilis di Indonesia, Jumat 14 Agustus 2020. (ANTARA/HO)
Seperti diketahui, realme C11 hadir dengan baterai besar 5.000 mAh seharga Rp 1.499.000, sementara C15 berbaterai 6.000 mAh harga mulai Rp 1.999.000. Adapun realme C12 yang baru saja diluncurkan dijual seharga Rp 1.899.000 dengan baterai sama, 6.000 mAh.
Ketiganya disebut berada di antara lini baru produksi realme menggantikan sejumlah lainnya yang diputuskan setop produksi. Ini seperti yang dijelaskan sebelumnya oleh Direktur Pemasaran realme Indonesia Palson Yi.
Pada jumpa pers tersebut, Yi mengatakan tidak lagi melanjutkan produksi untuk ponsel realme C2, C3 dan 5i, salah satunya karena ponsel tersebut sudah diperbarui ke model C11, C12 dan C15.
Baca juga:
Redmi 9A Rilis di Indonesia, Harga dan Spek Saingi Galaxy A01 Core
"Realme C11 adalah peningkatan dari C2. Realme C2 sudah berakhir masa berlakunya, kami tidak memproduksi lagi," kata Yi.
Kemasan Realme C11 dan perangkat pendukungnya. Kredit: Realme Indonesia
Sejak realme meluncurkan C11 di Indonesia pada Juni lalu, Yi menilai respons pasar sangat baik. Pproduk itu disebutnya menjadi pilihan utama atau top choice dari konsumen. "Begitu juga setelah C15," kata Yi.
Yi mengatakan penjualan kedua ponsel tersebut naik dari waktu ke waktu. Penjualan realme C11 mengalahkan C2 sementara realme C15 melewati model 5i. "Performa dua model ini cukup bagus," kata Yi.
