TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno Berita Kemarin dipuncaki artikel berisi ulasan terhadap sejumlah pernyataan Presiden AS Donald Trump yang dianggap keliru memahami pesawat tempurnya, F-35 Joint Strike. Dia benar-benar meyakini kalau jet siluman itu tak kasat mata untuk pilot musuh.
Artikel lainnya tentang penelitian penyebab Dinosaurus tumbuh raksasa. Sebuah studi di Amerika Serikat menyodorkan kemungkinan lain yang terkait dengan struktur berbeda pada ujung tulang satwa tersebut. Struktur itu tak ditemukan pada tulang hewan mamalia masa kini.
Berita ketiga berisi perkembangan terbaru dari proses gugatan Epic Games di pengadilan di Amerika Serikat. Apple sebelumnya telah menghapus game populer "Fortnite" pada awal bulan ini setelah Epic meluncurkan metode pembeliannya sendiri dalam game tersebut. Terungkaplah pangkal penyebab perselisihan keduanya.
Berikut ini Top 3 Tekno Berita Kemarin, Sabtu 22 Agustus 2020, selengkapnya,
1. Trump Bolak Balik Sebut Jet Siluman F-35 Tak Terlihat Mata, Padahal Salah
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dianggap membuat pernyataan yang membingungkan tentang kemampuan siluman pesawat tempur F-35 Joint Strike. Dari rangkaian pernyataannya sejak tiga tahun lalu hingga yang terbaru pada 19 Agustus 2020, tertangkap pesan kalau orang nomor satu di Amerika tersebut percaya pesawat itu benar-benar tak terlihat dengan mata telanjang alias bisa menghilang.
Trump membuat pernyataan terbarunya dalam sebuah keterangan resmi di Gedung Putih di mana dia mendiskusikan kemungkinan menjual F-35 kepada Uni Emirat Arab. Saat itu Trump menyanjung F-35 sebagai jet tempur terbesar di dunia.
Presiden AS Donald Trump mengenakan masker saat mengunjungi Pusat Kesehatan Militer Nasional Walter Reed di Bethesda, Maryland, AS, 11 Juli 2020. Dalam kunjungan tersebut, Trump akan menemui tentara dan pekerja kesehatan di sana. REUTERS/Tasos Katopodis
Dia mengungkapkan dialognya dengan seorang pilot pesawat tempur itu. Trump bertanya perbandingan dengan pesawat tempur Rusia dan Cina. Trump puas dengan jawaban si pilot dan mengungkapkan, "Siluman. Benar-benar siluman. Anda tidak dapat melihatnya."
2. Tak Ada di Mamalia Kini, Tulang Berpori Penyebab Dinosaurus Tumbuh Raksasa?
Dinosaurus diperhitungkan sebagai hewan terbesar yang pernah berjalan di muka Bumi. Berdasarkan studi yang dilakukan tim peneliti di Amerika Serikat, karakter alami dari tulang dinosaurus kemungkinan menjadikan hewan-hewan itu bisa tumbuh raksasa dan menjulang.
Dinosaurus terbesar sepanjang masa seperti herbivora leher panjang Argentinosaurus memiliki panjang tubuh lebih dari 30 meter dan bobot lebih dari 50 ton. Ukuran dinosaurus jenis ini berlipat-lipat daripada mamalia darat umumnya. Raksasa lainnya termasuk Tyrannosaurus rex, jenis karnivora seberat 8 ton dan panjang 12 meter. Dengan ukuran inipun, dinosaurus sudah melampaui beruang kutub terbesar yang pernah ada.
Dinosaurus Brontosaurus/Bisnis.com
Perilaku yang tak mengerami telur serta tak mengasuh anak-anaknya yang masih muda diduga berpengaruh untuk tumbuh kembang dinosaurus dewasa. Tapi studi oleh Seth Donahue di University of Massachusetts Amherst menyodorkan kemungkinan lain penyebab dinosaurus bisa tumbuh raksasa. Donahue dan timnya fokus meneliti perbedaan jaringan tulang antara mamalia dan dinosaurus.
3. Pengadilan Ungkap Pangkal Sebab Sengketa Apple dan Epic Games
Apple mengungkapkan kalau Epic Games, pengembang game Fortnite, meminta untuk membuat toko game sendiri di dalam App Store. Permintaan itulah yang menjadi pangkal perselisihan di antara keduanya atas model pembayaran dalam aplikasi tersebut.
Seperti yang terungkap dalam jawaban atas gugatan di pengadilan California, Amerika Serikat, pada Jumat 21 Agustus 2020, Apple menilai permintaan itu akan menjungkirbalikkan model bisnis toko aplikasi pembuat iPhone tersebut. Apple meminta hakim federal untuk menolak permintaan Epic Games untuk tetap berada di App Store.
Ilustrasi Apple. Kredit: Reuters
Apple sebelumnya telah menghapus game populer "Fortnite" pada awal bulan ini setelah Epic meluncurkan metode pembeliannya sendiri dalam game tersebut. Menurut Apple, apa yang dilakukan Epic Games melanggar aturan App Store. Epic lalu menggugat Apple atas penghapusan tersebut, mengklaim aturan App Store melanggar undang-undang antitrust. Epic juga meluncurkan kampanye dengan dorongan media sosial #FreeFortnite dan parodi iklan Apple "1984".